ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Bentuk tetek setiap wanita rupanya berbeda satu sama lain ya, Bunda. Ketahui jenis corak tetek perempuan, mana nan normal dan tidak ya, Bunda?
Setiap tetek merupakan aset berbobot nan mempunyai keelokan masing-masing. Tidak ada nan namanya tetek nan sempurna namalain normal sepenuhnya. Bentuk dan ukurannya beragam. Bahkan pada orang nan sama, satu tetek bisa berbeda ukuran namalain bentuknya dengan nan lain.
12 Jenis corak payudara
Beberapa tetek mempunyai karakter nan mengenai dengan beberapa jenis dan tidak dapat dimasukkan ke dalam satu kategori tertentu. Ketahui jenis corak tetek lebih dalam yuk, Bunda. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Archetype
Payudara pola dasar bentuknya bulat dan penuh dengan titik mini di puting serta dianggap sebagai 'standar' untuk jenis payudara. Dikatakan sebagai corak nan paling umum, jadi corak inilah nan menjadi model kreasi sebagian besar produsen bra.
2. Asimetris
Payudara asimetris mempunyai dua ukuran nan berbeda. Payudara nan tidak sama rata dengan ukuran cup namalain kurang adalah perihal nan umum, dan lebih dari separuh orang mempunyai ragam ukuran payudara.
3. Atletik
Payudara atletik lebih lebar, dengan lebih banyak otot dan lebih sedikit jaringan payudara.
4. Bentuk lonceng
Payudara berbentuk lonceng menyerupai lonceng, dengan bagian atas nan sempit dan bagian bawah nan lebih bulat.
5. Close set
Payudara nan letaknya rapat tidak mempunyai sekat namalain celah nan sangat mini di antara keduanya. Letaknya lebih dekat ke bagian tengah dada, sehingga menciptakan jarak nan lebih jauh antara ketek dan payudara.
6. Kerucut
Payudara kerucut lebih berbentuk seperti kerucut, bukan bulat. Bentuk ini dianggap lebih umum pada tetek nan lebih mini daripada nan lebih besar.
7. East west
Jika puting susu Anda mengarah ke luar, menjauh dari bagian tengah tubuh Bunda, maka jenis tetek Bunda adalah East West.
8. Relaxed
Payudara nan rileks mempunyai jaringan tetek nan lebih lenggang dan puting susu nan mengarah ke bawah.
9. Bulat
Payudara bulat mempunyai jumlah kepenuhan nan sama di bagian atas dan bawah.
10. Side set
Payudara nan letaknya menyamping lebih renggang, dengan lebih banyak ruang di antara keduanya.
11. Slender
Payudara ramping sempit dan panjang, dengan puting susu mengarah ke bawah.
12. Teardrop
Bentuk tetesan air mata bulat dan bagian bawahnya sedikit lebih penuh daripada bagian atasnya seperti dikutip dari laman Healthline.
5 Ciri-ciri corak tetek nan sehat dan normal
Sebagian besar wanita mempunyai tetek nan sehat nyaris sepanjang hidup mereka. Guna membantu menjaga tetek dalam kondisi prima, ketahui ciri-ciri corak tetek nan sehat dan normal berikut ini ya, Bunda:
1. Tampilan dan rasa tetek tetap sama
Payudara nan sehat mempunyai tampilan dan tekstur nan relatif tetap sama sepanjang hidup seseorang, jelas David Euhus, M.D., pembimbing besar bedah di Johns Hopkins Medicine di Baltimore, MD. Ia menunjukkan bahwa ada beragam macam perihal nan dianggap 'normal' dalam perihal tampilan dan rasa tetek seseorang.
2. Kulit tetek bersih
Menurut Dr. Euhus, tetek nan sehat mempunyai kulit nan rata dan tidak berubah warna namalain timbul ruam.
3. Payudara berada pada suhu tubuh
Menurut Dr. Euhus, tetek Bunda semestinya berada pada suhu nan sama dengan bagian tubuh lainnya. Jika Bunda memandang ada area di tetek nan ekstra hangat dan/atau merah, temui master sesegera mungkin, saran Dr. Euhus.
