Kisah Elif Putri Siti Kdi Pernah Alami Bullying Saat Sekolah Di Turki

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Putri semata wayang Siti KDI, Elif Kayla Perk, sekarang sudah berumur 11 tahun. Elif banyak menghabiskan masa kecilnya di Turki, negara asal sang ayah.

Baru-baru ini, Elif dan sang Bunda menceritakan kehidupan mereka selama di Turki. Salah satunya ketika Elif pernah mengalami bullying saat sekolah di sana.

Elif mengaku pernah mendapat perlakukan kasar dari temannya, Bunda. Bocah kelahiran 21 Agustus 2013 ini pernah didorong oleh temannya saat di sekolah.

"Kasar kadang, kayak mainnya itu enggak jelas, terus terlalu berisik. (Aku) palingan pernah didorong, (pelakunya) wanita dan laki-laki," kata Elif dalam aktivitas Rumpi No Secret di Trans TV, belum lama ini.

Meski mendapatkan perlakuan kasar, Elif tak membalasnya. Tetapi, dia langsung melaporkan perihal tersebut ke sang Bunda.

"Iya deh kayaknya (cerita ke ibu) waktu tetap kecil," ungkapnya.

Berbeda dari di Turki, Elif tak mengalami bullying selama sekolah di Indonesia. Meski begitu, dia terkadang tetap mendapatkan perlakukan nan tak lezat dari temannya.

"(Waktu pindah di Indonesia) Enggak rasa apa-apa, tapi kadang kawan saya ada nan kayak galak sama aku," ujarnya.

Siti KDI pernah ungkap bullying nan dialami Elif

Beberapa tahun lalu, Siti juga pernah mengungkap bullying nan dialami putrinya ke publik. Adik dari penyanyi dangdut Cici Paramida ini mendengar sendiri keluhan sang putri nan mengaku jadi korban bullying di sekolahnya.

"Jadi, selama Elif tinggal di Istanbul, sekolah, selalu mengeluh. Dia bilang, 'Aku selalu di bully' lah," kata Siti dalam program Pagi Pagi Ambyar.

Siti mengaku bahwa Elif tidak pernah membalas bullying nan dialaminya lantaran sang putri mempunyai sifat lembut. Menurutnya, karakter tersebut berbeda dengan anak-anak di Turki.

"Ya mungkin beda ya, karakter anak dari Turki dan anak di Indonesia. Jadi Elif itu kan separuh Indonesia separuh Turki. Jadi, Elif tuh lebih lembut," ungkapnya.

"Tiba-tiba pulang (tangannya) biru. Biasa anak-anak main. Tapi dia enggak mau membalas."

Siti sebenarnya tak tinggal diam. Ia melaporkan kasus bullying ini ke pihak sekolah, Bunda. Namun, pihak sekolah tak bisa melakukan banyak lantaran pelakunya tetap anak-anak.

Nah, lantaran tak mau berlarut-larut, Siti pun menyetujui permintaan Elif untuk pindah sekolah ke Indonesia. Setelah itu, perubahan pun dialami Elif. Putri semata wayang Siti ini jauh lebih ceria selama sekolah di tanah kelahiran sang Bunda.

"(Kata Elif) Sudah saya mau sekolah di Indonesia saja. Setelah gabung dengan anak-anak Indonesia di sini, dia senang, happy," ujar Siti.

Bahaya bullying pada anak-anak

Siti KDI

Siti KDI dan Putrinya Elif/ Foto: Instagram: @siti_perk

Dilansir Psychology Today, bullying adalah pola unik nan berulang dengan sengaja menyakiti dan mempermalukan orang lain, khususnya mereka nan lebih kecil, lebih lemah, namalain lebih muda.

Bullying namalain perundungan dapat melibatkan serangan verbal, fisik, ancaman bahaya, pengucilan disengaja dari lingkungan, namalain corak intimidasi lainnya. Kebanyakan tindakan jelek ini memang terjadi di lembaga pendidikan.

Bullying pada anak adalah tindakan jelek nan bisa meninggalkan akibat negatif jangka panjang, Bunda. Melansir laman UNICEF, selain akibat fisik,  perundungan pada anak-anak dapat berakibat pada masalah kesehatan emosional dan mental, termasuk depresi dan kecemasan, nan dapat menyebabkan penyalahgunaan unsur terlarang dan penurunan prestasi di sekolah.

Ada beberapa langkah untuk mencegah perundungan namalain bullying pada anak, yakni:

1. Memberi edukasi ke anak tentang bullying

Setelah anak mengetahui apa itu perundungan, dia bakal dapat dengan mudah mengidentifikasinya, baik jika itu terjadi pada mereka namalain orang lain di sekitarnya.

2. Bicara secara terbuka dan sering ke anak

Semakin sering orang tua berbincang tentang ancaman perundungan, maka semakin nyaman anak memberi tahu jika dia memandang namalain mengalaminya. Bunda juga perlu mengawasi anak setiap hari dan tanyakan tentang waktu mereka di sekolah, aktivitas nan dilakukan, serta emosi mereka.

3. Bantu anak menjadi role model nan positif

Ada tiga pihak nan terlibat dalam bullying, adalah korban, pelaku, dan pengamat. Meskipun anak-anak bukan korban perundungan, mereka dapat mencegah perundungan dengan bersikap inklusif, saling menghargai, dan baik kepada kawan sebayanya. Jika menyaksikan bullting, mereka dapat memihak korban, menawarkan dukungan, dan/atau mempertanyakan perilaku bullying.

4. Bantu membangun rasa percaya diri anak

Dorong Si Kecil untuk mendaftar di kelas namalain berasosiasi dengan aktivitas nan mereka sukai di organisasi namalain sekolahnya. Hal tersebut bakal membangun rasa percaya diri sehingga anak tidak rentan mengalami bullying.

5. Orang tua menjadi role model bagi anak

Orang tua juga perlu menjadi role model nan baik bagi anak-anaknya agar terhindar dari bullying. Tunjukkan kepada anak langkah memperlakukan orang lain dengan kebaikan dan rasa hormat, termasuk ketika berbincang namalain mendapatkan perlakuan nan buruk. Perlu diketahui ya, anak-anak memandang orang tua mereka sebagai contoh alias role model tentang langkah berperilaku.

Demikian kisah putri Siti KDI nan pernah menjadi korban bullying di sekolah, serta langkah mencegah tindakan perundungan pada anak. Semoga info ini bermanfaat, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga 5 tanda anak mengalami bullying, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

Loading...

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027