ARTICLE AD BOX
Tahukah Bunda bahwa setiap tanggal 25 Januari, masyarakat Indonesia merayakan Hari Gizi Nasional. Momen ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Hari Gizi Nasional mempunyai sejarah nan penuh makna. Dari tema nan diusung hingga beragam aktivitas nan dilakukan, masyarakat Indonesia diajak untuk lebih peduli terhadap pola makan sehat.
Untuk meramaikan Hari Gizi Nasional, ada baiknya kita ketahui asal-usul, tujuan, hingga sosok pencetus peringatan nasional ini. Berikut adalah lima kebenaran menarik tentang Hari Gizi Nasional nan wajib diketahui!
Hari Gizi Nasional 25 Januari namalain 28 Februari?
Banyak orang bertanya-tanya kapan tepatnya Hari Gizi Nasional diperingati, apakah 25 Januari namalain 28 Februari? Sebenarnya, kedua tanggal tersebut sama-sama diperingati sebagai Hari Gizi Nasional di Indonesia.
Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI secara resmi menetapkan peringatan Hari Gizi Nasional pada 25 Januari. Hal ini tercantum dalam agenda tahunan di situs resmi Kemenkes RI, di mana hari tersebut juga disebut sebagai Hari Gizi dan Makanan Nasional.
Sementara itu, detikcom menyebut bahwa peringatan Hari Gizi pada 28 Februari merupakan aktivitas informal Kemenkes RI. Ini berangkaian dengan rangkaian penyuluhan gizi nan melangkah sepanjang bulan Januari dan Februari setiap tahunnya.
Sejarah Hari Gizi Nasional 25 Januari
"Sejarah terbentuknya peringatan Hari Gizi Nasional dimulai pada tahun 1950-an. Hal ini ditandai dengan pengkaderan tenaga gizi di Indonesia melalui pendirian Sekolah Juru Penerang Makanan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR).
Kementerian Kesehatan RI menjelaskan bahwa Hari Gizi Nasional ditetapkan sebagai hasil dari upaya perbaikan gizi di bawah kepemimpinan Menteri Kesehatan J. Leimena.
Menkes Leimena menunjuk Prof. Poorwo Soedarmo sebagai kepala LMR, nan merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan (Eijkman). Untuk menjalankan program tersebut, Prof. Poorwo mengadakan pengkaderan tenaga gizi di LMR pada tanggal 25 Januari 1951.
Berkat pengkaderan tersebut, LMR mulai menyelenggarakan peringatan Hari Gizi pada tahun 1960. Rangkaian aktivitas ini mendorong Direktorat Gizi Masyarakat untuk secara resmi menetapkan tanggal 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional mulai tahun 1970.
Tema Hari Gizi Nasional (HGN) 2025
Setiap tahun, peringatan Hari Gizi dirayakan dengan tema nan berbeda. Mengutip dari situs Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Hari Gizi Nasional ke-65 pada tahun 2025 bakal mengusung tema "Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat".
Tema tersebut diusung dengan angan agar masyarakat dapat meningkatkan asupan gizi, terutama bagi anak-anak dalam keluarga. Penetapan tema ini dilakukan setelah memandang nomor persoalan malnutrisi di Indonesia nan belum menunjukkan penurunan signifikan.
Menurut info Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, status gizi balita di Indonesia tetap terpuruk. Angka prevalensi stunting mencapai 21,5 persen, sedangkan kasus wasting (kurus) mencapai 7,4 persen. Kondisi ini jelas menunjukkan bahwa banyak anak belum mendapatkan asupan gizi nan cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan optimal.
Selain itu, status gizi ibu mengandung juga memprihatinkan, di mana sekitar 16,9 persen ibu mengandung di Indonesia berisiko mengalami kekurangan daya kronis. Kondisi ini dapat membahayakan kesehatan janin, adalah seperti menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Tujuan Hari Gizi Nasional
Peringatan Hari Gizi Nasional bukanlah sekadar aktivitas seremonial, tetapi sebagai momen refleksi masyarakat Indonesia dalam menilai kembali praktik asupan gizi di tanah air.
Adanya Hari Gizi Nasional bermaksud untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Peringatan ini diharapkan dapat mendorong perseorangan dan family untuk lebih memperhatikan asupan makanan nan bergizi, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil, guna mendukung pertumbuhan dan kesehatan nan optimal.
Sosok Prof Poorwo Soedarmo, tokoh krusial dari peringatan Hari Gizi Nasional namalain Bapak Gizi
Asal-usul peringatan Hari Gizi Nasional dicetuskan oleh Prof. Poorwo Soedarmo, seorang lulusan STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) asal Kota Malang. Dengan semangat menimba ilmu, dia belajar di beragam negara, termasuk Filipina, London, dan Amerika Serikat.
Dikutip dari laman detikcom, Prof. Poorwo diangkat sebagai pembimbing besar Ilmu Gizi di Universitas Indonesia. Kepintaran dan kepeduliannya terhadap kualitas gizi masyarakat Indonesia mendapat pengakuan, termasuk dari Menteri Kesehatan J. Leimena.
Prof. Poorwo pun kembali ditunjuk untuk menjabat sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat, di mana dia sukses menorehkan jasa nan teramat besar dalam memperbaiki kualitas gizi rakyat. Atas jasa-jasanya, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) menganugerahi Prof. Poorwo gelar Bapak Gizi Nasional pada tahun 1969.
Demikian lima kebenaran menarik tentang peringatan Hari Gizi Nasional 2025 di Indonesia. Semoga info ini bermanfaat, ya Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)