10 Cara Indonesia Agar Jadi Primadona Wisata Dunia

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Sebagai orang Indonesia, kita semua tahu jika Indonesia punya sumber daya alam nan melimpah ruah. Kecantikan dan kemolekan alam Indonesia pun nggak kalah dari negara lainnya di bumi ini.

Apalagi jika menyebut tentang keragaman budaya. Indonesia punya budaya tradisional nan tersebar dari Sabang sampai Merauke. Jumlahnya? Banyak banget, cyin…

Dengan segala aset alami nan telah kita miliki, harusnya sih Indonesia bisa jadi primadona wisata dunia. Minimal, kita bisa jadi bintang utama pariwisata untuk level Asia deh. Sayangnya, angan kadang nggak sesuai dengan kenyataan.

Fakta Tentang Indonesia

Jika menyebut nama “Asia”, nama “Indonesia” tetap kalah pamor jika dibandingkan dengan nama lain dalam genk Asia, seperti Cina, Malaysia, Singapura, Jepang, Thailand, maupun India. Fakta mirisnya kira-kira seperti ini:

Fakta 1: Katanya, Indonesia punya segalanya. Pada kenyataannya, di level Asia pun posisi pariwisata Indonesia baru sebatas level menengah

Jangan terpukau dengan melimpahnya aset alami nan kita miliki. Dan jangan berpuas diri dengan propaganda seputar menawannya alam Indonesia. Pada kenyataannya, pariwisata Indonesia tetap tertinggal jauh dari negara-negara lainnya di Asia lho. Secara global, posisi Indonesia memang nggak mengecewakan.

Di tahun 2013, posisi pariwisata kita ada di urutan ke-70 menurut World Economic Forum (WEF). Tapi Indonesia tetap kalah dari Singapura nan ada di posisi ke-10, Malaysia (urutan ke-34), dan Thailand (urutan ke-43) lho.

Untuk level Asia pun kita kudu puas ada di urutan ke-8, tetap kalah dari Cina dan Hongkong, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Singapura, dan Taiwan. Daripada berpuas diri lantaran masuk 10 besar pariwisata Asia, saatnya kita bertanya: kenapa bisa begitu?

Fakta 2: Indonesia punya kekayaan alam dan budaya nan melimpah ruah. Tapi kenapa visitor asing lebih mengingat Thailand untuk wisata alam, dan Malaysia untuk wisata budaya?

Akui saja, kita punya alam nan elok molek. Mulai dari pantai hingga pegunungan, semua ada di Indonesia. Soal wisata budaya pun, Indonesia punya koleksi budaya tradisional nan sangat bervariasi, mulai dari tarian hingga nyanyian, dari kain tradisional hingga rumah adat.

Tapi akui juga jika visitor bumi lebih mengenal pantai-pantai di Thailand dibanding pantai-pantai Indonesia non-Bali. Soal wisata budaya pun kita tetap kalah dengan Malaysia nan dengan bangga menjual kebenaran sebagai “negara multi etnis”. Lagi-lagi pertanyaannya adalah, “kenapa bisa begitu?”.

Fakta 3: Garis pantai Indonesia terpanjang ketiga di dunia. Tapi kenapa hanya Bali nan eksis tampil di pentas dunia?

Indonesia nggak hanya Bali. Pantai elok pun berceceran di pulau lainnya selain Bali. Tapi kenapa hanya Bali nan paling dikenal oleh visitor bumi pada umumnya?

Masih banyak kebenaran miris lainnya seputar pariwisata Indonesia nan bakalan bikin kalian terhenyak, sedih, meski mungkin ada juga nan menyangkal dan tetap bersikeras jika pariwisata kita nan terbaik. Tapi mari tunda dulu rasa prihatin maupun penyangkalan itu.

Cara Indonesia Jadi Primadona Wisata Dunia

Sekarang saatnya untuk memikirkan apa nan kudu dilakukan untuk bisa memajukan pariwisata Indonesia. Walau bukan mahir dalam bagian industri pariwisata, nggak salah kok jika kita sedikit berambisi bisa membenahi beberapa perihal berikut ini, agar Indonesia bisa selangkah lebih maju dalam menggapai julukan primadona wisata dunia.

