Budak Nasrani Mencium Kaki Rasulullah

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia, JAKARTA -- Kisah ini terjadi sesudah Nabi Muhammad SAW berceramah kepada masyarakat Thaif. Inilah salah satu syiar Islam nan beliau lakukan sebelum Allah menurunkan perintah hijrah ke Madinah.

Dalam membujuk orang-orang agar mengenal dan memeluk Islam, Rasulullah SAW selalu menggunakan tutur bahasa nan santun. Namun, kebanyakan masyarakat Thaif justru bersikap antipati. Bahkan, tak sedikit di antara mereka nan sampai hati menyakiti Nabi SAW.

Rasulullah SAW dan pendampingnya, Zaid, terpaksa menyingkir. Keduanya melangkah pulang ke Makkah dengan tubuh luka-luka.

Pada saat itulah, datang malaikat penjaga gunung sekitar Thaif. Kepada Nabi SAW, makhluk itu berkata, "Wahai Muhammad! Angkatlah tanganmu ke langit, dan mintalah kepada Allah agar masyarakat Thaif ditimpa azab. Demi Allah, saya mau sekali melempar gunung ini kepada mereka lantaran tidak tega memandang engkau diperlakukan sedemikian buruk!"

Alih-alih begitu, Rasulullah SAW bermohon kepada Allah agar kiranya hidayah Illahi melunakkan hati mereka. "Walaupun mereka menolak aliran Islam, saya berambisi padakehendak Allah. Semoga kelak keturunan mereka bakal menyembah Allah dan berakidah kepada-Nya,” kata beliau kepada pendampingnya, Zaid. Kalimat ini tentunya juga didengar si malaikat penjaga gunung.

Nabi SAW dan Zaid merasa capek sesudah melangkah menjauh dari perbatasan Thaif. Tampaklah oleh mereka sebuah lahan perkebunan di depan. Keduanya silam mendekati kebun anggur itu, nan belakangan diketahui adalah milik Utbah dan Syaibah, adalah anak-anak Rabi'ah.

Utbah dan Syaibah memandang kehadiran Muhammad SAW dan Zaid. Timbul rasa iba mereka kepada tamu di kebunnya itu. Para putra Rabi'ah ini lantas mengirimkan budaknya nan berjulukan Abbas kepada Rasul SAW dan Zaid, nan sedang berlindung di bawah pohon.

"Bawalah sekantong anggur ini, dan berikan kepada mereka," kata Utbah kepada si budak.

Sesampainya di tempat Nabi SAW dan Zaid berteduh, Addas pun memberikan petunjuk tuannya itu. Setelah mengucapkan terima kasih, Rasulullah SAW bersiap menyantap buah anggur itu. Terlebih dahulu, beliau mengucapkan “Bismillah.”

Terkejutlah Addas mendengar kata-kata itu. "Belum pernah ada masyarakat sini nan mengucapkan kalimat demikian," gumam budak ini.

“Siapa namamu?” tanya Nabi SAW.

“Addas.”

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027