Inilah Alasan Umat Islam Gembira Menyambut Ramadhan

KincaiMedia, JAKARTA -- Kurang dari 50 hari lagi, kaum Muslimin bakal tiba pada Ramadhan 1446 H/2025 M. Inilah sebuah bulan nan istimewa. Tiada nama bulan nan disebutkan dalam Alquran selain Ramadhan (QS al-Baqarah 2:184).

Bahkan, enam bulan sebelum Ramadhan, para sahabat Nabi Muhammad SAW sudah menanti-nanti dan mempersiapkan diri untuk menyongsong bulan suci ini. Maka pada bulan Rajab kini, wajarlah kita pun menirunya. Kian berbahagia lantaran bakal berjumpa dengan bulan puasa, insya Allah.

Rasulullah SAW sejak Rajab sering berdoa, "Ya Allah, berkati kami pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban dan antarkan kami sampai bulan Ramadhan" (HR al-Bazzar, Ibnu Sunny, al-Baihaqi, dan lainnya.)

Kendati sabda di atas berstatus lemah menurut sebagian ulama, jiwa dan maknanya seirama. Sebab, Rasulullah SAW jelas mencontohkan, sungguh bulan Ramadhan layak disambut dengan penuh minta dan kegembiraan.

Ramadhan tiap tahunnya disambut ibaratkan tamu agung nan dinanti lantaran merupakan keistimewaan hidayah Ilahi. Di antara keistimewaan itu adalah pertama, setiap kebaikan kebaikan umat Islam dilipatgandakan 10 kali lipat. Sepanjang bulan Ramadhan, ibadah wajib dilipatgandakan lebih besar lagi---70 kali lipat. Adapun ibadah nan sunah disetarakan dengan ibadah wajib di luar Ramadhan.

Kedua, kita diwajibkan puasa lantaran puasa adalah ibadah istimewa. "Setiap ibadah anak cucu Adam dilipatgandakan. Satu kebaikan dilipatgandakan 10 kali sampai 700 kali lipat, selain puasa. Puasa adalah milik-Ku dan Akulah nan bakal langsung membalasnya" (HR Muslim).

Ketiga, pada bulan ini diturunkan Alquran, kita dianjurkan untuk membacanya dengan rajin. Imam az-Zuhri menyatakan, tiada ibadah pada bulan Ramadhan nan lebih baik setelah ibadah puasa dari tilawatul quran (membaca Alquran).