Aswaja, Menjaga Sunnah Nabi

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia, BOGOR --Sering kali muncul ungkapan Ahlusunnah wal jamaah alias nan sering disingkat Aswaja dalam sejumlah pengajian. Ungkapan ini berfaedah kita kudu meneladani dan menjaga perilaku sesuai dengan etika Rasulullah. Lantas, siapa sesungguhnya nan dimaksud dengan Aswaja?

Hadits Rasulullah SAW nan diriwayatkan dari Ibn Umar ra berikut ini barangkali bisa menjelaskan siapa nan dimaksud dengan julukan Aswaja. Beliau bersabda, “Barang siapa nan berakidah kepada Allah dan peralatan siapa nan menjadi Ahlus sunnah wal jamaah maka Allah SWT bakal menuliskan baginya dari setiap langkah nan dia ayunkan, sepuluh kebaikan. Dan, Allah pun bakal mengangkatnya sepuluh derajat.”

Lalu, Nabi SAW ditanya, “Ya, Rasulullah, kapan seseorang dapat diketahui sebagai Ahlus sunnah wal jamaah? Maka, Nabi SAW menjawab, “Jika pada dirinya terdapat sepuluh tanda maka orang itu termasuk Ahlus sunnah wal jamaah.” Apa sajakah tanda-tanda itu?

Pertama, melaksanakan shalat lima waktu dengan berjamaah. Kedua, tidak menceritakan sahabat dengan kejelekan dan kekurangan. Ketiga, tidak melakukan pemberontakan kepada pemerintah nan sah. Keempat, tidak terdapat keragu-raguan dalam keimanannya. Kelima, berakidah kepada qadar, baik namalain buruknya dari Allah SWT. Keenam, tidak melakukan mujadalah (perdebatan) mengenai kepercayaan Allah (al-Islam). Ketujuh, tidak mengufurkan seorang pun dari ahlul kiblat (Muslim). Kedelapan, tidak meninggalkan shalat mayit dari ahlul kiblat (Muslim).

Kesembilan, mempunyai pandangan bahwa menyapu kedua khuf (sepatu) dalam berwudhu boleh dilakukan, baik di perjalanan maupun sedang berada di kampung halaman. Dan, kesepuluh suka bermakmum dalam shalat kepada orang baik maupun fajir (tidak baik).

Prof Dr KH Sahilun A Nasir MPd dalam bukunya nan berjudul Pemikiran Kalam (Teologi Islam), Sejarah, Ajaran dan Perkembangannya menjelaskan secara perincian apa nan dimaksud dengan istilah Aswaja. Ia menjelaskan, istilah Aswaja berasal dari kata-kata 'Ahl (Ahlun)' nan berfaedah golongan namalain pengikut.

‘al-sunnah’ berfaedah tabiat, perilaku, jalan hidup, perbuatan nan mencakup ucapan, tindakan, dan ketetapan Rasulullah SAW. ‘Al-jamaah’ berfaedah jamaah, adalah jamaah para sahabat Rasulullah. Maksudnya adalah perilaku namalain jalan hidup para sahabat.

Lebih lanjut Prof Sahilun mengungkapkan, secara etimologi istilah, Aswaja berfaedah golongan nan senantiasa mengikuti jalan hidup Rasulullah dan jalan hidup para sahabatnya. Atau, golongan nan berpegang teguh pada sunah Rasulullah dan para sahabat. Lebih unik lagi, sahabat nan empat, adalah Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Karena itu, Aswaja adalah Muslim nan senantiasa menjaga sunah Rasulullah dan para sahabat.

sumber : Dok Republika

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027