Ini bisa jadi mastitis, peradangan jaringan tetek nan memengaruhi hingga 25 pere wanita menyusui, menurut tinjauan terkini. Namun, krusial untuk diketahui bahwa siapa pun dapat terkena mastitis, termasuk pria. Kondisi ini dapat disertai dengan jangkitan dan mungkin memerlukan antibiotik.
4. Puting tidak mengeluarkan darah
Keluarnya cairan dari puting adalah perihal nan umum terjadi saat Bunda hamil, menyusui, namalain baru saja melahirkan. Namun, meskipun tidak ada nan terjadi pada perempuan, tercatat bahwa beberapa cairan dari puting adalah perihal nan betul-betul normal. "Bunda pun dapat mengeluarkan cairan dari 80 persen perempuan, apalagi wanita nan sudah lama tidak melahirkan," Dr. Euhus setuju.
Jika Bunda mengalami keluarnya cairan berdarah dari satu saluran, Bunda perlu segera memeriksanya, saran Dr. Euhus. Sebagian besar waktu, keluarnya cairan berdarah disebabkan oleh pertumbuhan nonkanker di saluran nan disebut papiloma intraduktal seperti dikutip dari laman Health Central.
5. Terkadang terasa sakit
Rasa sakit di tetek sangat umum dan umumnya bukan tanda sesuatu nan menakutkan. Nyeri tetek sangat jarang dikaitkan dengan kanker payudara.
"Merasa sakit bukanlah tanda bahwa tetek Bunda sakit—itu tanda bahwa Bunda mempunyai payudara," imbuh Dr. Euhus. Ia menjelaskan bahwa nyeri tetek terbagi menjadi dua golongan adalah mastalgia siklikal, namalain nyeri nan mengenai dengan siklus menstruasi bulanan dan mastalgia nonsiklikal, nan condong berupa nyeri di satu tempat.
Bentuk-bentuk tetek nan menandakan adanya masalah kesehatan
Tidak ada satu ukuran nan cocok untuk semua orang dalam perihal penampilan payudara. Selama hidup Bunda, mungkin Bunda memandang perubahan dalam ukuran, simetri, dan kekencangan. Berikut ini bentuk-bentuk tetek nan menandakan adanya masalah kesehatan dan perlu diwaspadai ya, Bunda:
1. Adanya benjolan baru, nyeri terus menerus, namalain perubahan tekstur kulit (seperti lesung pipit namalain penebalan).
2. Adanya benjolan terus-menerus nan tidak lenyap setelah siklus menstruasi namalain keluarnya cairan nan tidak biasa dari puting susu
3. Kemerahan, panas, namalain nyeri (yang dapat mengindikasikan jangkitan seperti mastitis)
4. Perubahan tiba-tiba pada ukuran tetek nan tidak mengenai dengan perubahan berat badan namalain kerutan kulit nan terlihat
5. Nyeri berkepanjangan nan tidak berasosiasi dengan siklus menstruasi. Nyeri nan terus-menerus, semakin parah, namalain terlokalisasi di satu area mungkin perlu diperiksa.
6. Adanya perubahan pada puting namalain inversi puting di mana ada satu namalain kedua puting mulai mengarah ke dalam terkadang dapat menandakan adanya masalah nan lebih serius seperti dikutip dari laman Americanoncology.
Cara menjaga tetek sehat
Menjaga kesehatan tetek bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana ya, Bunda. Berikut ini langkah menjaga tetek sehat nan bisa Bunda lakukan setiap hari:
1. Pertahankan berat badan nan sehat
Berat badan berlebih berfaedah akibat kanker tetek meningkat secara signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa obesitas secara signifikan meningkatkan akibat kanker tetek bagi orang-orang setelah menopause. Satu golongan peneliti menemukan bahwa kenaikan berat badan 20 pon selama menopause meningkatkan akibat kanker tetek sebesar 18 persen.
2. Olahraga
Menjadi sedikit lebih segar dapat membantu Bunda selangkah lebih maju dari kanker payudara. Penelitian menunjukkan bahwa wanita nan aktif secara corak mempunyai kemungkinan 25 persen lebih mini untuk terkena kanker tetek dibandingkan mereka nan lebih banyak duduk.
