ARTICLE AD BOX
Bunda resah punya kolesterol tinggi? Kenali karakter kolesterol tinggi di wajah dan mata agar segera mendapatkan perawatan nan tepat.
Kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan indikasi nan jelas. Namun dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menyebabkan perubahan pada wajah.
Salah satu tanda nan paling umum adalah munculnya bercak namalain benjolan kuning nan dikenal sebagai xanthelasma. Biasanya karakter tersebut muncul di kelopak mata bagian atas namalain bawah.
Selain itu, kolesterol tinggi juga dapat terlihat dalam corak lingkaran abu-abu di sekitar kornea mata nan dikenal sebagai corneal arcus. Meskipun tanda-tanda ini tidak selalu berfaedah Bunda mengalami kolesterol tinggi, kehadirannya bisa menjadi indikasi masalah kesehatan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter biasanya bakal menyarankan beragam metode untuk mengatasi karakter kolesterol tinggi di wajah, mulai dari tindakan medis seperti operasi minimal invasif dan penggunaan laser hingga perubahan style hidup. Perawatan itu bermaksud untuk menghilangkan lesi nan muncul dan menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Di samping itu, terapi obat juga dapat direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah komplikasi lebih lanjut seperti penyakit jantung dan stroke.
Ciri kolesterol tinggi di wajah dan mata
Mengutip Medical News Today dan Verywell Health, mari memahami ragam indikasi kolesterol tinggi nan kudu disadari sejak awal mencegah timbulnya komplikasi.
1. Xanthelasma
Xanthelasma merupakan salah satu tanda utama kolesterol tinggi nan muncul di wajah. Ini berupa benjolan berwarna kuning nan lunak namalain agak keras dan sering kali muncul di kelopak mata. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, keberadaan xanthelasma bisa mengganggu estetika wajah dan menjadi indikasi bahwa kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi.
Tidak semua orang dengan kolesterol tinggi mengalami xanthelasma. Namun jika benjolan ini muncul, master mungkin bakal menyarankan pemeriksaan kolesterol.
Xanthelasma terbentuk akibat penumpukan lemak di bawah kulit. Faktor akibat utama termasuk kadar kolesterol dan trigliserida nan tinggi, genetik, serta kondisi medis seperti diabetes.
Untuk menghilangkannya, master mungkin melakukan beberapa prosedur, seperti bedah eksisi, krioterapi (pembekuan), elektrokauter, namalain terapi laser. Namun langkah terbaik untuk mencegah xanthelasma dengan menjaga kadar kolesterol tetap normal melalui pola makan sehat dan olahraga.
2. Corneal arcus
Ciri lain dari kolesterol tinggi nan dapat terlihat di wajah dan mata, adalah corneal arcus. Itu berupa lingkaran abu-abu namalain putih nan mengelilingi kornea mata.
Meskipun kondisi ini lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, corneal arcus nan muncul di usia muda bisa menjadi indikasi kadar kolesterol tinggi. Penyebab utama dari kondisi ini adalah penumpukan lipid di sekitar kornea nan sering kali dikaitkan dengan riwayat family dengan riwayat kolesterol tinggi.
Corneal arcus sendiri tidak menimbulkan masalah penglihatan namalain rasa sakit. Namun bisa menjadi tanda krusial nan mendorong Bunda untuk melakukan pemeriksaan kolesterol. Jika ditemukan kadar kolesterol tinggi, master mungkin bakal merekomendasikan perubahan style hidup, penggunaan obat-obatan seperti statin, serta pengelolaan aspek akibat lainnya.
3. Lichen planus dan psoriasis
Selain xanthelasma dan corneal arcus, beberapa kondisi kulit juga bisa dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi. Lichen planus misalnya, kondisi inflamasi kronis nan dapat menyebabkan ruam merah namalain ungu nan gatal di beragam bagian tubuh, termasuk wajah.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara lichen planus dan dislipidemia, termasuk kolesterol tinggi. Sementara itu, psoriasis merupakan penyakit autoimun nan menyebabkan bercak kulit tebal dan bersisik, telah dikaitkan dengan kolesterol tinggi.
Studi menunjukkan bahwa kadar kolesterol nan tidak terkontrol dapat memperparah peradangan nan mengenai dengan psoriasis. Oleh lantaran itu, pengelolaan kolesterol nan baik dapat membantu mengurangi indikasi kedua kondisi ini.
4. Eruptive xanthomas
Eruptive xanthomas merupakan jenis lain dari xanthoma nan muncul sebagai benjolan mini berwarna merah namalain kuning, ditemukan di beragam bagian tubuh, termasuk wajah. Kondisi ini biasanya mengenai dengan kadar trigliserida nan sangat tinggi dan bisa menjadi tanda akibat akut terhadap pankreatitis.
