ARTICLE AD BOX
Ketika bayi menginjak usia satu tahun, banyak perkembangan menakjubkan nan terjadi. Di fase ini, aspek corak dan kognitifnya mulai terlihat dengan jelas. Langkah pertama nan penuh semangat dan kata-kata pertama nan menggemaskan menjadi rangkaian momen nan sangat dinanti oleh orang tua.
Di usia satu tahun, bayi tidak hanya belajar berjalan, tetapi juga mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Mereka mulai memahami konsep dasar, seperti mengenali nama-nama peralatan dan meniru suara-suara nan didengar.
Lantas, apa saja nan bisa dilakukan oleh bayi di usia satu tahun? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di tulisan ini, Bunda!
Perkembangan anak 1 tahun namalain 12 bulan, bisa apa saja?
Saat menginjak usia satu tahun, bayi memasuki fase nan penuh dengan eksplorasi dan penemuan. Di usia ini, mereka mulai menunjukkan beragam skill baru nan mencerminkan perkembangan fisik, kognitif, bahasa, dan sosial nan pesat.
Di sisi lain, anak-anak di usia ini juga tetap diliputi dengan perilaku impulsif namalain tantrum. Oleh lantaran itu, peran orang tua sangat krusial dalam mendampingi dan memahami setiap perkembangan nan dilalui anak-anak.
Mengutip dari UNICEF dan CDC, berikut Bubun kumpulkan info mengenai beragam aspek perkembangan nan terjadi pada bayi usia satu tahun.
1. Perkembangan motorik anak usia 1 tahun
Pada usia satu tahun, anak mengalami perkembangan motorik nan signifikan. Mereka mulai dapat duduk, berdiri, dan melangkah sendiri, meskipun mungkin tetap memerlukan support dari orang dewasa namalain benda-benda di sekitar.
Untuk membantu Si Kecil mengembangkan skill motorik kasarnya, cobalah letakkan dia di permukaan nan datar dan aman, seperti karpet namalain matras lembut.
Di sisi motorik halus, anak mulai menggenggam dan mengambil benda, serta menunjukkan koordinasi antara mata dan tangan nan lebih baik. Mereka dapat menunjuk objek dan menggunakan jari-jari mereka untuk mengeksplorasi beragam tekstur.
2. Perkembangan bahasa anak usia 1 tahun
Perkembangan bahasa pada anak usia satu tahun biasanya dimulai dengan pengucapan kata-kata pertama seperti "mamma" dan "dadda". Selain itu, mereka suka meniru bunyi dan kata-kata nan didengar, meskipun belum sepenuhnya memahami maknanya
Anak-anak di usia ini juga mulai memahami banyak kata dan dapat merespons perintah sederhana. Ekspresi non-verbal, seperti menunjuk dan mengangguk, menjadi langkah bagi mereka untuk mengomunikasikan keinginannya.
3. Perkembangan emosional anak usia 1 tahun
Di rentang usia ini, anak mulai menunjukkan emosi dasar seperti senang, sedih, dan cemas, serta merespons terhadap kehadiran orang tua dan orang baru. Mereka condong merasa resah saat terpisah dari orang tua, nan sering kali terlihat melalui tangisan namalain upaya untuk mencari perhatian.
Ketika dihadapkan dengan orang baru, anak mungkin merasa gugup dan memilih untuk tak bersuara lantaran merasa tidak nyaman. Namun, mereka juga bisa memberikan reaksi positif, seperti tertawa namalain melambaikan tangan, nan menunjukkan bahwa mereka mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
4. Perkembangan kognitif anak usia 1 tahun
Perkembangan skill otak namalain kognitif anak di usia ini cukup signifikan, lho Bunda. Mereka mulai menunjukkan kemajuan dalam skill berpikir, belajar, dan memecahkan masalah.
Hal ini terlihat dari skill mereka untuk meniru aktivitas dan isyarat nan dilakukan oleh orang dewasa, menyusun blok, dan minum langsung dari gelas. Selain itu, mereka juga dapat mengikuti petunjuk sederhana, contohnya mengambil mainan dan menemukan benda-benda nan disembunyikan.
5 Pilihan makanan anak 1 tahun nan sehat bergizi
Menurut the American Academy of Pediatrics, anak-anak nan beranjak usia satu tahun memerlukan sekitar 1.000 kalori, 700 mg kalsium, 600 IU vitamin D, dan 7 mg unsur besi setiap harinya demi mendapatkan pertumbuhan nan baik.