1. Reformasi sektor wisata bisa dimulai dari internet. Saatnya mengembangkan website pariwisata Indonesia secara serius

Sudah jadi rahasia umum jika salah satu argumen nan bikin visitor asing tetap canggung untuk melirik Indonesia adalah lantaran minimnya akses terhadap info wisata di Indonesia. Memang sih saat ini sudah banyak beragam letak wisata nan telah mempunyai situs web.

Tapi akui saja, untuk obyek-obyek nan dikelola oleh non-swasta, rata-rata info di website-nya nggak update. Malahan banyak juga lho nan terkesan sekedarnya. Apalagi jika website tersebut nggak dilengkapi dengan info dalam bahasa Inggris, nan bikin visitor asing kudu sedikit tebak-tebak buah manggis untuk mencerna sebuah informasi.

Bagaimana bisa sebuah obyek wisata maupun agenda wisata diketahui khalayak jika informasinya pun minim?

2. Jika sebuah airport seumpama wajah sebuah negara, maka mempercantik airport menjadi salah satu langkah nan krusial untuk dilakukan

Sebuah bandara, apalagi airport internasional, seumpama wajah sebuah negara. Semakin elok sebuah airport dan semakin lengkapnya akomodasi untuk wisatawan, jelas bakalan bikin visitor merasa nyaman dan nggak jera untuk mengunjunginya berkali-kali.

Lihat saja beberapa airport nan selalu konsisten masuk dalam jejeran airport terbaik di dunia, seperti Changi International Airport di Singapura, Haneda Airport di Jepang, dan Incheon International Airport di Korea Selatan. Bandara-bandara tersebut punya suasana dan akomodasi nan sukses membikin visitor nyaman berlama-lama disana.

Membenahi airport nggak kudu selalu dimulai dengan perombakan besar-besaran agar gedung tampak kekinian kok.

Adanya ruang tunggu nan nyaman dan layak, tersedianya akomodasi internet gratis, toilet umum nan bersih dan wangi, kebersihan nan selalu dijaga, serta pelayanan nan nggak ribet dan bertele-tele; hanya sebagian mini contoh hal-hal sederhana nan bisa bikin visitor betah.

Dan, nggak hanya airport nan perlu dibenahi lho. Aneka akomodasi nan berangkaian dengan transportasi publik lainnya, seperti stasiun, terminal bus, maupun pelabuhan pun layak dikelola secara profesional. Makin mantap lagi jika bisa di upgrade agar bergengsi internasional.

3. Status sebagai negara kepulauan nggak semestinya jadi penghalang. Asalkan infrastrukturnya oke, semua bakal baik-baik saja

Banyak nan beranggapan jika beberapa wilayah di Indonesia susah untuk dikembangkan lantaran posisi geografis kita nan berbentuk kepulauan. Habisnya, susah sih untuk menjangkau daerah-daerah terpencil itu!

Nggak sedikit juga nan berdasar jika negara tetangga bisa lebih sukses mengembangkan potensi wisatanya lantaran corak geografisnya nan kebanyakan adalah daratan.

Pendapat tersebut nggak salah, tapi nggak sepenuhnya benar. Banyak kok negara kepulauan nan juga sukses bertahta jadi primadona wisata dunia. Maladewa dan Jepang hanya sebagian mini diantaranya.

Kuncinya tentu terletak pada pengembangan infrastruktur. Selama tempat-tempat nan punya potensi wisata elok terhubung dengan prasarana nan baik namun tetap ramah kantong, maka tempat-tempat tersebut bakal tetap jadi magnet bagi wisatawan. Contohnya kira-kira seperti ini:

  • Jalanan nan mulus hingga ke pelosok daerah

Jaringan jalan nan baik dengan permukaan nan mulus jelas bakal memudahkan visitor untuk menjangkau beragam tempat di Indonesia.

  • Adanya jaringan transportasi publik nan murah meriah

Jaringan transportasi publik nan baik dan murah jelas menjadi sebuah nilai plus, khususnya bagi visitor nan kegemaran melakukan budget traveling.

