7 Cara Mengatasi Konflik Dengan Pasangan Saat Puasa Ramadhan

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ramadhan dikenal sebagai bulan suci nan penuh berkah, refleksi, dan kebersamaan. Bulan ini merupakan waktu bagi family untuk berkumpul guna memperkuat ikatan dan memperdalam ketaatan mereka.

Namun, di tengah berkah dan ketenangan Ramadhan, jam puasa nan panjang, pola tidur nan berubah, dan tanggung jawab sehari-hari terkadang dapat menyebabkan meningkatkan ketegangan namalain kejengkelan.

Bahkan, banyak pasangan terlibat dalam berantem namalain pertengkaran nan tidak perlu, nan dapat merusak suasana tenteram dan penuh kasih nan semestinya dihadirkan oleh Ramadhan. Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa perihal nan dapat Bunda dan pasangan lakukan.

Puasa Ramadhan

7 Cara mengatasi berantem dengan pasangan saat puasa Ramadhan

Selain memengaruhi tubuh, terkadang puasa membikin seseorang lebih sensitif dan rentan terhadap frustrasi. Namun, krusial untuk diingat bahwa Ramadhan adalah bulan kesabaran, rasa syukur, dan pengendalian diri.

Berikut beberapa langkah mengatasi berantem dengan pasangan saat puasa Ramadhan nan dapat dilakukan:

1. Luangkan waktu sejenak

Dilansir dari laman choosing therapy, ketika keadaan memanas dan emosi memuncak, pasangan condong melakukan dan mengatakan hal-hal nan yang tidak pernah dilakukan.

Dengan meluangkan waktu sejenak, Bunda memberi satu sama lain kesempatan untuk berinteraksi dengan satu sama lain dengan langkah nan lebih penuh kasih sayang dan pengertian.

2. Komunikasi tanpa menyalahkan pasangan

Perlu diketahui bahwa nan paling krusial adalah bukan apa nan dikatakan, tetapi gimana Bunda mengatakannya. Komunikasikan apa nan dirasa tanpa membikin dugaan namalain menyalahkan pasangan.

3. Bersedia memaafkan

Setiap Muslim dianjurkan untuk saling memaafkan, terutama di bulan Ramadhan nan penuh berkah dan pahala.

Memaafkan memang bukan perihal mudah, tetapi ini adalah sebuah proses. Mengakui kesalahan, mengubah perasaan, keinginan, pikiran, dan mengutamakan pasangan, tentunya menjadi pilihan nan baik.

4. Hindari mengungkit kesalahan masa lalu

Jika pasangan telah melakukan sesuatu nan membikin Bunda jengkel dan mungkin ini pernah terjadi sebelumnya, hindari menyebut kesalahan masa silam saat menyelesaikan situasi saat ini.

Dengan begitu, pasangan bakal merasa bersalah dan Bunda bakal terlihat seperti menghakimi. Jadi, langkah nan tepat adalah bertanya kepada pasangan gimana Bunda dapat membantunya sehingga ada pemahaman dari perspektif pandang emosional tentang langkah menyelesaikan masalah ini dari akarnya.

5. Saling mendengarkan

Dilansir dari laman Verywell mind, menjadi pendengar aktif juga sangat krusial ketika Bunda dan pasangan mencari solusi bersama.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa Bunda berupaya tidak hanya untuk memandang sesuatu dari perspektif pandang mereka, tetapi juga untuk memahami apa nan mereka rasakan.

6. Tetap saling menghargai pasangan

Memanggil pasangan dengan julukan nan tidak pantas, berteriak saat mereka sedang berbicara, melontarkan ancaman, dan menggunakan nada bunyi nan mengejek namalain sarkas bukan hanya tidak sopan, tetapi juga menghalangi komunikasi nan efektif.

Oleh lantaran itu, saat berbincang dengan pasangan, perhatian emosi dan hargai mereka juga, ya, Bunda.

7. Berhenti mengikuti pikiran sendiri

Salah satu langkah paling berfaedah adalah berhujung mengikuti cerita dalam pikiran dan konsentrasi pada perasaan. Komunikasikan apa nan dirasakan Bunda dan pasangan dengan baik.

Nah, itulah beberapa langkah nan dapat Bunda dan pasangan lakukan ketika ada berantem namalain perselisihan nan terjadi saat puasa Ramadhan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027