Bersahabat Sampai Ke Surga

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia, JAKARTA -- Seorang laki-laki datang ke majelis Nabi Muhammad SAW. Seperti biasa, semua kalangan mau menyerap pengetahuan dari sang sumber utama.

Tak disebutkan jelas siapa nama laki-laki itu. Perawakan dan pembawaannya seperti kaum Arab Badui. Demikian kejadian ini diriwayatkan Anas bin Malik.

Anas menuturkan, laki-laki Arab Badui ini memang menyimak pidato Rasulullah SAW tentang hari kiamat. Namun, raut wajahnya gelisah. Seolah-olah mau mencari celah untuk menyela Nabi SAW.

Ketika Rasul SAW sedang menjeda ceramahnya, tiba-tiba si Arab Badui berdiri. Tanpa basa-basi, dia melontarkan pertanyaan kepada Nabi SAW, “Kapankah hari hariakhir terjadi?”

Nabi SAW memang layak digelari fathanah. Beliau bisa menjawab semua pertanyaan dari semua golongan. Cara menjawabnya pun disesuaikan dengan kapabilitas tiap penanya.

Menjawab si Arab Badui, Rasulullah SAW tak hendak menerangkan ciri-ciri namalain tanda-tanda hari akhir. Dan, beliau pun tak menjawab dengan menyebut persis kapankah hari pembalasan itu bakal datang.

Yang beliau lakukan adalah kembali bertanya kepada sang Arab badui. Sebuah pertanyaan nan bakal melahirkan norma pengetahuan nan agung.

“Apa nan telah engkau persiapkan untuknya (hari kiamat)?"

Dengan spontan, si Arab Badui menjawab lugas, “Saya tidak mempunyai ibadah nan banyak untuk mempersiapkan kedatangannya (hari kiamat), tetapi saya sungguh mencintai Allah dan Rasul-Nya."

“Seseorang (pada hari kiamat) bakal berdampingan dengan orang nan dia cintai,” timpal Rasulullah SAW.

Kisah nan termaktub dalam sabda jalur periwayatan Imam Muslim itu memberikan sebuah ilmu. Barangsiapa mencintai seseorang lantaran Allah dan Rasul-Nya, maka dia bakal dikumpulkan pada hari akhir berdampingan nan dicintainya itu.

Rasulullah tidak menjawab, semisal, “seseorang bakal berdampingan Allah dan Rasul-Nya jika dia mencintai keduanya.” Namun, Nabi SAW meluaskan maknanya. Maka sabda itu dapat dibaca, "siapa saja, nan mengikrarkan cinta terhadap sesama atas dasar iman, maka dia bakal bersamanya kelak saat hari akhir."

Tak berlebihan jika menyebut, persahabatan tak hanya bakal berhujung di dunia. Persaudaraan bakal kekal kelak hingga akhirat.

Berkawan dengan orang saleh mempunyai pengaruh nan besar dalam kehidupan. Jika kita mau melakukan maksiat, ada lingkungan nan mengingatkan dan menjaga kita. Jadi, kita pun mengurungkan niat perbuatan jelek tersebut. Beberapa ustadz apalagi mewajibkan hukumnya berkawan dengan orang saleh.

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027