ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Tak selalu tampak bersih dan mulus, terkadang kulit kepala bayi bisa mengalami munculnya kerak dan tampak seperti ketombe. Apa sih sebenarnya penyebab kulit kepala bayi berkerak seperti ketombe?
Dikutip dari laman Web MD, kondisi kulit kepala bayi berkerak terkadang dikenal juga dengan julukan cradle cap namalain eksim seboroik.
Cradle cap adalah kondisi kulit umum pada bayi baru lahir dan Si Kecil nan menyebabkan munculnya kerak kasar pada kulit kepala mereka.
Kondisi ini biasanya mulai berkembang saat bayi berumur 1 hingga 3 bulan. Sekitar 70 persen bayi berumur 3 bulan mengalami cradle cap, di mana sebagian besar bakal lenyap dalam waktu 1 tahun. Namun, ada juga kasus di mana bayi mengalaminya sampai sekitar usia 2 tahun.
Jika Bunda memandang ada kerak kasar di kepala bayi, tak perlu resah berlebihan. Cradle cap umum terjadi dan tidak berbahaya.
Apa penyebab kulit kepala bayi berkerak?
Dikutip dari Healthline, kulit kepala bayi berkerak secara umum berangkaian dengan kondisi kulit nan mendasarinya, seperti dermatitis seboroik namalain eksim.
Dalam beberapa kasus, Bunda mungkin juga memperhatikan kulit kepala bayi jadi lebih kering selama waktu-waktu tertentu dalam setahun, namalain mungkin sebagai respons terhadap sampo baru nan mereka gunakan.
Berikut ini adalah kemungkinan penyebab kulit kepala bayi berkerak dan kering, serta gejala-gejala utama nan perlu diperhatikan:
1. Produksi kelenjar penghasil minyak
National Eczema Society menyebut penyebab pasti kerak pada kepala bayi sampai saat ini tetap belum diketahui. Namun, dipercayai bahwa dermatitis seboroik disebabkan oleh produksi kelenjar sebasea penghasil minyak nan berlebihan pada kulit kepala bayi.
Selain itu, diduga kondisi ini juga bisa disebabkan oleh jamur Malassezia nan tumbuh akibat minyak nan berlebihan di permukaan kulit.
Jika bayi mempunyai cradle cap di kulit kepala, mereka mungkin juga mempunyai bercak-bercak ini di area tubuh berminyak lainnya, seperti ketiak, selangkangan, dan telinga.
2. Ketombe pada bayi
Ketombe juga dapat menyebabkan kulit kepala kering. Tidak seperti cradle cap nan lebih umum, ketombe berwarna putih, kering, dan terkadang gatal.
Masalah ini pemicunya lebih mungkin berbudi pekerti genetik. Jika orang tua mempunyai kulit kering, bayinya mungkin juga bakal mempunyai kulit kering.
Keramas secara berlebihan tidak menyebabkan ketombe. Jika bayi mempunyai kondisi ini, Bunda mungkin perlu lebih mengatur agenda keramasnya menjadi setiap dua hari sekali, bukan setiap hari.
3. Alergi
Alergi juga dapat menyebabkan kulit kepala bayi kering, meskipun perihal ini sebenarnya jarang terjadi. Jika kulit kepala kering disertai ruam merah dan gatal, maka reaksi alergi mungkin menjadi penyebabnya.
4. Eksim bayi
Eksim merujuk pada sejumlah kondisi nan menyebabkan kulit meradang, merah, dan gatal. Pada bayi, jenis eksim nan paling umum adalah dermatitis seboroik, nan condong berkembang setelah usia 3 bulan.
Jenis eksim lain pada bayi mungkin termasuk dermatitis atopik dan dermatitis kontak. Gejala dermatitis kontak muncul saat kulit bersenggolan dengan unsur nan mengiritasi, seperti wewangian.
Sementara itu, dermatitis atopik condong berbudi pekerti turun-temurun dan dapat berkembang pada bayi mulai usia 6 bulan.
5. Penyebab lainnya
Cuaca dan aspek lingkungan, style hidup, serta produk perawatan pribadi juga dapat berkontribusi menjadi penyebab kulit kepala bayi berkerak seperti ketombe.
Beberapa aspek kemungkinan penyebab lainnya termasuk seperti cuaca dingin, kelembapan rendah, kepanasan, dan keringat berlebih akibat suhu hangat namalain paparan sinar matahari, serta penggunaan sampo bayi dan produk perawatan lainnya nan mengandung pewangi namalain alkohol.
Perawatan dan pengobatan rumahan
Dikutip dari laman Medical News Today, cradle cap sebenarnya memang dapat sembuh sendiri dengan perawatan minimal namalain tanpa perawatan.
Namun, National Eczema Society merekomendasikan bahwa ketika bayi mengalami cradle cap, pendekatan nan berfaedah adalah dengan mengurangi gelombang keramas, seperti setiap beberapa hari namalain dua hari sekali.
Membersihkan serpihan dan sisik pada kulit kepala bayi dengan lembut sebelum keramas juga dapat membantu, tetapi hindari mencungkil area tersebut secara paksa, lantaran justru dapat meningkatkan akibat infeksi.
Cara perawatan dan pengobatan rumahan lainnya untuk mengatasi kulit kepala bayi berkerak yakni:
- Menggunakan sisir lembut untuk membersihkan kerak (jangan lupa bersihkan sisir dengan sabun dan air setelahnya)
- Memijat kulit kepala bayi dengan minyak mineral, kemudian dibilas
- Mengoleskan sampo berbahan lembut ke kulit kepala bayi dan memijatnya sebelum dibilas
Menggunakan sisir terkadang dapat menyebabkan beberapa rambut rontok berdampingan serpihannya, tetapi para mahir menyebut bahwa rambut ini dapat tumbuh kembali dengan cepat.
Selain itu, jenis sampo juga dapat membikin perbedaan. Pilih sampo bayi nan berbahan lembut dan bebas pewangi, serta berhati-hatilah agar tidak mengenai mata.
Jika perawatan di rumah selama beberapa hari tidak memperbaiki kondisi kerak pada kulit kepala bayi, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Apabila memang ditemukan ada masalah kesehatan kulit lain nan mendasari penyebab munculnya kerak ini, master mungkin bakal meresepkan obat antijamur untuk kulit, sampo khusus, serta krim kortikosteroid ringan.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)