Dongeng Anak: Elang Si Pemarah Yang Kesepian

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Di puncak gunung nan tinggi, tinggallah seekor elang berjulukan Arga. Arga adalah elang nan gagah dengan sayap besar dan pandangan tajam. Namun, ada satu perihal nan membikin Arga terkenal: dia sering marah-marah dan galak kepada hewan-hewan lain.

"Jangan dekati aku!" seru Arga suatu pagi ketika Kura-Kura datang membawa buah untuknya.

"Tapi saya hanya mau berbagi, Arga," jawab Kura-Kura pelan. "Pergi saja! Aku tidak butuh siapa pun!" balas Arga dengan bunyi keras.

Setiap hari, Arga selalu seperti itu. Jika ada nan mencoba mendekatinya, dia bakal mengusir mereka. Lama-kelamaan, tidak ada lagi nan berani berbincang namalain mendekat padanya.

Suatu sore, hujan deras turun. Arga bertengger sendirian di sarangnya, memandang ke lembah di bawah. Ia memandang Rusa, Burung Pipit, dan Kura-Kura berkumpul berdampingan di bawah pohon besar, tertawa dan berbagi makanan. Arga menghela napas panjang. Ia merasa aneh-hatinya terasa kosong.

"Mengapa saya selalu sendirian?" pikir Arga. Namun, dia tidak mau mengaku bahwa dia kesepian.

Keesokan harinya, saat terbang mencari makan, Arga memandang seekor Tupai mini terjebak di sungai nan deras. Tupai itu berteriak minta tolong, tapi air terlalu kuat.

Arga melipat sayapnya dan menukik ke bawah. Dengan cengkeraman kuat, dia mengangkat Tupai keluar dari air dan membawanya ke tempat aman.

"Terima kasih, Arga!" seru Tupai. "Kamu menyelamatkan hidupku!".

Arga mengangguk. "Hati-hati lain kali," katanya singkat. Ia segera terbang pergi.

Namun, keesokan harinya, Tupai kembali berdampingan teman-temannya, membawa kacang-kacangan untuk Arga. "Ini untukmu, Arga! Kami mau berterima kasih," kata mereka.

Arga mau mengusir mereka seperti biasanya, tapi dia terkenang rasa sunyi di hatinya. Dengan ragu, dia berkata, "Terima kasih."

Tupai dan teman-temannya tersenyum. "Kamu tahu, Arga, kami semua sebenarnya mau berkawan denganmu. Tapi Anda selalu marah-marah, jadi kami takut."

Arga terdiam. Ia menunduk dan berbincang pelan, "Aku... saya tidak tahu gimana caranya berteman."

"Caranya mudah," jawab Tupai. "Cukup bersikap baik dan jangan galak. Kami bakal dengan senang hati menjadi temanmu."

Sejak saat itu, Arga mencoba berubah. Ia mulai berbincang lebih ramah dan menerima kebaikan dari hewan lain. Lambat laun, dia tidak lagi merasa kesepian, lantaran teman-teman baru selalu ada di sekitarnya.

(fir/fir)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027