Amal Tanpa Guna

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

ILUSTRASI Muslim kudu berupaya meninggalkan apa-apa nan tidak bermanfaat.

KincaiMedia, JAKARTA -- Suatu ketika Rasulullah SAW bersabda, "Termasuk dari kebaikan keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu nan tidak berfaedah baginya" (HR Tirmidzi).

Hadis ini merupakan salah satu pokok dari beberapa ketentuan etika seorang Muslim. Maksud sabda ini sangatlah jelas bahwa meninggalkan segala perihal nan tidak mendatangkan kegunaan baik ucapan maupun perbuatan adalah termasuk tanda kesempurnaan kualitas keislaman seorang hamba.

Perlu diketahui di sini bahwa makna meninggalkan nan tidak berfaedah dalam sabda tersebut bukan dipahami berfaedah sesuai dengan norma hawa nafsu, namun disesuaikan dengan norma Islam. Oleh karenanya Rasulullah SAW menegaskan dengan kalimat min husni islamil mar'i (termasuk dari kebaikan keislaman seseorang).

Jika kualitas keislaman seorang hamba semakin baik, maka akibat nan ditimbulkan adalah dorongan untuk meninggalkan hal-hal nan tidak berfaedah juga semakin tinggi. Hal nan tidak berfaedah itu bisa berupa sesuatu nan diharamkan Allah SWT dan Rasul-Nya, nan tetap dalam kategori syubhat, makruh, namalain pun berlebih-lebihan.

Seiring dengan kualitas keislaman nan semakin baik, pada gilirannya bakal melahirkan rasa malu kepada Allah SWT. Dengan rasa malu itulah seseorang bakal senantiasa memperelok dirinya dengan hiasan ibadah nan baik dan meninggalkan segala perbuatan nan memalukan di hadapan Allah SWT.

Ibnu Rajab Al-Hanbali menulis, ada orang bijak nan mengatakan, "Malulah Anda kepada Allah SWT lantaran kedekatan-Nya darimu dan takutlah Anda kepada Allah SWT lantaran kuasa-Nya atasmu. Jika Anda berbincang maka ingatlah bahwa Allah SWT mendengar ucapanmu dan jika Anda tak bersuara maka ingatlah bahwa Allah SWT melihatmu."

Allah SWT berfirman, "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa nan dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua malaikat mencatat kebaikan perbuatannya, duduk di sebelah kanan dan nan lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun nan diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas nan selalu hadir" (QS Qaaf [50]: 16-18).

sumber : Hikmah Republika oleh Ahmad Faisal Hamdan

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027