Dikutip dari laman Healthline, berikut lima pilihan makanan nan dianjurkan untuk anak usia satu tahun konsumsi:
1. Buah bertekstur lunak
Anak berumur 12 bulan ke atas sangat aktif menggenggam setiap makanan nan dikonsumsinya dan berupaya untuk melahap menu makanannya sendiri. Oleh lantaran itu, Bunda perlu menyiapkan makanan nan mudah digenggam oleh Si Kecil.
Buah-buahan bertekstur lembut seperti pisang, mangga, dan persik adalah pilihan nan bagus untuk masa transisi ini. Selain mudah dicerna, buah-buahan tersebut juga kaya bakal nutrisi, seperti vitamin C, B6, dan kalium, nan krusial untuk perkembangan otak dan otot anak.
2. Susu dan yogurt
Memasuki rentang usia ini, Si Kecil sudah dilatih untuk berhujung mengonsumsi ASI. Untuk itu, Bunda bisa memperkenalkan Si Kecil pada susu sapi alami namalain produk olahannya.
Susu dan yogurt merupakan sumber protein dan kalsium nan sangat baik untuk pembentukan tulang dan berfaedah bagi pertumbuhan gigi anak. Satu gelas susu murni (244 ml) menawarkan 39 persen dari kebutuhan kalsium harian nan dibutuhkan anak berumur 1 tahun.
3. Telur
Telur adalah makanan nan sangat baik untuk balita maupun orang dewasa. Selain mendukung kesehatan mata, telur juga berdomisili krusial dalam perkembangan otak nan optimal.
4. Sayur-mayur
Mengukus brokoli, kacang polong, dan wortel adalah langkah terbaik untuk memperkenalkan Si Kecil untuk melahap sayuran.
Sayuran tersebut kaya bakal serat dan vitamin C. Selain itu, wortel mengandung lutein nan mendukung kesehatan mata, sementara kacang polong merupakan sumber protein nan baik untuk pembentukan otot.
5. Ikan bandeng
Ikan bandeng kaya bakal protein, nan krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan otot anak. Daging ikan ini juga mengandung masam lemak omega-3 nan mendukung perkembangan kegunaan kognitif dan sistem saraf Si Kecil, lho Bunda.
Tekstur ikan bandeng nan lembut membuatnya mudah dicerna, sehingga olahan ikan ini sangat cocok untuk anak usia satu tahun nan mulai belajar mengonsumsi makanan padat.
Ciri-ciri anak sehat usia 1 tahun namalain 12 bulan dilihat dari fisiknya
Anak nan sehat dapat dengan mudah dikenali dari penampilan fisiknya, terutama saat mereka menginjak usia satu tahun. Penampilan ini mencerminkan pertumbuhan dan perkembangan nan baik. Berikut adalah beberapa parameter nan perlu diperhatikan menurut The Healthy Children:
1. Tinggi badan mencapai indeks rata-rata
Ketika anak mencapai usia 15 bulan, perkembangan corak mereka mulai tampak jelas. Rata-rata, anak wanita pada usia ini mempunyai berat sekitar 10,5 kg dan tinggi nyaris 77 cm, sedangkan anak laki-laki mempunyai berat sekitar 11 kg dan tinggi sekitar 78 cm.
Dalam tiga bulan ke depan, mereka diperkirakan bakal mengalami pertambahan berat badan sekitar 0,7 kg dan tumbuh sekitar satu inci, namalain sekitar 2,5 cm.
Saat memasuki usia dua tahun, tinggi badan anak wanita diperkirakan mencapai sekitar 86 cm dengan berat sekitar 12,2 kg. Sementara itu, anak laki-laki dapat mencapai tinggi 87,5 cm dengan berat nyaris 12,6 kg.
2. Berat badan terus bertambah
Pertambahan berat badan anak di usia satu tahun memang melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan nan pesat saat mereka tetap bayi. Pada bulan-bulan pertama setelah kelahiran, bayi biasanya mengalami kenaikan berat badan nan signifikan, sering kali mencapai beberapa kilogram dalam waktu singkat.
Meskipun demikian, nomor berat badan anak usia satu tahun tetap menunjukkan peningkatan nan konsisten, meskipun tidak seagresif pada bulan-bulan awal kehidupannya. Secara umum, selama tahun kedua, berat badan anak diperkirakan bakal bertambah antara 1,4 hingga 2,3 kg.
