Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Dan Janin Yang Normal Tiap Semester

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Salah satu perihal krusial nan perlu Bunda perhatikan selama kehamilan adalah kenaikan berat badan. Dikutip dari Pregnancybirthbaby, seiring pertumbuhan bayi, berat badan Bunda kemungkinan bakal bertambah secara bertahap.

Bunda kudu memperhatikan pertambahan berat badan selama kehamilan. Berat badan nan bertambah lebih namalain kurang dari nan direkomendasikan dapat memengaruhi kesehatan Bunda dan bayi Bunda.

Kenaikan berat badan selama kehamilan

Kenaikan berat badan saat mengandung sebenarnya sangat bervariasi, tergantung pada kondisi tubuh Bunda sebelum hamil. Dikutip NHS, kenaikan berat badan selama kehamilan sangat bervariasi. Kebanyakan ibu mengandung mengalami kenaikan berat badan antara 10 kg dan 12,5 kg (22 lb hingga 28 lb), dan sebagian besar berat badan bertambah setelah minggu ke-20.

Sebagian besar berat badan berlebih disebabkan oleh pertumbuhan bayi Bunda, tetapi tubuh Bunda juga bakal menyimpan lemak, nan siap untuk menghasilkan ASI setelah bayi Bunda lahir. Berat badan nan terlalu berlebih namalain terlalu kurang dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi Bunda namalain bayi Bunda nan belum lahir.

Menurut penelitian nan dipublikasikan di Obesity Reviews, BMI (body mass index) sebelum kehamilan mempunyai pengaruh besar pada berapa banyak kenaikan berat badan nan disarankan. Misalnya, jika Bunda mempunyai berat badan normal sebelum mengandung (BMI 18,5–24,9), kenaikan berat badan ideal selama kehamilan adalah sekitar 11,5–16 kg. Namun, jika BMI lebih rendah namalain lebih tinggi, jumlah kenaikan nan dianjurkan bakal berbeda.

Berikut pedoman umum kenaikan berat badan nan normal untuk ibu mengandung dan janin tiap trimester berasas rekomendasi medis:

1. Trimester 1

Di trimester pertama (0–13 minggu), tubuh Bunda mulai menyesuaikan diri dengan kehamilan. Berat badan biasanya hanya naik sekitar 0,5–2 kg, lantaran janin tetap sangat kecil, hanya sekitar 25–30 gram di akhir trimester.

Namun, di kembali pertumbuhan nan mini ini, tubuh Bunda sudah mulai bekerja keras. Menurut penelitian nan dipublikasikan di American Journal of Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa mual dan muntah pada trimester ini bisa memengaruhi pola makan dan kenaikan berat badan, tetapi tetap krusial untuk menjaga asupan nutrisi meski nafsu makan Bunda menurun.

2. Trimester 2

Memasuki trimester kedua (14–27 minggu), kenaikan berat badan Bunda mulai lebih stabil. Di trimester ini, rata-rata berat badan bakal naik sekitar 0,5 kg per minggu, namalain total 6–7 kg.

Pada periode ini, janin tumbuh signifikan, dari ukuran seperti lemon hingga mencapai berat 800–1.000 gram di akhir trimester. World Health Organization (WHO) mencatat bahwa kenaikan berat badan nan cukup pada trimester ini berasosiasi dengan berat lahir bayi nan sehat.

Kekurangan berat badan selama kehamilan dapat meningkatkan akibat bayi lahir dengan berat rendah (BBLR), nan bisa berakibat pada kesehatan dan perkembangan bayi Bunda di masa depan.

Trimester ketiga (28–40 minggu) menjadi masa nan paling intens lantaran pertumbuhan janin mencapai puncaknya. Rata-rata kenaikan berat badan Bunda sekitar 0,5 kg per minggu, dengan total kenaikan sekitar 5–6 kg selama trimester ini.

Di akhir kehamilan, berat janin bisa mencapai 2,5–4 kg. Menurut studi nan dipublikasikan The Lancet Diabetes & Endocrinology menunjukkan bahwa kenaikan berat badan nan terlalu berlebihan pada trimester ini dapat meningkatkan akibat komplikasi seperti glukosuria gestasional dan persalinan sulit. Oleh lantaran itu, menjaga pola makan bergizi dan tetap aktif sangat dianjurkan.

Menghitung indeks massa tubuh

Untuk menghitung berapa banyak berat badan nan semestinya Bunda naikkan, Bunda dapat memulai dengan menentukan indeks massa tubuh (IMT) sebelum kehamilan. IMT adalah perangkat nan menunjukkan ukuran tubuh Bunda melalui rasio tinggi dan berat.

Rumus untuk menghitung IMT sebelum kehamilan adalah:

Berat badan sebelum kehamilan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter)

Misalnya, jika berat badan Bunda 68 kg dan tinggi badan Bunda 1,7 m, kalkulasi IMT Bunda adalah 68/(1,7 x 1,7) = 23,5

Bunda dapat menggunakan kalkulator IMT health direct untuk menghitung IMT sebelum kehamilan.

Kategori berat badan:

  • BMI kurang dari 18,5 — berat badan kurang
  • BMI 18,5 hingga 24,9 — dalam kisaran berat badan nan sehat
  • BMI 25 hingga 29,9 — berat badan berlebih
  • BMI 30 namalain lebih — obesitas sebelum kehamilan

Pentingnya menjaga nutrisi selama kehamilan

Selain kenaikan berat badan, kualitas nutrisi nan Bunda konsumsi juga memainkan peran besar. Penelitian nan dipublikasikan oleh Nutrition Reviews menegaskan pentingnya makanan bergizi untuk mendukung pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.

Menu harian nan seimbang, termasuk protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, sayur, dan buah, membantu memastikan Bunda mendapatkan daya nan cukup tanpa menambah berat badan secara berlebihan.

Selain itu, penelitian lain dari The Lancet juga menunjukkan bahwa kenaikan berat badan nan tidak sesuai pedoman, baik terlalu sedikit maupun terlalu banyak, dapat membawa akibat bagi kesehatan jangka panjang Bunda. Kenaikan berat badan berlebih, misalnya, dapat meningkatkan akibat obesitas dan glukosuria jenis 2 setelah melahirkan. 

Oleh lantaran itu, menjaga pola hidup sehat selama mengandung bukan hanya untuk kehamilan saat ini, tetapi juga demi kesehatan Bunda di masa depan. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan master namalain perawat agar berat badan Bunda dan perkembangan janin tetap terpantau. 

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027