3. Makan makanan sehat
Mengisi piring Bunda dengan pilihan makanan sehat menawarkan pertahanan nan bergizi dan lezat terhadap sejumlah kanker, termasuk kanker tetek seperti dikutip dari laman Clevelandclinic.
4. Jangan merokok
Menghisap rokok tidak hanya membuka pintu bagi potensi kanker paru-paru. Bukti menunjukkan bahwa perihal itu juga meningkatkan akibat kanker payudara, terutama jika Bunda mulai menyalakannya saat tetap sekolah.
5. Lakukan pemeriksaan rutin
Kanker tetek sangat umum terjadi. Terkadang, apa pun tindakan pencegahan nan diambil, perihal itu tetap terjadi. Itulah sebabnya pemeriksaan rutin untuk penyakit ini sangat penting.
Selain itu, Bunda juga dapat melakukan pemeriksaan berdikari pada tetek dengan langkah berikut ini:
1. Pemeriksaan Visual: Berdirilah di depan cermin dan perhatikan perubahan nan terlihat pada ukuran, bentuk, namalain simetri payudara.
2. Pemeriksaan Fisik: Dengan menggunakan ujung jari, rasakan tetek Bunda saat berebahan dan berdiri namalain duduk. Bunda bakal merasakan adanya benjolan namalain area nan menebal.
3. Pemeriksaan Puting: Remas setiap puting dengan lembut di antara jari dan ibu jari, periksa apakah ada cairan namalain perubahan fisik. Selalu konsultasikan dengan master jika Bunda memandang adanya perubahan selama pemeriksaan ini.
Perubahan bentuk-bentuk payudara
Payudara selalu beranjak corak seiring dengan perjalanan usia seseorang ya, Bunda. Seperti apa perubahan bentuk-bentuk tetek tersebut? Berikut ini tahapan corak tetek sesuai fase-fase nan dijalani wanita ya, Bunda:
1. Bentuk tetek di masa pubertas
Payudara biasanya mulai tumbuh sekitar usia 9 hingga 11 tahun, tetapi normal jika tumbuh lebih awal namalain lebih lambat. Pada usia 17 tahun, tetek biasanya bakal tumbuh sepenuhnya, meskipun mungkin memerlukan waktu lebih lama.
Jika tetek seorang gadis mulai tumbuh di usia nan lebih muda, ini tidak berfaedah payudaranya bakal lebih besar daripada seseorang nan tumbuh di usia nan lebih tua. Kecepatan pertumbuhan tetek berbeda untuk setiap orang.
2. Bentuk tetek pada masa menstruasi
Menjelang menstruasi, tetek mungkin terasa menggumpal, nyeri, namalain bengkak. Selama kehamilan, kelenjar tetek bertambah banyak dan besar sehingga membikin tetek terasa menggumpal. Menjelang menopause, tetek mungkin kehilangan lemak dan menjadi lebih kecil, menggumpal, dan nyeri.
3. Bentuk tetek saat hamil
Banyak perubahan pada tetek nan terjadi pada trimester pertama dan kedua bakal terus bersambung sepanjang bulan-bulan terakhir kehamilan. Payudara dapat menjadi lebih besar dan lebih berat, puting susu dapat terus menghitam, dan kolostrum dapat keluar lebih sering.
4. Bentuk tetek pada masa menyusui
Kemungkinannya, tetek bakal tumbuh selama kehamilan. Jadi mungkin mengejutkan bahwa pada hari ketiga namalain keempat pascapersalinan, tetek bisa membengkak sementara. Setelah plasenta keluar, tubuh mulai memproduksi prolaktin, hormon nan memicu produksi ASI.
Jika Bunda tidak menyusui, tetek bakal mulai menyusut dalam beberapa hari. Jika Bunda menyusui, tetek Bunda mungkin bakal tetap besar, meskipun Bunda mungkin merasa tetek mengecil setelah setiap kali menyusui.
5. Bentuk tetek pada masa menopause
Menjelang menopause, tetek mungkin kehilangan lemak dan menjadi lebih kecil, berbenjol-benjol, dan lunak. Setelah menopause, jaringan lemak di tetek bertambah. Perubahan corak tetek juga dapat terjadi saat mengonsumsi obat hormon untuk menopause namalain perangkat kontrasepsi.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)