Benjolan bisa terasa gatal namalain nyeri dan biasanya muncul secara tiba-tiba. Penanganan utama untuk eruptive xanthomas dengan menurunkan kadar trigliserida melalui perubahan pola makan, olahraga, dan penggunaan obat-obatan sesuai rekomendasi dokter.
Jika dibiarkan tanpa pengobatan, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk peningkatan akibat penyakit jantung.
5. Retinal vein occlusion
Retina adalah jaringan peka sinar di bagian belakang mata. Retina mendapatkan pasokan darah melalui arteri retina dan vena retina.
Jika vena tersumbat, kondisi ini disebut retinal vein occlusion (RVO). Ketika arteri nan tersumbat, kondisi ini dikenal sebagai retinal artery occlusion nan juga disebut sebagai stroke mata.
Saat vena retina tersumbat, darah dan cairan bisa bocor ke dalam retina. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di makula, bagian retina nan bertanggung jawab atas penglihatan sentral.
Stroke mata dapat menyebabkan kematian sel saraf di mata nan berpotensi memperburuk kehilangan penglihatan. Beberapa penderita dapat mendapatkan kembali penglihatannya dalam waktu satu tahun, tapi sering kali tidak kembali seperti semula.
Untuk mencegah penyumbatan lebih lanjut, krusial untuk menjaga kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah tetap normal.
Retinal vein occlusion lebih umum terjadi pada orang berumur 50 tahun ke atas serta mereka nan mempunyai tekanan darah tinggi, diabetes, glaukoma, hingga pengerasan arteri. Kolesterol tinggi juga sering ditemukan pada penderita RVO.
Sebuah studi tahun 2008 menemukan bahwa penderita central retinal vein occlusion mempunyai kemungkinan dua kali lipat lebih tinggi untuk mengalami kolesterol tinggi dibandingkan dengan mereka nan tidak menderita kondisi ini.
6. Hollenhorst plaque
Hollenhorst plaque terjadi ketika terdapat serpihan kolesterol namalain fibrin dalam arteri retina. Serpihan ini biasanya berasal dari arteri nan lebih besar di tubuh, seperti arteri karotis dan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius.
Plak ini lebih sering ditemukan pada orang lanjut usia dan biasanya tidak menimbulkan indikasi langsung. Bunda mungkin tidak menyadari keberadaannya hingga plak menyebabkan penyumbatan.
Hollenhorst plaque bisa menjadi indikasi adanya gumpalan namalain penyumbatan nan lebih besar di arteri karotis. Jika penyumbatan ini terlepas dan beranjak ke otak, perihal tersebut dapat menyebabkan stroke nan berakibat pada penglihatan, kontrol motorik, namalain sensorik. Stroke juga bisa berakibat fatal.
Cara mengatasi kolesterol tinggi
Meskipun karakter corak kolesterol tinggi di wajah dan mata bisa memberikan petunjuk awal, satu-satunya langkah pasti untuk mengetahui kadar kolesterol seseorang melalui tes darah namalain lipid panel. Dokter bakal mengukur kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), dan trigliserida untuk menentukan apakah Bunda mempunyai akibat tinggi terhadap penyakit kardiovaskular.
Ada beberapa langkah nan bisa dilakukan untuk menurunkan kolesterol, antara lain:
1. Mengatur pola makan: Mengonsumsi makanan tinggi serat, menghindari lemak jenuh, dan memilih lemak sehat dari ikan, kacang-kacangan, serta minyak zaitun.
2. Berolahraga secara teratur: Aktivitas corak seperti jalan kaki, berlari, namalain bersepeda dapat membantu meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL.
3. Berhenti merokok dan mengurangi alkohol: Kedua kebiasaan ini dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan meningkatkan akibat penyakit jantung.
4. Mengelola berat badan: Menjaga berat badan ideal dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
5. Menggunakan obat-obatan: Jika perubahan style hidup tidak cukup, master mungkin bakal meresepkan obat seperti statin untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.
Ciri-ciri kolesterol tinggi di wajah dan mata, seperti xanthelasma, corneal arcus, hingga eruptive xanthomas, bisa menjadi parameter krusial bahwa Bunda perlu menjalani pemeriksaan kolesterol. Meskipun tidak semua orang dengan kolesterol tinggi bakal mengalami karakter di atas, keberadaannya dapat menjadi peringatan awal untuk mengambil tindakan pencegahan.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)