ARTICLE AD BOX
KincaiMedia, JAKARTA -- Ada ungkapan nan menyebut, "Sembilan dari 10 pintu rezeki terdapat pada perdagangan." Sejarah mencatat, Nabi Muhammad SAW merupakan seorang pedagang nan sukses dan masyhur sebelum beliau diangkat sebagai utusan Allah. Bahkan, saat tetap lajangnya, beliau sudah menjadi orang dengan penghasilan nan cukup besar. Saat menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, mahar pernikahannya itu adalah 20 ekor unta.
Memang, perkenalan dua insan ini terjadi di bumi perdagangan. Tepatnya, kala itu Muhammad SAW muda sering diminta membawa dagangan milik Khadijah, salah seorang konglomerat terkaya di Hijaz masa itu.
Publik mengenal sosok Muhammad SAW muda sebagai orang nan jujur dalam segala hal. Bahkan, beliau digelari sebagai al-Amin, orang nan paling dapat dipercaya.
Kejujuran pun beliau terapkan dalam berbisnis. Sifat mulia itu justru menjadi sasaran kedengkian beberapa saudagar Quraisy Makkah. Mereka merasa marah kepada Muhammad SAW.
Bagi mereka, jual beli ya dagang. Jujur? Itu lain soal. nan krusial bagi mereka adalah mendulang untung sebanyak-banyaknya sembari menyingkirkan pesaing di pasar.
Suatu hari, mereka membikin rencana untuk membangkrutkan Muhammad SAW. Ketika rombongan pedagang Makkah itu membawa peralatan dagangan ke Suriah (dahulu berjulukan Syam), mereka sengaja menjatuhkan harga. Dalam logika mereka, masyarakat Makkah tentu lebih mengincar peralatan nan harganya murah.
Sementara itu, Muhammad SAW tidak mau ikut melakukannya. Sebab, beliau menyadari betul, barang-barang nan dibawanya adalah dagangan milik Khadijah. Bukan miliknya sendiri.
Akan tetapi, beliau pun pandai membaca pasar. Beliau tahu, jumlah permintaan jauh lebih tinggi dari penawaran mengenai peralatan itu.
Oleh lantaran itu, sekalipun dagangan para saudagar Quraisy nan murah-meriah itu habis, konsumen diprediksi bakal tetap mencari-cari peralatan tersebut di pasar.
Benar saja. Ketika dagangan nan harganya dibanting itu habis, masyarakat tetap menyambangi pasar. Mereka akhirnya membeli barang-barang dari Muhammad SAW dengan nilai normal.