3. Wajah dan tubuh mengalami perubahan
Penampilan anak bakal berubah seiring pertumbuhan tubuhnya. Pada usia 12 bulan, mereka tetap tampak seperti bayi, dengan kepala nan menjadi bagian terbesar, sementara lengan dan kaki terlihat pendek dan bulat.
Seiring bertambahnya aktivitas, otot-ototnya bakal berkembang, mengurangi lemak nan tersimpan. Akibatnya, lengan dan kaki mereka bakal memanjang, dan wajahnya bakal menjadi lebih terstruktur dengan garis rahang nan semakin jelas.
4. Lingkar kepala bertambah
Anak nan sehat berangkaian erat dengan perkembangan skill otak nan semakin baik. Perubahan ini dapat dilihat dari pertambahan lingkar kepala, nan biasanya bertambah sekitar 2-2,5 cm sepanjang tahun pertama. Menjelang usia dua tahun, lingkar kepala anak bakal mencapai sekitar 90 persen dari ukuran kepala orang dewasa.
5. Mampu menggunakan peralatan sesuai fungsinya
Kemampuan kognitif anak usia satu tahun mulai menunjukkan kemajuan nan signifikan dalam mengenali kegunaan peralatan di sekitarnya. Meskipun belum sempurna, anak sehat pada usia ini bisa melakukan beragam aktivitas, seperti makan dengan jari, membolak-balikkan laman buku, dan membantu orang tua mengambil barang.
6. Bisa berdiri, berjalan, dan naik tangga
Memasuki usia satu tahun, anak-anak idealnya sudah dapat berdiri tanpa support dan mulai melangkah dengan support benda-benda di sekitarnya, seperti bangku namalain baby walker.
Jika skill motorik mereka terlatih dengan baik, pada usia 15 bulan, anak-anak biasanya sudah bisa melangkah sendiri, berlari, berhenti, jongkok, dan kembali berdiri. Mereka juga dapat duduk di bangku serta menaiki tangga sembari berpegangan.
7. Tidak menderita jangkitan berulang kali
Anak nan sering mengalami jangkitan berulang kali dapat menjadi indikasi bahwa mereka menderita gizi buruk. Hal ini menunjukkan bahwa sistem imun mereka sangat rentan terhadap penyakit, seperti diare dan jangkitan saluran pernapasan akut (ISPA). Penting bagi orang tua untuk memastikan anak mendapatkan asupan gizi nan seimbang agar kesehatan dan daya tahan tubuh mereka tetap terjaga.
Cara mengasuh dan mendidik anak berumur satu tahun agar tumbuh cerdas
Mengasuh dan mendidik anak berumur satu tahun agar tumbuh pandai memerlukan pendekatan nan penuh kasih dan stimulasi. Pada usia ini, anak sangat aktif dan mau menjelajahi bumi di sekitarnya.
Connection Academy menyarankan orang tua untuk mendukung perkembangan kognitif anak dengan menyediakan mainan edukatif nan merangsang rasa mau tahu, seperti balok gedung dan kitab bergambar. Interaksi positif, seperti berbicara, bernyanyi, dan membaca bersama, juga krusial untuk mengembangkan skill bahasa dan komunikasi anak.
Selain itu, Healthline menekankan bahwa orang tua sebaiknya membiarkan anak bergerak bebas dan mengeksplorasi lingkungan, seperti merangkak, berjalan, dan bermain di luar ruangan. Melibatkan anak dalam aktivitas sehari-hari, seperti menata mainan namalain memasukkan peralatan ke dalam keranjang, juga dapat mengajarkan skill motorik lembut dan rasa tanggung jawab.
Terakhir, memberikan kasih sayang dan perhatian nan konsisten sangatlah penting. Anak-anak nan merasa dicintai condong lebih percaya diri dan terbuka untuk belajar. Luangkan waktu untuk bermain bersama, mendengarkan, dan merespons kebutuhan emosional anak, ya Bunda.
5 Ide aktivitas untuk stimulasi perkembangan anak 1 tahun agar cerdas
Melansir dari Kinder Care dan Harvard Developing Child, berikut lima buahpikiran aktivitas permainan nan bermaksud untuk menstimulasi perkembangan Si Kecil usia 1 tahun agar tumbuh cerdas!
