ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Morning after pill adalah nama lain dari pil kontrasepsi darurat. Jenis KB ini dapat digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berasosiasi seksual, Bunda.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penggunaan kontrasepsi darurat dalam lima hari setelah berasosiasi seksual. Tetapi, kontrasepsi ini lebih efektif jika diminum segera setelah berasosiasi intim.
Dilansir Cleveland Clinic, ada beberapa kondisi di mana pil ini digunakan, adalah jika melakukan hubungan seksual tanpa perangkat kontrasepsi pencegahan apa pun namalain mengalami kegagalan dalam menggunakan kontrasepsi, seperti kondom rusak, lupa minum pil KB, namalain tidak melanjutkan suntik KB.
Efektivitas dan pemakaian morning after pill nan aman
NHK Inggris menjelaskan bahwa efektivitas penggunaan pil kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan hingga lebih dari 95 persen jika digunakan dengan tepat, adalah dalam waktu lima (5) hari setelah berasosiasi seksual. Tetapi, efektivitas ini bakal kembali lagi pada jenis morning after pill nan Bunda konsumsi.
Ada dua jenis pil kontrasepsi darurat nan efektif mencegah kehamilan. Berikut penjelasannya, seperti melansir dari beberapa sumber:
1. Pil mengandung ulipristal acetate (UPA)
Penggunaan pil mengandung ulipristal acetate (UPA) ini kudu dengan resep dari perawat namalain dokter. Sebab, ada jenis pil UPA nan efektif sebagai morning after pill.
Pil kontrasepsi ini dapat dikonsumsi hingga 120 jam (5 hari) setelah berasosiasi seksual tanpa kondom. Pil bekerja dengan baik pada hari ke-5 seperti halnya pada hari ke-1. WHO menganjurkan UPA diminum dalam dosis tunggal adalah 30 miligram (mg).
Penelitian menunjukkan bahwa morning after pill nan mengandung UPA ini mempunyai tingkat efektivitas hingga 98 persen jika diminum dalam 24 jam pertama. Sedangkan, efektivitasnya dapat menurun menjadi sekitar 85 persen jika diminum dalam 120 jam.
2. Pil mengandung levonorgestrel (LNG)
Pil ini sudah banyak tersedia di sebagian besar apotek, Bunda. Pil kontrasepsi mengandung levonorgestrel ini paling baik diminum dalam waktu 72 jam (3 hari) setelah berasosiasi intim tanpa kondom.
Meski lewat 3 hari namalain misalnya sudah 5 hari, pil kontrasepsi tetap bisa diminum. Tetapi, semakin sigap meminumnya, maka semakin baik kerja dan efektivitasnya.
WHO menganjurkan pil ini diminum dalam dosis tunggal 1,5 mg. Sebagai alternatif, pil dapat dikonsumsi dalam dua dosis, adalah 0,75 mg, dengan terpisah jarak 12 jam.
Penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pil KB ini sekitar 94 persen jika diminum dalam 24 jam pertama. Sementara efektivitasnya menjadi turun sekitar 58 persen dalam 72 jam.
Ilustrasi Morning After Pill/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Kondisi tubuh nan tidak cocok konsumsi morning after pill
Perlu dicatat, tidak semua wanita cocok menggunakan pil kontrasepsi darurat ya, Bunda. Sebelum menggunakan pil KB ini, Bunda sebaiknya konsultasi dulu ke dokter.
Berikut beberapa kondisi Bunda tidak dianjurkan konsumsi morning after pill setelah berasosiasi seksual:
- Tidak dianjurkan minum pil KB darurat jika Bunda mengonsumsi obat steroid untuk asma namalain obat lain untuk mengobati tuberkulosis, epilepsi, namalain HIV.
- Ibu menyusui tidak dianjurkan minum pil KB lantaran diharuskan berhujung menyusui setelah meminumnya.
- Pil kontrasepsi darurat tidak dianjurkan pada ibu dengan berat badan berlebih karena efektivitasnya dapat menurun.
Efek samping pil kontrasepsi darurat
Penggunaan pil kontrasepsi darurat tetap dapat menimbulkan pengaruh samping, Bunda. Berikut beberapa pengaruh sampingnya:
- Mual dan muntah
- Perdarahan memek nan ringan namalain tidak teratur
- Kelelahan
- Sakit kepala namalain kepala pusing
- Memengaruhi siklus haid, bisa menjadi lebih awal namalain lebih lambat
- Payudara terasa nyeri
- Nyeri namalain kram di perut
WHO menjelaskan bahwa beberapa pengaruh samping biasanya bakal lenyap tanpa pengobatan. Tetapi, jika muntah terjadi dalam waktu dua jam setelah minum pil kontrasepsi darurat, maka dosis penggunaannya kudu diulang.
Kontrasepsi darurat dengan LNG namalain UPA biasanya berisiko rendah menyebabkan mual dan muntah. Hal serupa juga disampaikan Pendidik Kesehatan Dawn Stacey, PhD, LMHC. Menurutnya, pengaruh samping kontrasepsi darurat mungkin berbeda-beda tergantung jenis nan digunakan.
"Perempuan kudu mendiskusikan pengaruh samping apa pun dengan penyedia jasa kesehatan. Hal ini terutama bertindak jika dia mengalami muntah setelah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat. Selanjutnya, master dapat menyarankan apakah dia kudu mendapatkan dosis lain namalain tidak," ujar Stacey, dikutip dari Very Well Family.
Pakar Zara Risoldi Cochrane, Pharm.D., M.S., FASCP., menyarankan Bunda untuk segera memeriksakan ke master jika mengalami lama muntah nan panjang. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tentang pengulangan dosis.
"Jika merasa pusing namalain mual setelah mengonsumsi kontrasepsi darurat, maka cobalah berbaring. Ini bakal membantu mencegah muntah. Jika muntah dalam waktu satu jam setelah minum obat, hubungi penyedia jasa kesehatan namalain klinik family berencana untuk mengetahui apakah diperlukan untuk mengulang dosis," kata Cochrane.
Demikian serba-serbi efektivitas dan penggunaan morning after pill nan aman. Semoga info ini berfaedah ya.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)