ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Toilet training menjadi salah satu proses nan krusial dalam perkembangan anak. Dengan melakukan toilet training, mereka pun belajar untuk menggunakan toilet secara mandiri.
Sebelum menjalani toilet training, Bunda dan Ayah perlu perhatikan tanda-tanda kesiapan anak terlebih dahulu. Umumnya, anak nan sudah siap melepas popok mulai mempunyai minat terhadap toilet, bisa mengontrol buang air, serta merasa tidak nyaman jika popoknya kotor.
Setiap anak pun mempunyai waktu kesiapan nan berbeda-beda. Meski begitu, penelitian menyebut waktu terbaik toilet training adalah antara usia 27 hingga 32 bulan.
"Menurut penelitian, 'waktu terbaik' untuk toilet training tampaknya terjadi antara usia 27 hingga 32 bulan bagi sebagian besar anak," kata psikolog klinis Cara Goodwin, Ph.D., dilansir Psychology Today.
"Namun, setiap anak berbeda, dan orang tua kudu menyesuaikannya dengan tanda-tanda kesiapan anak. Misalnya, popok tetap kering untuk jangka waktu nan lama, tampak tidak nyaman dengan popok kotor, berambisi untuk pergi ke toilet namalain mengenakan busana dalam, dan bisa untuk mengikuti petunjuk sederhana," sambungnya.
Cara membantu balita sukses toilet training
Menilik dari laman What To Expect, ada beberapa langkah nan bisa Bunda lakukan untuk membantu Si Kecil melakukan toilet training. Berikut ini Bubun bagikan deretannya:
1. Bantu anak merasa nyaman
Jika anak kesulitan buang air besar lantaran takut jatuh di toilet, pastikan tempat duduk toilet pas dengan toilet dan tidak goyah, ya. Hal nan sama juga bertindak untuk bangku injakan nan kudu kokoh seperti batu.
Selain itu, Bunda juga bisa tawarkan kepada anak untuk menggunakan pispot. Pastikan kursinya mempunyai dasar nan kokoh nan tidak bakal terjungkal saat anak bangun.
2. Mencegah buang air besar nan menyakitkan
Pastikan Bunda memberikan Si Kecil beragam makanan nan mengandung serat seperti buah-buahan, sayuran, serta biji-bijian. Minta juga anak untuk mengonsumsi banyak cairan terutama air putih.
3. Bicarakan kesulitannya
Jika anak menolak untuk buang air besar di pispot, Bunda bisa mencari tahu apa nan terjadi. Tanyakan pada anak apa nan membuatnya merasa khawatir.
Bunda perlu bersimpati dengan emosi anak. Kemudian, cobalah membantu mereka mengatasi masalah tersebut untuk menenangkan ketakutannya.
4. Tunda pembilasan
Jika bunyi derasnya air membikin anak merasa ketakutan, tunggulah anak keluar dari bilik mandi sebelum membersihkannya. Jika anak sudah siap, tanyakan pada mereka apakah mereka mau membilasnya sendiri namalain tidak.
5. Ucapkan selamat tinggal
Jika anak tampak resah saat memandang kotorannya mengalir ke saluran pembuangan, Bunda bisa meminta mereka untuk melambaikan tangan sebelum membilasnya. Itu bisa membuatnya merasa lebih baik tentang perpisahan.
6. Bantu dengan kitab cerita
Terkadang karakter di dalam kitab bisa membantu memberikan dorongan nan dibutuhkan anak-anak ketika toilet training, Bunda. Beberapa kitab seperti Everyone Poops namalain We Poop on the Potty, mungkin bisa membantu.
7. Tunjukkan langkah melakukannya
Jika merasa nyaman, Bunda bisa minta anak untuk duduk di bilik mandi di atas pispot sementara Bunda juga menggunakan pispot lainnya. Beri tahu apa nan sedang Bunda lakukan saat ini.
8. Jadikan pengalaman nan menyenangkan
Ingatlah bahwa jika Bunda menekan dan memaksa anak untuk toilet training, perihal ini justru bakal membikin anak menghentikan usahanya untuk belajar. Jadikan toilet training ini sebagai aktivitas nan menyenangkan.
9. Puji setiap langkahnya
Jangan menunggu Si Kecil buang air besar di pispot terlebih dulu baru Bunda memberikan mereka pujian. Biarkan anak mendapatkan penghargaan setiap kali mereka menyelesaikan tugas nan Bunda berikan.
10. Tetaplah tenang
Jangan memarahi namalain menghukum anak lantaran mereka menolak buang air besar di pispot ya, Bunda. Ini hanya bakal membikin mereka semakin stres dan usahanya menjadi lebih sulit.
Ingatlah bahwa anak tetap baru dalam perihal ini sehingga mereka tetap dalam tahap belajar. Kesalahan memang sering terjadi sehingga Bunda kudu tetap tenang.
11. Istirahat
Beri tahu anak bahwa jika mereka sudah siap, mereka bisa mencoba buang air besar lagi di pispot. nan terpenting adalah jangan pernah memaksa anak untuk buang air besar di pispot. Biarkan mereka duduk di sana meski mereka tidak mau buang air besar.
12. Ajarkan Kebersihan
Melansir dari laman Parents, ketika anak udah selesai menggunakan toilet, jangan lupa untuk selalu ajarkan mereka kebersihan, ya. Bunda bisa membantu mereka dengan membilas dan bantu mereka mencuci tangan dengan menggunakan sabun selama 20 detik.
Jika saat melakukan perihal ini Si Kecil merasa jenuh dan rewel, ajak mereka menyanyikan sebuah lagi seperti "Selamat Ulang Tahun" namalain "ABC" agar lebih menyenangkan.
13. Kenalkan
Saat Si Kecil sudah siap untuk berlatih menggunakan toilet, coba kenalkan pada mereka tentang toilet dengan berbincang tentang latihan sesekali.
Angkat topik pembicaraan nan mengangkat subjek toilet, seperti, "Bunda mau buang air kecil, Bunda ke toilet dulu, ya", namalain "Dik, apa boneka beruang Anda perlu buang air besar?"
14. Beri tahu semua pengasuh nan terlibat
Pastikan semua orang nan terlibat dalam pengasuhan anak, termasuk babysitter, kakek-nenek, guru, dan pekerja daycare, mengikuti rutinitas nan sama dan menggunakan istilah nan sama pula untuk bagian tubuh serta tindakan di bilik mandi.
Beri tahu mereka gimana Bunda menangani toilet training dan minta mereka menggunakan pendekatan nan sama sehingga anak tidak bakal bingung.
15. Pilihlah Waktu nan Tepat
Melatih anak menggunakan toilet memang penting, Bunda. Namun, ada baiknya jika dilakukan di waktu nan tepat agar Si Kecil merasa rileks dan tidak frustrasi.
Lebih baik menunda latihan ini saat waktu berlibur, pindah rumah, menambah bayi baru di dalam keluarga, namalain bercerai. Bunda dapat menunda training ini selama satu bulan.
Demikian info tentang langkah membantu balita sukses toilet training, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/rap)