9 Tanda Anak Tidur Mendengkur Yang Berbahaya Dan Cara Mengatasinya

Jakarta -

Tidur merupakan salah satu aktivitas krusial untuk anak, Bunda. Ketika mendapatkan tidur nan cukup, anak bakal tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.

Sayangnya, beberapa anak mungkin mengalami kondisi mendengkur nan membikin Bunda dan Ayah merasa khawatir. Ketika tidak diatasi dan dicari tahu penyebabnya, mendengkur bisa saja terjadi hingga jangka nan panjang.

Dikutip dari laman Sleep Foundation, Bunda tidak perlu merasa resah jika anak mendengkur sesekali. Namun, jika kondisinya terus-menerus terjadi, bisa jadi mendengkur menjadi tanda adanya masalah pada kesehatan Si Kecil.

Penyebab anak tidur mendengkur

Ada beberapa perihal nan menyebabkan anak tidur mendengkur. Berikut ini Bubun rangkumkan deretannya melansir dari beragam sumber:

1. Berat badan berlebih

Menilik dari laman Cleveland Clinic, berat badan berlebih pada anak-anak kerap dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan. Salah satunya adalah mendengkur ketika tidur.

Jaringan lemak di leher bisa menekan tenggorokan saat saat tidur. Tekanan ini sering kali menyebabkan penyempitan saluran napas nan memicu dengkuran sepanjang malam.

2. Asma

Asma dapat menyebabkan saluran udara menyempit dan bengkak serta adanya peningkatan produksi lendir. Hal ini adalah semua aspek nan bisa menyebabkan masalah pernapasan dan mendengkur.

Kabar baiknya, asma bisa diatasi, Bunda. Jadi, segera bawa anak ke master agar mereka mendapatkan pengobatan nan sesuai dengan kondisinya.

3. Alergi

Peradangan dan hidung tersumbat nan disebabkan oleh alergi bisa menyebabkan penyumbatan pernapasan nan memicu dengkuran. Tidak hanya itu, tungau, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, dan iritan lainnya di udara juga bisa memicu indikasi alergi.

Selain mengatasinya dengan obat alergi, Bunda juga bisa mengganti peralatan tidur dengan nan lebih aman. Bantal dan selimut hipoalergenik bisa membantu mengurangi paparan alergen di rumah.

4. Bengkak pada amandel

Dilansir laman Sleep Foundation, amandel dan kelenjar gondok ditemukan di dekat bagian belakang tenggorokan, nan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Jika secara alami keduanya menjadi lebih besar namalain bengkak lantaran sedang ada infeksi, kemungkinan bakal terjadi penyumbatan jalan napas dan menyebabkan dengkuran. Ini merupakan penyebab paling umum dari gangguan pernapasan saat tidur pada anak-anak.

5. Paparan asap rokok

Paparan asap rokok nan terlalu sering dan banyak dapat memengaruhi pernapasan, serta berkorelasi dengan akibat mendengkur nan lebih tinggi pada anak-anak.

9 Tanda Anak Tidur Mendengkur nan Berbahaya

Dikutip dari laman The Sun, para intelektual telah memperingati bahwa mendengkur bisa menjadi tanda dari kondisi nan biasa terlihat pada orang dewasa. Di mana, mereka mempunyai implikasi rawan bagi kesehatan.

Kondisi ini kerap disebut sebagai obstructive sleep apnoea namalain sindrom nan menyebabkan pernapasan berhujung untuk waktu nan singkat selama tidur. Ketika ini terjadi, mereka juga merasa pusing serta sakit kepala di siang hari.

Para peneliti di American Heart Association sekarang telah menemukan akibat jangka panjang pada anak-anak dan remaja. Dalam sebuah pernyataan ilmiah nan merupakan tinjauan dari bukti saat ini, sleep apnea pada anak-anak bisa menyebabkan hipertensi dan kemungkinan penyakit jantung namalain serangan jantung nan berpotensi fatal di kemudian hari.

Diketahui juga bahwa sleep apnea dapat mengganggu tidur restoratif mempunyai pengaruh domino pada kesehatan mental emosional dan kekebalan.

"Kemungkinan anak-anak mengalami gangguan pernapasan saat tidur dan, khususnya, apnea tidur obstruktif, mungkin disebabkan oleh pembesaran amandel, kelenjar gondok, namalain struktur wajah anak," kata ketua golongan penulis pernyataan dan mahir jantung Dr Carissa M. Baker-Smith.

Ada beberapa tanda nan mungkin terlihat ketika anak mengalami sleep apnea ini, Bunda. Berikut ini deretannya:

1. Mendengkur lebih dari tiga malam per minggu
2. Terengah-engah namalain mendengus saat tidur
3. Kesulitan bernapas saat tidur
4. Tidur dalam posisi duduk namalain dengan leher hiperekstensi
5. Tanda-tanda obstruksi jalan napas bagian atas seperti tersedak, terengah-engah, dan mengi
6. Sering mengantuk di siang hari
7. Sakit kepala saat bangun tidur
8. Kesulitan berkonsentrasi
9. Perubahan suasana hati

Cara menghilangkan kebiasaan anak mendengkur namalain mengorok saat tidur

Ada beberapa langkah nan bisa dilakukan untuk menghilangkan kebiasaan mendengkur pada anak. Berikut ini deretannya dilansir dari beragam sumber:

1. Jaga berat badan

Menjaga berat badan nan sehat pada anak bisa mengurangi tekanan nan menyebabkan penyempitan saluran napas, Bunda. Hal ini juga bakal mengurangi dengkuran.

Menilik dari Cleveland Clinic, penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik juga bisa membantu meredakan dengkuran ketika anak tidur.

2. Ciptakan sleep hygiene untuk anak

Dikutip dari Sleep Foundation, salah satu langkah untuk membantu anak tidur lebih nyenyak adalah dengan memastikan kenyamanan dan kebersihan dirinya jelang waktu tidur.

Contohnya dengan mengatur agenda tidur nan konsisten, hindari anak main gadget sebelum tidur, dan atur suasana bilik tidur senyaman mungkin.

3. Konsultasi dengan dokter

Pemeriksaan dapat dilakukan oleh master untuk mencari tanda-tanda gangguan pernapasan saat tidur nan lebih serius namalain aspek lain, seperti asma namalain alergi, nan dapat menyebabkan dengkuran.

Diagnosis nan jelas dapat membantu menentukan langkah terbaik untuk mengurangi dengkuran. Dikutip dari Raising Children, master umum mungkin bakal merujuk anak ke master mahir telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Demikian info tentang tanda anak tidur mendengkur, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)