5 Risiko Terlanjur Obat Minum Pelancar Haid Saat Hamil Muda, Berisiko Keguguran?

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Bunda sedang merencanakan kehamilan? Salah satu nan perlu Bunda perhatikan adalah jika mengonsumsi obat pelancar haid, Dikhawatirkan, Bunda mengonsumsinya padahal sedang mengandung muda. Ketahui risikonya jika terlanjur minum obat pelancar menstruasi saat mengandung muda. 

Mengonsumsi obat pelancar menstruasi sebaiknya di bawah pengawasan medis, terutama jika pasangan suami istri (pasutri) sedang merencanakan kehamilan namalain diduga hamil.

Macam obat pelancar haid

Obat pelancar menstruasi menjadi pilihan untuk wanita nan haidnya tidak teratur. Selain dengan membiasakan pola hidup sehat, master biasanya bakal merekomendasikan meminum obat pelancar menstruasi selama masa pemulihan siklus haid. 

Dokter biasanya meresepkan obat kesuburan rahim. Obat ini bakal membantu tubuh memproduksi hormon nan mengatur pelepasan sel telur.  Seperti dikutip KenyanNews, obat pelancar menstruasi juga bakal menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh nan kerap menghalang ovulasi.

Obat pelancar menstruasi bakal bekerja seperti hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing nan diproduksi secara alami oleh tubuh untuk memicu adanya proses ovulasi. 

Berikut beberapa obat pelancar menstruasi nan diresepkan master dari beragam sumber:

1. Clomiphene

Dokter sering meresepkan obat ini untuk wanita nan haidnya tidak teratur dan dikenal sebagai obat penghambat estrogen. Ketika estrogen dihambat, hipotalamus dan kelenjar pituari di otak melepaskan hormon GnRH, FSH, dan LH. Ketiga hormon tersebut berfaedah merangsang ovarium untuk memproduksi lebih banyak sel telur.

2. Gonadotropin

Beberapa obat pelancar menstruasi ada juga nan berupa hormon gonadotropin sintetis untuk disuntikkan ke dalam tubuh. Jenis nan paling umum digunakan adalah hCG, folliclee stimulating hormon (FSH), dan gonadotropin releasing hormone agonist (GnRH agonist).

Sebenarnya ketiga hormon ini diproduksi secara alami oleh tubuh, namun jumlahnya tidak mencukupi sehingga perlu asupan tambahan. Hormon ini bekerja untuk merangsang ovarium agar lebih aktif memproduksi dan mengeluarkan sel telur agar menstruasi melangkah lancar.

3. Pil KB

Pil KB juga dapat digunakan sebagai obat pelancar haid. Obat ini bekerja meningkatkan produksi protein globulin nan mengikat hormon seks. Protein ini bisa mengikat hormon androgen utama, adalah testosteron di dalam darah. 

Berlebihnya hormon androgen bisa menjadi salah satu penyebab menstruasi tidak teratur. Dengan mengurangi aktivitas testosteron, menstruasi nan tidak teratur secara otomatis dapat lancar kembali.

4. Progestin

Progestin merupakan hormon buatan nan mempunyai kegunaan nan sama dengan progesteron. Progesteron merupakan hormon nan diproduksi di ovarium, plasenta, dan kelenjar adrenal. Hormon ini berfaedah untuk mempersiapkan tubuh untuk pembuahan, mengontrol antusiasme seksual, dan mengatur siklus menstruasi bulanan.

Jika menstruasi tidak lancar, progestin bisa menjadi obat pelancar haid untuk menyeimbangkan kadar estrogen dalam tubuh. Banyak wanita merasa terbantu dengan mengonsumsi progestin dosis rendah tentunya dapat memulihkan agenda menstruasi untuk kembali normal.

5. Duphaston (Dydrogesterone)

Obat ini mengandung hormon progesteron buatan untuk membantu mengatur siklus haid.

6. Misoprostol

Sebenarnya, obat nan mengandung misprostol bukan untuk memperlancar haid. Ini merupakan obat keras dan digunakan untuk keperluan medis tertentu, namun berisiko tinggi pada kehamilan lantaran dapat menyebabkan kontraksi rahim. 

5 Risiko terlanjur minum obat pelancar menstruasi saat mengandung muda

Penggunaan obat pelancar menstruasi kudu di bawah pengawasan medis, apalagi jika Bunda sedang merencanakan kehamilan namalain diduga hamil. Mengonsumsi obat pelancar menstruasi saat mengandung muda bisa berisiko serius, baik untuk kesehatan ibu maupun janin.

Berikut beberapa akibat nan perlu diwaspadai jika terlanjur minum obat pelancar menstruasi saat mengandung muda dari beragam sumber:

1. Keguguran

Sejumlah obat pelancar menstruasi terkadang mempunyai kandungan nan dapat memicu kontraksi rahim. Ini dapat berujung pada keguguran. 

2. Cacat janin

Beberapa jenis obat menstruasi bisa mengandung bahan kimia nan berpengaruh pada perkembangan janin. Paparan bahan ancaman saat kehamilan dapat berisiko abnormal janin.

3. Gangguan hormonal

Obat pelancar menstruasi dapat mengganggu keseimbangan hormon kehamilan, seperti progesteron nan sangat krusial dalam mempertahankan kehamilan. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menakut-nakuti kelangsungan kehamilan.

4. Infeksi rahim

Risiko terlanjur minum obat pelancar menstruasi dapat meninggalkan pengaruh samping jangkitan rahim. Infeksi terjadi lantaran gangguan pada lapisan rahim nan merusak perlindungan alami tubuh.

5. Pendarahan hebat

Konsumsi obat dapat menyebabkan perdarahan luar biasa nan bisa membahayakan ibu dan janin.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027