  • Transportasi antar pulau nan murah, tapi kondusif dan nyaman

Semoga di masa depan ongkos ke Raja Ampat bisa lebih murah dari ongkos ke negara tetangga, sehingga lebih banyak lagi visitor nan berjamu kesana.

4. Bagaimanapun, bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Melengkapi beragam info wisata dengan bahasa Inggris jelas jadi nilai plus bagi visitor asing

Bahasa Inggris mungkin tetap terasa asing bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, khususnya nan ada di pelosok daerah. Namun tentunya bakal lebih mantap jika bahasa Inggris setidaknya dihadirkan untuk menjelaskan tentang petunjuk arah, info seputar sejarah dan nilai tiket, info menu makanan, dan hal-hal sepele-tapi-penting-bagi-wisatawan lainnya.

Sebagai contoh, kota-kota besar di Jepang telah menerapkan sistem bilingual untuk beragam akomodasi publik dan wisata (bahasa Jepang dan bahasa Inggris), dan faktanya, sekarang banyak visitor nan nggak sungkan pergi ke Jepang sekalipun nggak bisa ber-cas cis cus dalam bahasa Jepang.

5. Percaya namalain tidak, sumber daya manusia pun punya peranan krusial untuk memajukan pariwisata Indonesia lho

Kadang, jika bicara tentang pariwisata, maka nan disebut rata-rata hanyalah seputar obyek wisatanya saja. Padahal, secantik apapun sebuah letak wisata dan sekeren apapun iklan nan telah dibuat, nggak bakalan bikin visitor kangen untuk kembali lagi jika nggak didukung dengan sumber daya manusia nan mahir dan berkualitas.

Sumber daya manusia ini bukan hanya tentang petugas di bagian loket penjualan tiket saja lho. Pasti kalian senang jika berjumpa dengan petugas imigrasi nan ramah dan bersahabat, petugas di bagian info nan dapat memberikan penjelasan dengan baik, hingga petugas parkir nan nggak semena-mena memungut duit parkir.

Siapa juga nan nggak bakalan nyaman dan selalu mau kembali lagi ke sebuah letak wisata nan mempunyai staff nan handal, ramah, dan pastinya selalu berupaya memberikan pelayanan nan terbaik. Setuju?

6. Teknologi jangan dijadikan pajangan saja, tapi bisa juga dijadikan sahabat nan dapat memudahkan visitor domestik maupun asing

Banyak negara maju nan telah menjadikan teknologi sebagai sahabat nan memudahkan visitor saat berwisata. Misalnya saja, negara Jepang telah melengkapi beragam stasiunnya dengan mesin penjual tiket otomatis dengan dua pilihan bahasa: Jepang dan Inggris.

Jadi visitor asing nggak perlu repot-repot bawa kamus untuk ngobrol dengan petugas setempat. Begitu juga dengan jenis tempat wisatanya nan telah dilengkapi dengan mesin tiket otomatis. Selain praktis, visitor juga nggak perlu takut bakal terjadi mark up nilai diluar nilai resmi.

Kira-kira kapan ya kita bisa seperti itu?

7. Indonesia kaya bakal budaya lokalnya nan unik. Jika dikelola dengan profesional, pasti bakal semakin memikat visitor dari beragam negara lainnya

Mungkin kalian sudah jenuh mendengar kalimat “Indonesia negeri nan kaya bakal budaya lokal”. Tapi tunggu dulu. Budaya lokal nan dimaksud disini nggak hanya sebatas tarian daerah, kain-kain tradisional, maupun jenis lagu daerahnya; melainkan hal-hal dalam kehidupan sehari-hari nan kelihatannya sepele, tapi bisa jadi daya tarik wisata tersendiri.

Misalnya saja, becak, delman, dan apalagi ojek. Jika dikelola dengan profesional, moda transportasi nan semakin tersisihkan oleh perkembangan jaman ini bisa dimanfaatkan sebagai kendaraan wisata untuk menarik minat visitor asing. Contohnya seperti nan dilakukan oleh negara Jepang.

