ARTICLE AD BOX
Kiky Saputri mendadak dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami kontraksi di usia kehamilan 7 bulan. Ia mengabarkan kondisinya lewat unggahan di akun IG pribadinya @kikysaputrii.
Dalam Insta story, komika asal Garut Jawa Barat ini menjelaskan kronologi sampai dilarikan ke rumah sakit. Menurut Kiky, dirinya dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami dua kali kontraksi pukul 03.00 WIB.
Namun, Kiky menegaskan dirinya belum melahirkan dalam waktu dekat. Mantan pembimbing honorer ini menyebut dirinya sedang tahap pemeriksaan oleh master dan pemulihan di rumah sakit.
"Halo semuanya saya belum melahirkan ya guys. Kemarin jam 3 pagi sempat ada kontraksi dua kali jadi saya langsung periksa ke Rumah sakit dan sekarang dirawat dulu untuk observasi lebih lanjut dan pemulihan," tulis Kiky Saputri.
Di akhir postingannya, istri Muhammad Khairi ini berterima kasih atas angan nan mengalir untuknya. Kiky juga meminta angan kepada para pengikutnya di IG agar kehamilannya dalam keadaan baik dan proses persalinan melangkah lancar.
"Makasih banyak angan baiknya, semoga Baby K lahir di waktu nan baik dan cukup semoga saat waktunya kami berdua disehatkan dan dilancarkan Aamiin," tuturnya.
Untuk Bunda nan mau lebih tahu tentang pengertian, jenis dan kapan perlu waspada saat mengalami kontraksi seperti Kiky Saputri. Simak ulasan berikut.
Tak semua kontraksi merupakan tanda persalinan
Foto: Getty Images/Nastasic
Kontraksi merupakan salah satu tahap nan bakal dilalui Bunda menjelang persalinan secara normal. Memang saat kontraksi terjadi, tubuh Bunda bakal terasa kurang nyaman apalagi nyeri.
Untuk mempersiapkan diri jelang persalinan, terdapat beberapa perihal mengenai kontraksi nan sepatutnya memperkaya info agar Bunda lebih bisa menyiapkan segala perihal tentang kehamilan dan persalinan lebih baik. Simak yuk.
Merujuk ulasan Healthdirect Gov AU, kontraksi merupakan pengencangan otot-otot rahim. Menyebabkan rasa sakit, mirip dengan nyeri menstruasi nan kuat. Bisa menjadi tanda seorang wanita sedang dalam proses persalinan dan bersiap-siap untuk mempunyai bayi. Selama kontraksi, perut menjadi keras.
Namun pada prosesnya, rahim berelaksasi dan perut menjadi lunak. Sehingga meskipun terasa tidak nyaman, Bunda dapat bersantai di sela-sela kontraksi. Cara kontraksi berbeda-beda untuk setiap wanita, dan mungkin terasa berbeda dari satu kehamilan ke kehamilan berikutnya.
Mengutip laman WebMD, kontraksi persalinan biasanya menyebabkan ketidaknyamanan namalain nyeri tumpul di punggung dan perut bagian bawah, berdampingan dengan tekan
7 Cara Atasi Kontraksi Palsu pada Saat WFO Kembali Diberlakukan/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki
an di panggul. Kontraksi bergerak dalam aktivitas seperti gelombang dari atas rahim ke bawah.
Kontraksi dimulai ketika kelenjar pituitari melepaskan hormon oksitosin, nan merangsang otot-otot di rahim untuk mulai mengencang dan rileks. Kontraksi membikin bagian atas rahim mengencang untuk mendorong bayi ke bawah. Mereka juga melembutkan dan meregangkan bagian bawah rahim dan leher rahim, nan disebut pembukaan rahim sebagai jalan keluar janin.
1. Kontraksi palsu
Kontraksi ini biasa disebut Braxton-Hicks. Kontraksi ini dapat digambarkan sebagai kondisi mengeras di perut nan datang dan pergi. Kontraksi ini tidak semakin dekat, tidak meningkat dengan berjalan, tidak bertambah lama, dan tidak terasa lebih kuat dari waktu ke waktu seperti saat Bunda betul-betul melahirkan.
2. Kontraksi persalinan dini
Kontraksi ini mungkin sedikit tidak nyaman dan terasa seperti kram menstruasi ringan hingga sedang. Biasanya, mereka terputus-putus dan bervariasi. Tujuh sampai sepuluh namalain apalagi 20 menit namalain lebih.
Pada kontraksi jenis ini, saat Bunda merasa sedang dalam proses persalinan nan sebenarnya, mulailah mengatur waktu kontraksi. Untuk melakukan ini, disarankan agar Bunda menuliskan waktu setiap kontraksi dimulai dan berhujung namalain minta seseorang melakukannya untuk Bunda.
Waktu antara kontraksi termasuk panjang namalain lama kontraksi dan menit di antara kontraksi, ini disebut interval.
Kontraksi ringan biasanya dimulai dengan interval 15 hingga 20 menit dan melangkah selama 60 hingga 90 detik. Kontraksi menjadi lebih teratur sampai jaraknya kurang dari 5 menit. Pada persalinan aktif, saat Bunda sudah kudu dalam dampingan tenaga medis nan membantu persalinan, biasanya ditandai dengan kontraksi kuat nan melangkah selama 45 hingga 60 detik dan terjadi dalam selang waktu 3 hingga 4 menit.
3. Kontraksi persalinan aktif
Hal-hal meningkat dalam persalinan aktif dengan kontraksi semakin dekat, dari jarak sekitar 4-5 menit dan melangkah sekitar 30 detik hingga satu menit. Ini biasanya ketika tenaga medis menyarankan bahwa inilah saat nan tepat untuk pergi ke tempat kelahiran nan sudah Bunda tentuka Kebanyakan orang mengalami jenis kontraksi ini sebagai rasa sakit, baik di bagian depan dan belakang rahim.
4. Kontraksi transisi
Transisi adalah waktu ketika serviks berubah ukuran hingga 8-10 cm. Ini sering kali merupakan bagian tersulit dan tersulit dari persalinan, saat Bunda seolah tidak sanggup melakukannya.
Kontraksi transisi melangkah lama dan kuat, bisa hingga 2 menit. Dengan jarak singkat di antaranya. Sering kali, mereka disertai dengan sejumlah besar tekanan di memek dan rektum. Selama transisi, Bunda mungkin mengalami gemetar, muntah, kedinginan, hingga mungkin berteriak namalain mengeluarkan suara.
5. Kontraksi mendorong
Pada tahap kontraksi ini, Bunda dalam emosi nan sangat mirip dengan kudu buang air besar. Tidak jarang kontraksi melambat sedikit selama waktu ini, memungkinkan rehat di antaranya.
Beberapa orang mengatakan rasanya lezat namalain menghilangkan tekanan untuk mengejan selama kontraksi ini. Mendorong sangat melelahkan secara fisik, jadi mintalah support apa pun nan Bunda butuhkan.
6. Kontraksi pasca melahirkan
Kontraksi tidak hanya diperlukan untuk mengeluarkan plasenta segera setelah bayi, tetapi rahim bakal terus berkontraksi setelah lahir, lantaran kembali ke ukuran sebelum hamil, nan disebut involusi. Menyusui juga dapat memicu kontraksi pasca melahirkan. Dikenal sebagai after-pain, mereka paling kuat dua sampai tiga hari setelah lahir. Ini betul-betul normal, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(pri/pri)
Loading...