1. Dump and Fill
Permainan dump and fill untuk anak satu tahun adalah aktivitas di mana mereka menuangkan namalain memindahkan peralatan dari satu wadah ke wadah lain, seperti memindahkan bola, pasir, namalain peralatan mini lainnya. Permainan ini dapat membantu anak mengembangkan skill motorik kasar dan halus, serta koordinasi mata dan tangan.
2. Menyusun balok
Permainan menyusun balok adalah aktivitas nan sangat berfaedah untuk melatih motorik dan produktivitas anak sejak dini. Anak-anak mempunyai kesempatan untuk menyusun balok-balok tersebut menjadi corak tembok namalain menumpuknya sesuai khayalan mereka. Selain itu, permainan ini juga melatih skill problem-solving, lantaran anak belajar gimana menyeimbangkan balok untuk membangun struktur nan lebih stabil.
3. Finger painting
Dalam permainan finger painting, anak dapat mengeksplorasi tekstur, warna, dan corak dengan langkah nan sensori. Aktivitas ini mendorong peningkatan skill motorik halus, kreativitas, serta koordinasi tangan dan mata. Sebelum memulai, pastikan cat nan digunakan kondusif untuk dikonsumsi dan mudah dibersihkan, ya Bunda.
4. Bermain gelembung air sabun
Anak-anak sangat suka menyaksikan bola-bola gelembung sabun terbang kesana kemari. Mereka bakal berlari dan melompat untuk mengejar serta memecahkan gelembung tersebut. Oleh lantaran itu, permainan ini sangat baik untuk merangsang dan melatih skill motorik, sekaligus menstimulasi penglihatan anak.
5. Petak umpet
Di rentang usia ini, anak-anak sangat senang bermain petak umpet. Mereka menikmati berlindung dan mendengarkan bunyi Bunda saat mencari mereka.
Aktivitas ini membawa banyak kegunaan bagi skill motorik Si Kecil, seperti koordinasi otot, keseimbangan, dan ketangkasan. Selain itu, petak umpet juga membantu mereka menstimulasi ingatan serta mengenal konsep ruang dan jarak.
5 Hal nan perlu diwaspadai pada anak usia 1 tahun
Berikut lima perihal red flag nan wajib diperhatikan dari perkembangan anak usia satu tahun menurut laman Fatherly dan CDC:
1. Regresi
Regresi pada anak merujuk pada kondisi di mana seorang anak nan sebelumnya telah mencapai tahap perkembangan tertentu mengalami penurunan namalain kembali ke perilaku nan lebih awal. Ini bisa terjadi dalam beragam aspek perkembangan, termasuk skill motorik, bahasa, sosial, namalain perilaku.
2. Tidak ada kontak mata
Di usia satu tahun, kontak mata merupakan salah satu sarana komunikasi krusial bagi anak dengan orang lain. Melalui mata, Si Kecil dapat belajar berinteraksi dan meniru aktivitas orang di sekitarnya.
Jika anak tidak bisa melakukan kontak mata dan menjadi tidak responsif terhadap keadaan di sekelilingnya, ada kemungkinan bahwa dia menderita autisme. Oleh lantaran itu, krusial bagi orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda ini dan berkonsultasi dengan mahir jika diperlukan.
3. Suka menyeret salah satu sisi tubuhnya
Menyeret salah satu sisi tubuhnya pada anak usia 1 tahun bisa menjadi tanda adanya masalah dalam perkembangan motorik. Ini dapat menunjukkan kemungkinan gangguan seperti cerebral palsy, nan mempengaruhi skill mobilitas dan koordinasi. Bunda perlu berkonsultasi dengan master untuk mendapatkan pemeriksaan nan tepat.
4. Melakukan aktivitas berulang-ulang
Anak nan sering melakukan aktivitas berulang, seperti mengepakkan tangan, menggelengkan kepala, namalain menunjukkan postur jari tertentu, perlu diwaspadai oleh orang tua. Gerakan ini bisa menjadi tanda adanya masalah neurologis nan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
5. Tidak memahami petunjuk sederhana
Red flag terakhir nan perlu diperhatikan dari anak berumur satu tahun adalah ketidakmampuan mereka untuk memahami petunjuk sederhana nan Bunda berikan. Misalnya, mereka tidak menggubris saat dipanggil namanya namalain ketika diminta untuk mengambil peralatan di dekatnya.
Demikian penjelasan mengenai perkembangan bayi di usia satu tahun nan wajib diketahui orang tua. Semoga info ini bermanfaat, ya!
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)