ARTICLE AD BOX
KincaiMedia – Tahun 2024 menjadi panggung bagi Bitcoin (BTC) untuk menunjukkan kehebatannya. Memulai tahun dengan nilai sekitar US$ 40.000, Bitcoin sukses lebih dari dua kali lipat nilainya dan mencapai puncak tertinggi US$ 108.000 pada pertengahan Desember. Capaian ini menjadikan Bitcoin investasi paling menguntungkan tahun ini, jauh melampaui aset lainnya.
Apa nan menyebabkan kenaikan luar biasa ini? Beberapa aspek kunci berperan, termasuk peluncuran ETF Bitcoin nan membikin investasi dalam Bitcoin menjadi lebih mudah dan menarik bagi banyak orang.
Melansir dari cryptopolitan, salah satu orang nan paling mencolok adalah iShares Bitcoin Trust ETF (IBIT) milik BlackRock. Dalam waktu setahun, IBIT sukses menarik lebih dari US$ 50 miliar aset, apalagi disebut Bloomberg sebagai peluncuran ETF terbesar dalam sejarah.
Namun, Bitcoin bukan satu-satunya pemain di bumi mata duit digital nan mencetak rekor. Ethereum, rival terdekatnya, juga mencuri perhatian. Dengan peluncuran ETF Ethereum pada Juli, aset ini sukses mengumpulkan US$ 2 miliar hanya dalam enam bulan.
Harga Ethereum sendiri melonjak nyaris 50 persen sepanjang tahun, dengan nilai perdagangan mencapai US$ 3.400 pada akhir Desember.
Baca Juga: Anda Lebih Baik Berhati-Hati dengan Token Squid Game, Ini Alasannya
Salah satu momen krusial di tahun ini adalah pemilihan Presiden Amerika Serikat. Kemenangan Donald Trump atas Kamala Harris pada bulan November memberikan angin segar bagi pasar mata duit kripto. Banyak penanammodal percaya bahwa pemerintahan Trump bakal lebih ramah terhadap izin kripto, dan kepercayaan ini mendorong nilai Bitcoin ke level nan lebih tinggi.
Meskipun performa tahunnya sangat mengesankan, Bitcoin menghadapi tekanan di bulan Desember. Banyak penanammodal nan mengambil keuntungan, dan kekhawatiran tentang rencana The Fed untuk mempertahankan suku kembang tinggi di 2025 turut mempengaruhi pasar. Namun, meski Desember ditutup dengan penurunan, skill Bitcoin tahun tetap mengalahkan semua aset lainnya.
Tahun 2024 juga menjadi tahun nan baik bagi pasar saham. Indeks S&P 500 naik 23 persen, sementara Dow Jones dan Nasdaq mencetak rekor baru berkah perkembangan kepintaran buatan (AI), info ekonomi nan positif, dan angan deregulasi. Namun, meskipun mencatatkan hasil nan solid, pasar saham tetap kalah jauh dibandingkan dengan lonjakan Bitcoin.
Salah satu peristiwa krusial lainnya adalah halving Bitcoin pada April. Halving ini mengurangi jumlah Bitcoin nan diterima penambang sebagai hadiah, sehingga berakibat pada industri penambangan. Perusahaan seperti Mara Holdings dan Riot Platforms mengalami kerugian dua digit akibat tekanan finansial dari pengurangan bingkisan tersebut.
Di sisi lain, perusahaan nan mempunyai hubungan erat dengan Bitcoin justru menuai untung besar. MicroStrategy, misalnya, memandang nilai sahamnya melonjak hingga 388 persen berkah kepemilikan Bitcoinnya. Coinbase naik 47 persen, sementara Robinhood mencatatkan kenaikan luar biasa sebesar 200 persen. Bahkan, MicroStrategy sukses masuk dalam indeks Nasdaq 100.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi namalain saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.