ARTICLE AD BOX
Baru baru ini cukup ramai diberikan mengenai DeepSeek nan telah mengguncang industri AI dengan model bahasa besar nan dapat menghemat biaya, apalagi kabarnya DeepSeek diklaim dapat berkinerja sama baiknya dengan pesain dari raksasa AI bersar seperti OpenAI dan Meta.
DeepSeek sendiri datang dari China dimana teknologi nan dipakai menggunakan flagship R1 reasoning model yang bisa mencapai performa nan sebanding dengan OpenAI’s o1, sementara model AI multimodal Janus Pro nan baru dirilis kabarnya juga dapat mengungguli Stable Diffusion dan DALL-E 3. Gila parah bukan?
DeepSeek Langsung Populer Dengan Naik Ke Puncak App Store!
DeepSeek nan menjadi pesaing dari ChatGPT ini dengan sigap melambung tinggi ke puncak App Store dimana pada hari jumat minggu lalu, aplikasi mobile DeepSeek ini sendiri telah diunduh sebanyak satu juta kali di App Store dan Google Play. Jumlah tersebut telah berlipat dobel sejak Senin pagi, menjadi 2,6 juta unduhan aplikasi seluler DeepSeek di kedua platform. Dimana dengan itu, aplikasi ini sekarang berada di daftar 10 Teratas untuk aplikasi cuma-cuma di 111 negara di App Store dan di 18 negara di Google Play, menurut Appfigures.
Nah AI Assistant ini didukung oleh model DeepSeek-V3 nan memungkinkan pengguna untuk mengusulkan pertanyaan, merencanakan perjalanan, membikin teks dan banyak lainnya. Secara umum, skill DeepSeek ini sama persis dengan ChatGPT, namun nan menarik dari DeepSeek ini adalah dia dibangun dari AI Open Source dengan menggunakan lebih sedikit duit dan lebih sedikit GPU jika dibandingkan dengan nan dihabiskan OpenAI, Meta, Google, Microsoft dan lainnya.
Kenapa DeepSeek Bisa Sepopuler Itu?
DeepSeek sendiri telah menjadi buletin hangat baru baru ini dalam industri teknologi dimana DeepSeek kabarnya bisa menjadi OpenAI Killer lantaran ada beberapa perihal nan menjadi kelebihan DeepSeek R1.
Yang pertama adalah harganya jelas lebih murah dimana model OpenAI o1 mempunyai nilai $15 / satu juta token input sementara DeepSeek R1 hanya $0.55 / satu juta toket input saja nan membikin siapapun pengguna model OpenAI o1 bakal irit 97% jika beranjak ke DeepSeek.
Meskipun harganya lebih murah, model ini telah mengungguli GPT-4 OpenAI dalam tolok ukur tertentu, mencapai tingkat keberhasilan 97% dalam tugas pengkodean.
Yang kedua adalah DeepSeek ini OpenSource nan berfaedah teknologi ini bisa diutak atik oleh developer dengan tanpa ada batasan. Jika Anda tertarik, Anda bisa mencoba ikut mengembangkan DeepSeek dari GitHub berikut. Menurut DeepSeek, ini juga sebagai salah satu kekuatan utama mereka untuk bersaing dengan AI milik OpenAI nan berbudi pekerti closed-source.
Yang Ketiga, DeepSeek ini dapat dijalankan secara lokal nan jelas ini menjadi salah satu tolak ukur paling difikirkan oleh para developer, cukup install via ollama dengan beberapa query nan dapat pengguna pilih adalah :
ollama run deepseek-r1:1.5b # Untuk model 1.5B
ollama run deepseek-r1:70b # Untuk model 70B
ollama run deepseek-r1:671b # Untuk model full 671B
Guncang Saham Perusahaan Lainnya!
Sejak kehadirannya sebagai model OpenSource, DeepSeek nan apalagi perusahaan AI baru ini telah mengganggu pasar finansial dengan saham Nvidia ambruk 17% hingga memangkas nyaris $600 miliar dari kapitalisasi pasarnya pada tanggal 27 Januari, nan menurut CNBC, ini adalah salah satu penurunan saham dalam satu hari terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Bukan hanya Nvidia, jelas perusahaan lain juga ikut terpengaruh seperti saham Google turun 4% dan saham Microsoft turun 2,14% lantaran DeepSeek terbaru nan menyaingi skill AI mereka.
Akankan DeepSeek Menjadi Game Changer?
Secara umum, DeepSeek memang menawarkan solusi AI nan lebih ekonomis dan efisien, membuatnya menjadi pilihan menarik bagi banyak perusahaan dan individu. Karena selain biaya nan lebih murah, Open Source, DeepSeek juga mempunyai Efisiensi tinggi lantaran menggunakan arsitektur Mixture-of-Experts (MoE), nan meningkatkan efisiensi pemrosesan info dengan hanya mengaktifkan parameter nan relevan untuk tugas tertentu saja, selain itu DeepSeek bisa menangani beragam tugas kompleks, seperti pengkodean, matematika, dan kajian info nan membuatnya sangat berfaedah untuk beragam aplikasi dalam industri modern saat ini.
Dan nan paling mantap adalah DeepSeek menunjukkan performa nan kompetitif dengan beberapa model AI terkemuka seperti GPT-4 dan Llama 3.1 nan jelas membuatnya menjadi pilihan pengganti dengan nilai nan jauh lebih murah.
Dengan itu, DeepSeek mungkin bisa menjadi game changer lantaran segudang nilai plusnya, namun apakah Amerika Serikat bakal tak bersuara saja?, mengingat dengan kehadiran DeepSeek, ini bisa saja bakal menimbulkan kekhawatiran dan perubahan kekuasaan teknologi global. Terlebih hanya dengan waktu singkat, banyak saham perusahaan teknologi nan bermarkas di AS langsung turn cukup drastis. Tentu mungkin pemerintahan Amerika Serikat dalam perihal ini bakal mempertimbangkan langkah-langkah kebijakan untuk menghadapi perihal ini.
Bahkan Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa kehadiran DeepSeek adalah peringatan bagi perusahaan-perusahaan teknologi Amerika untuk terus berinovasi.
Bagaimana menurutmu? coba komen dibawah guys dan berikan pendapatmu.
Via : The Verge, Tech Crunch