ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menginginkan waktu untuk konsentrasi pada diri sendiri, mengeksplorasi minat, namalain sekadar mengisi ulang daya adalah perihal nan wajar. Namun, berapa lama me time dalam hubungan agar tetap langgeng?
Gagasan tentang me time memicu banyak pertanyaan. Berapa banyak nan kudu namalain tidak boleh dilakukan? Bagaimana langkah meminta waktu untuk sendiri? Apakah pasangan bakal merasa diabaikan?
Berapa lama me time dalam hubungan?
Tidak semua orang mempunyai tingkat kebutuhan nan sama mengenai me time. Mungkin saja pasangan memerlukan lebih banyak namalain sedikit daripada perkiraan Bunda.
Beberapa pasangan mungkin tidak mengerti kenapa pasangan mereka memerlukan me time, tetapi itu bukan berfaedah mengabaikan kebenaran bahwa perihal itu penting.
Memang menarik untuk berpikir bahwa kebutuhan dan kemauan untuk me time itu egois, tetapi kebanyakan pasangan bisa mendapatkan kegunaan dari menghabiskan waktu untuk mencari minat dan hobinya sendiri.
Dilansir dari laman Brides, jika mereka menginginkan lebih banyak waktu untuk pergi ke suatu tempat, itu mudah dinegosiasikan. Bunda dapat mencari tahu berapa kali seminggu mereka mau melakukannya.
Jika mereka menginginkan sesuatu nan lebih samar, seperti “Lebih banyak waktu sendiri”, Bunda mungkin perlu meminta pasangan untuk menjelaskan lebih spesifik tentang gimana Bunda dapat membantu mereka menciptakan ruang ini.
Secara umum, Bunda juga perlu berupaya sebaik mungkin untuk mewujudkan me time mereka dalam pemisah nan wajar.
Jika mereka mengatakan mau keliling bumi selama enam bulan dan meninggalkan Bunda dengan dua anak di rumah, jelas Bunda berkuasa untuk menentangnya. Namun, dalam kebanyakan kasus, Bunda sebaiknya dapat menemukan jalan tengah.
Jika perihal itu tidak terasa seperti perubahan besar dalam hidup namalain sesuatu nan bakal memecah belah hubungan, mungkin itu tidak masalah.
Cara memberikan me time pada pasangan
Berikut beberapa langkah untuk menjaga hubungan tetap langgeng ketika pasangan memerlukan me time:
1. Tetapkan periode tertentu untuk me time
Pilih waktu tertentu untuk aktivitas masing-masing. Menyediakan me time bisa sangat bermanfaat, tidak peduli berapa lama waktu itu berlangsung.
Waktu ini memungkinkan setiap orang untuk terlibat dalam perawatan diri namalain mengeksplorasi minat pribadinya, memperkaya kehidupan, dan membawa daya baru ke dalam hubungan.
2. Komunikasi pemisah nan jelas
Komunikasi terbuka sangat krusial dalam hubungan apa pun, itulah sebabnya kedua belah pihak kudu merasa nyaman mendiskusikan kebutuhan mereka bakal ruang dan seperti apa bentuknya tanpa merasa dihakimi.
3. Ubah rutinitas
Rutinitas dapat membantu Bunda merasakan stabilitas, tetapi perubahan itu baik. Ini termasuk menghabiskan akhir pekan masing-masing, melakukan perjalanan sendiri, namalain sekadar mengubah rutinitas harian.
Melansir dari laman Marriage, mungkin susah untuk menentukan seberapa besar ruang dalam suatu hubungan nan normal dan sehat. Namun, jika Bunda dan pasangan saling menghormati dan mengakui ruang pribadi masing-masing, itu tidak bakal masalah.
Namun, perlu diketahui juga jika menghabiskan terlalu banyak waktu dengan teman-teman, dan nyaris tidak memikirkan pasangan, hubungan bisa menjadi tidak sehat.
Nah, itulah berapa lama me time dalam hubungan agar tetap langgeng. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)