ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ketika seseorang sering melakukan maksiat namalain melanggar perintah Allah SWT, tetapi tetap mendapatkan kenikmatan nan berlimpah, mungkin digambarkan sebagai istidraj. Ini adalah jebakan nikmat dunia.
Melansir dari laman detikcom, Allah SWT melimpahkan rezeki, kebahagiaan, dan kenikmatan bumi lainnya kepada setiap orang nan Dia kehendaki.
Namun, kenikmatan tersebut rupanya dapat berubah menjadi jebakan namalain peringatan bakal jawaban seumpama diberikan kepada orang sering melanggar perintah namalain larangannya, Bunda.
Apa makna istidraj dalam Islam?
Dilansir dari kitab Koleksi Khutbah Jum'at Inspiratif untuk Pemula dan Umum karya Abdul Aziz Muslim, S.Ag, istidraj secara bahasa berfaedah tangga, meningkat, sedikit demi sedikit, tahap demi tahap, ataupun perlahan-lahan.
Sedangkan secara istilah berfaedah kenikmatan materi nan diberikan kepada seseorang nan secara lahir semakin bertambah, tetapi kenikmatan nan berbudi pekerti imaterial semakin dikurangi namalain dicabut, sementara dia tidak menyadarinya.
Secara lahiriah, istidraj digambarkan sebagai kemewahan duniawi Allah berikan, tetapi secara batiniah perintah ketakwaan dia abaikan.
Dalil mengenal istidraj
Istidraj juga dijelaskan dalam firman Allah Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 44 nan bersuara sebagai berikut:
فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ
Artinya:
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan nan telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga seumpama mereka berbahagia dengan apa nan telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al An'am: 44)
Sementara itu, peringatan istidraj juga tercantum dalam firman Allah nan lainnya, adalah surat Al-A’raf ayat 182 dan 183, sebagai berikut:
وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ، وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ
Artinya:
"Dan orang-orang nan mendustakan ayat-ayat Kami, bakal Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan langkah nan tidak mereka ketahui. Dan Aku bakal memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh."
Contoh istidraj nan terjadi dalam kehidupan sehari-hari
Melansir dari laman CNN Indonesia, banyak orang terjebak dalam istidraj lantaran merasa bahwa kenikmatan nan didapatkan adalah hidayah nan memuliakan. Padahal, sebenarnya kenikmatan tersebut adalah sebuah ujian nan kudu dihadapi.
Ada banyak contoh istidraj nan terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti meninggalkan salat, tidak puasa, tidak ada emosi berdosa ketika bermaksiat, berat untuk bersedekah, merasa bangga dengan apa nan dimiliki, mengabaikan semua namalain mungkin sebagian perintah Allah.
6 Tanda orang terkena istidraj
Dalam perihal ini, ada juga beberapa tanda seseorang nan mungkin mendapatkan kenikmatan istidraj. Berikut di antaranya:
Orang nan mengalami istidraj mungkin lebih sering mengabaikan perintah Allah SWT. Namun, dia terus mendapatkan kenikmatan duniawi.
2. Semakin kikir, kekayaan terus melimpah
Penjelasan ini tercantum dalam firman Allah SWT surat Al-Humazah ayat 1-3. Surat tersebut menjelaskan bahwa ketika seseorang senang dengan hartanya, tetapi membuatnya semakin kikir.
Allah mungkin bakal terus menambah kekayaannya, tetapi perihal ini bakal membinasakannya, Bunda.
3. Melakukan kemaksiatan tapi bahagia
Orang berakidah bakal bersungkawa ketika melakukan maksiat. Oleh lantaran itu, berhati-hatilah ketika kemaksiatan membikin bahagia, perihal ini adalah ujian istidraj.
4. Berperilaku sombong
Tanda orang terkena istidraj lainnya adalah ketika mereka sombong atas apa nan dimiliki dan merasa perihal tersebut diperoleh lantaran usahanya, bukan dari pemberian Allah SWT.
5. Jarang sakit namalain tertimpa musibah
Orang nan diuji istidraj mungkin jarang diberi sakit. Bahkan, mereka juga jarang ditimpa musibah. Padahal Allah SWT sering menguji hamba-Nya dengan sakit dan musibah lantaran mau mereka mengingat Allah SWT.
6. Hatinya mati
Istidraj bakal menimpa orang nan hatinya telah mati. Mereka tidak merasa sedih lantaran meninggalkan ibadah dan tidak menyesal atas kemaksiatan nan dilakukan.
Cara menghindari istidraj
Berikut beberapa langkah nan dapat Bunda lakukan untuk menghindari ujian istidraj:
- Selalu meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, terutama ketika mendapatkan kenikmatan nan berlimpah
- Menjauh dari segala corak kemaksiatan. Mulai dari menjaga pandangan, lisan, pendengaran, hingga hati dari hal-hal nan tidak diridhai Allah
- Melaksanakan salat, membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya, berpuasa, zakat, dan berhaji jika mampu
- Yakin bahwa segala nikmat nan diperoleh itu datangnya dari Allah SWT
- Selalu berterima kasih kepada Allah SWT dengan ucapan, perbuatan, dan juga dalam hati
- Berdoa agar terhindar dari istidraj
Nah, itulah beberapa perihal nan perlu Bunda ketahui mengenai istidraj. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)