ARTICLE AD BOX
Mengajarkan kedisiplinan pada anak termasuk salah satu perihal krusial untuk membentuk karakter mereka. Disiplin bakal membikin anak memahami tentang rasa tanggung jawab, menghargai waktu, serta mematuhi patokan nan ada.
Sebagai orang tua, Bunda pun perlu memberikan contoh disiplin nan baik. Dengan begitu, anak bakal lebih mudah memahami konsep ini dan konsisten dalam menjalani rutinitasnya.
Mengajarkan kedisiplinan ini sebaiknya dimulai sejak usia bayi. Hal ini turut diungkapkan oleh pembimbing besar madya perkembangan anak dan studi family di Universitas Purdue di Lafayette, Indiana, Judith Mayers-Walls, Ph. D.
"Ada hal-hal nan apalagi bayi mini pun kudu belajar untuk tidak melakukannya, seperti mencabuti rambut Bunda," ungkapnya dikutip dari laman Parents.
Anak mini mempunyai pemahaman bahasa, ingatan, dan rentang perhatian nan terbatas. Strategi terbaik nan bisa diterapkan sejak usia awal pun lebih banyak tentang pengendalian kerusakan daripada mengajarkan pelajaran nan sebenarnya.
Cara mendisiplinkan anak sejak bayi
Menilik dari beragam sumber, ada beberapa langkah nan bisa Bunda lakukan untuk mendisiplinkan anak sejak bayi. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Jangan selalu mengatakan 'tidak'
Dikutip dari laman What To Expect, jika digunakan dengan tegas dan konsisten, bayi memahami bahwa 'tidak' berfaedah 'tidak' di usia sekitar sembilan bulan. Namun, penggunaan nan konsisten ini berbeda dengan penggunaan nan berlebihan ya, Bunda.
Katakan 'tidak' untuk perilaku rawan nan dilakukan anak. Misalnya seperti ketika mereka mendekati kompor namalain mendekati stop kontak listrik.
2. Arahkan anak
Mengangkat bayi dan menempatkannya ke letak lain, memberinya mainan, namalain mengambil mainannya adalah langkah nan baik untuk menunjukkan bahwa ada peraturan nan kudu ditaati. Jika Bunda mau bayi berhujung melakukan sesuatu nan tidak diinginkan, gunakanlah kata 'berhenti' namalain 'jangan lakukan itu', nan diikuti dengan pengalihan.
3. Tunjukkan pada anak bahwa Bunda mencintai mereka
Ingatlah bahwa Bunda nan mengoreksi perilakunya dan bukan mereka. Oleh lantaran itu, ajarkan juga kesopanan dan rasa hormat pada anak serta orang lain.
4. Jangan terlalu kaku
Jika Bunda menerapkan standar nan terlalu tinggi, susah bagi anak untuk merasa bahwa mereka bisa sukses dan mengembangkan pengendalian diri. Namun, Bunda bisa menetapkan pemisah nan setara agar anak tetap merasa dicintai serta dilindungi.
5. Pertimbangkan kepribadian anak
Ketika mau mendisiplinkan anak, Bunda perlu tahu terlebih dulu seperti apa karakter dan kepribadian Si Kecil. Bukan tanpa alasan, perihal ini bakal berasosiasi erat dengan gimana langkah Bunda menunjukkan mereka.
Beberapa bayi memerlukan nada bunyi nan tegas saat Bunda berbincang dengan mereka. Sementara itu, bayi lainnya mungkin lebih merespons pada bunyi nan lebih lembut.
Baca terus tips mendisiplinkan anak lainnya di bawah ini ya, Bunda.
Cara mendisiplinkan anak sejak bayi
Ilustrasi Mendisiplinkan Anak/Foto: iStock
6. Jangan mempermalukan namalain mengkritik anak
Mendisiplinkan anak terkadang sangat susah dilakukan oleh orang tua ya, Bunda. Namun, krusial untuk mengelola emosi Bunda.
Si Kecil tidak bakal berupaya bersikap sadis terhadap kucing dengan menarik ekornya. Mereka hanya mau tahu apa nan bakal terjadi jika mereka melakukannya.
Anak-anak dan khususnya bayi, tidak dengan sengaja berupaya menjadi sadis namalain jahat. Menanggapi perilaku ini dengan memukul, mempermalukan, namalain mengkritik mereka, bisa menyebabkan masalah agresi namalain kurang percaya diri di kemudian hari.
7. Konsisten
Jika sebelumnya Bunda melarang anak untuk tidak memanjat kursi, lalu memperbolehkannya di kemudian hari, tentu bakal menjadi perihal nan membingungkan bagi Si Kecil. Oleh lantaran itu, pastikan Bunda mengajarkan anak disiplin dengan langkah nan konsisten.
8. Ketahui langkah menenangkan anak
Dikutip dari laman Parents, pada usia 12 hingga 24 bulan, skill komunikasi dan corak anak sedang berkembang dengan pesat. Namun, beberapa orang tua tetap belum mengetahui langkah tepat mengatasi amukan anak-anaknya.
Meskipun anak nan tantrum memerlukan respons nan cepat, memberikan kewenangan spesial seperti gadget namalain es krim, serta mengirim anak ke kamarnya, tentu bukan perihal nan tepat. Beberapa anak mungkin bakal tenang dengan cepat, tetapi beberapa nan lainnya memerlukan pelukan.
Jika amukan ini melangkah lama, keluarkan anak dari situasi tersebut dan jelaskan dengan lembut tentang situasi nan mereka lalui. Dengan begitu, anak bakal menjadi lebih tenang.
9. Berikan perintah dan ajarkan rasa empati
Ketika anak berumur 24 hingga 36 bulan, mereka bakal mulai memahami perintah, empati, serta lantaran dan akibat nan mudah. Oleh lantaran itu, Bunda bisa menerapkan konsep ini saat belajar mendisiplinkan mereka.
Jika anak mengambil krayon dari temannya, Bunda bisa katakan, 'Kita tidak mengambil mainan teman. Mengambil krayon Billy bakal menyakiti perasaannya'. Kemudian, Bunda bisa berikan krayon serupa untuk dimainkan oleh anak.
10. Lakukan dengan sederhana
Kunci mendisiplinkan balita dan anak pra sekolah adalah dengan menjaga seluruhnya menjadi sangat sederhana. Hal ini turut diungkap dalam penelitian nan dilakukan oleh Susan G. O'Leary, Ph. D., seorang pembimbing besar pengetahuan jiwa di Universitas Negeri New York di Stony Brook.
"Menggunakan teguran panjang kurang efektif dibandingkan dengan teguran pendek dan langsung nan dilakukan oleh Bunda," ujarnya dikutip dari laman Parents.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Jangan lupa intip juga video strategi mendisiplinkan anak berikut ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(mua/fir)
Loading...