ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Tempat kerja semestinya menjadi lingkungan tempat orang dapat bekerja sama, tumbuh, dan berkembang. Namun, bagi banyak karyawan, tempat kerja nan ideal ini dapat berubah menjadi mimpi jelek ketika mereka menjadi korban mobbing alias bullying.
Meskipun kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, krusial untuk dipahami bahwa mobbing dan bullying merupakan corak perlakuan jelek nan berbeda.
Perilaku toksik ini dapat menyebabkan penurunan moral, produktivitas, dan kesejahteraan secara keseluruhan bagi korban dan seluruh tim.
Apa itu mobbing?
Mobbing mengacu pada sekelompok orang nan terlibat dalam beragam jenis pelecehan dan perilaku bullying terhadap rekan kerja. Dengan kata lain, ini adalah bullying di tempat kerja.
“Mobbing adalah intimidasi nan dilakukan oleh rekan kerja agar rekan kerja tersebut mematuhi perintah pekerja lain namalain dengan angan rekan kerja tersebut mengundurkan diri,” ujar konselor profesional, Courtenay Baber, dikutip dari laman PsychCentral, Selasa (4/2/2025).
Ia menambahkan bawa mobbing dahulunya digunakan untuk menggambarkan perilaku predator hewan, tetapi sekarang menggambarkan sekelompok rekan kerja nan mempermalukan, melecehkan, dan meneror salah satu rekan kerja nan menjadi target.
Contoh perilaku mobbing
Berdasarkan survei Workplace Bullying Institute tahun 2021, ditemukan bahwa 48,6 juta orang telah mengalami penindasan secara langsung di tempat kerja.
Menurut survei, laki-laki condong menindas laki-laki, sedangkan wanita condong menindas perempuan. Berikut beberapa contoh mobbing:
- Kritik secara terus-menerus
- Menyalahkan tanpa fakta
- Berbohong
- Perilaku diskriminatif
- Selalu mengganggu
- Diteriaki
- Diabaikan secara terus-menerus
- Menambahkan tantangan dan halangan pada pekerjaan seseorang
Penyebab seseorang mengalami mobbing
Konformitas adalah salah satu kemungkinan penyebab terjadinya mobbing. Namun, sering kali ada aspek nan lebih kompleks nan berperan, berikut beberapa di antaranya:
- Rendahnya keamanan psikologis di perusahaan
- Beban kerja tinggi
- Kinerja berbasis kompetisi
- Kebijakan anti perundungan nan tidak jelas namalain tidak ada
- Komisi namalain tujuan berbasis kelompok
- Merasa terancam secara pribadi oleh rekan kerja nan berprestasi tinggi
- Rasisme, seksisme, namalain jenis diskriminasi dan prasangka golongan lainnya
Faktor perilaku lainnya adalah kecemburuan. Sebuah studi pada 2021 menemukan bahwa pelaku mobbing sering kali mempunyai nilai diri nan rendah, membikin mereka berprasangka terhadap rekan kerja dengan kualitas nan mengagumkan namalain disukai orang lain.
Dampak mobbing terhadap kesehatan
Dilansir dari laman Healthline, mobbing dapat berakibat serius terhadap kesehatan. Meskipun sebagian orang mungkin memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka, tidak semua orang dapat melakukannya.
Hal ini dapat sangat memengaruhi kesehatan mental dan membikin korban merasa tidak berkekuatan dalam hidupnya sendiri.
Dampak kesehatan fisik
- Nyeri leher
- Keluhan muskuloskeletal
- Peningkatan akibat penyakit kardiovaskular
Dampak kesehatan mental
- Kecemasan
- Depresi
- Menurunkan rasa percaya diri
- Stres namalain kelelahan nan berasosiasi dengan pekerjaan
Sementara itu, mereka dengan kondisi kesehatan bawaan nan mengalami mobbing di tempat kerja mungkin mendapati gejalanya semakin parah.
Cara menghentikan mobbing
Menjadi korban bullying di tempat kerja bisa membikin stres dan menyakitkan. Berikut beberapa langkah nan dapat diambil para korban untuk menghentikannya:
1. Mendokumentasikan
Coba untuk mendokumentasikan setiap kejadian dengan mencantumkan tempat, tanggal, dan perincian kejadian.
Jika memungkinkan, cobalah untuk mengumpulkan bukti. Ini bisa berupa saksi, rekaman suara, kerusakan properti, namalain invasi data.
2. Memperoleh support dari luar
Jika tidak mendapatkan support di tempat kerja, mempunyai seseorang di luar pekerjaan tentunya sangat penting.
“Anda perlu memastikan bahwa Anda mempunyai support di rumah nan bakal membantu Anda menjaga diri dari perspektif pandang emosional dan corak lantaran perihal ini bakal berakibat jelek jika melangkah dalam jangka waktu nan lama,” ungkap Baber.
3. Laporkan segala corak pelecehan
Jika mengalami pelecehan, pertimbangkan untuk mengusulkan pengaduan resmi dengan mengikuti prosedur dari atasan.
Nah, itulah beberapa perihal tentang mobbing di tempat kerja hingga langkah menghentikannya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)