Hingga saat ini visitor tetap dapat naik kendaraan tradisional seperti jinrikisha (becak Jepang) di beberapa obyek wisata. Kerennya, para pengemudi jinrikisha tersebut dilengkapi dengan seragam. Sebagian diantaranya apalagi dapat berbincang dalam bahasa Inggris, sehingga dapat juga sekaligus bertindak sebagai pemandu wisata dadakan.

8. Aturan nan jelas, tegas, anti-diskriminasi, dan melindungi visitor jelas bakal membikin siapapun merasa nyaman

Pernah nggak kalian mengalami serentetan shock saat mengunjungi jenis obyek wisata di Indonesia. Mulai dari nilai tiket masuk nan selalu berubah setiap kali musim berganti, tarif parkir nan kadang naik berkali lipat saat musim liburan tiba, hingga terpesona saat memandang perbedaan nan ibaratkan bumi dan langit antara nilai tiket untuk visitor domestik dengan visitor asing.

Jika visitor domestik saja kerap terharu-biru saat memandang kesimpangsiuran di sebuah obyek wisata, apalagi visitor asing nan berjamu kemari ya?

Andai ada patokan nan tegas mengenai penetapan nilai tiket maupun tiket parkir nan selalu stabil (supaya nggak ada lagi pihak-pihak nan memberikan nilai suka-suka), serta menerapkan nilai nan wajar untuk visitor asing, mudah-mudahan dapat meningkatkan kenyamanan bagi visitor dari beragam kalangan.

9. Perubahan pun bisa dimulai dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konsep pariwisata nan berkepanjangan bagi negara kita tercinta

Ini salah satu realita nan wajib kita hadapi dengan berbesar hati. Akui saja, hingga saat ini kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya konsep pariwisata nan berkepanjangan (sustainable tourism) tetap sangat kurang. Jadi jangan heran jika kalian kerap menemukan visitor nan dengan santuy buang sampah sembarangan di letak obyek wisata dengan argumen sudah bayar tiket masuk.

Dan jangan heran juga saat memandang seorang pedagang sengaja meningkatkan nilai jenis souvenir saat tengah dilihat-lihat oleh orang asing, maupun supir taksi nan sengaja memutar-mutar arah demi mendapat ekstra beberapa lembar ribuan dari visitor asing.

Hal-hal tersebut bisa terjadi lantaran adanya pola pikir jika visitor (khususnya visitor asing) = sumber duit nan kudu dimanfaatkan semaksimal mungkin, dan bukannya menganggap visitor sebagai tamu nan dapat mendatangkan untung jangka panjang.

Padahal kan nggak semua visitor asing itu raja minyak nan kaya raya, nan nggak keberatan dengan beragam sikap diskriminatif lantaran sumber uangnya nan tak terbatas. Yah, semoga saja kedepannya pola pikir tersebut dapat diubah, sehingga membikin visitor merasa nyaman melangkah ke beragam pelosok negeri kita nan molek ini.

10. Setelah melakukan semua usaha, akhiri dengan promosi maksimal sembari bermohon pada nan Maha Kuasa

Apalah makna proses pembenahan jika nggak dilanjutkan dengan promosi maksimal. Temukan semboyan pariwisata nan paling cocok untuk menggambarkan Indonesia, seperti Malaysia dengan jargon “Malaysia Truly Asia”-nya, Singapura dengan “Your Singapore”, dan Thailand dengan jargon “Amazing Thailand, Always Amazes You”.

Memang sih Indonesia sudah punya jargon “Wonderful Indonesia”, tapi nggak dosa kok jika kalian berambisi bisa menemukan semboyan lain jenis kalian sendiri.

Dan, promosi maksimal itu nggak hanya sebatas semboyan saja lho. Sah-sah saja kok jika kalian berambisi semboyan pariwisata Indonesia dikenal hingga ke Kutub Utara sekalipun, nan dibarengi dengan promo-promo keren untuk mendatangkan visitor ke tanah Indonesia.

*             *             *             *             *

Mungkin tetap banyak perihal lain nan bisa kalian harapkan dapat dibenahi untuk memajukan pariwisata Indonesia. Jika kalian punya buahpikiran maupun angan lainnya, yuk mari saling berbagi ide!

Baca juga: 38 Tempat Wisata di Papua

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027