ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menyiapkan bekal sekolah untuk anak memang tidak mudah. Sebab, Bunda perlu melengkapi nutrisi di bekal anak untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Selain karbohidrat, menu nan mesti ada di bekal anak adalah protein, Bunda. Lantas, mana nan lebih baik untuk bekal sekolah, protein hewani namalain protein nabati ya?
Menurut Tim Dewan Pakar Badan Gizi Nasional, Prof. Dr. Ir. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, MSi, IPM, protein hewani dan nabati sama pentingnya untuk menunjang tumbuh kembang anak. Secara umum, keduanya mempunyai kegunaan nan krusial bagi tubuh, adalah memperbaiki jaringan dan membantu metabolisme energi.
Meski sama-sama penting, faktanya kebutuhan protein hewani di Indonesia tetap belum banyak tercukupi, Bunda. Menurut info tahun 2021 dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), konsumsi protein hewani di Indonesia tetap tertinggal dari negara tetangga, seperti Malaysia dan Vietnam.
Data menyebut bahwa 49 persen orang Indonesia mengonsumsi ikan namalain hasil laut. Namun, rata-rata ikan nan dikonsumsi adalah ikan asin namalain nan dikeringkan. Sementara itu, 22 persen mengonsumsi ayam dan 18 persen makan telur.
"Kita (Indonesia) hanya sedikit nan konsumsi protein hewani dibandingkan negara tetangga. Padahal, ada hubungan konsumsi protein hewani ini dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)," kata Epi dalam aktivitas Press Conference Peluncuran Program Zona Main So Nice Jagoannya Jajanan Protein di Jakarta Selatan, Jumat (31/1/25).
Pentingnya protein hewani untuk anak
Epi menjelaskan bahwa protein hewani berdomisili krusial dalam menjaga kegunaan kekebalan tubuh, struktur sel dan proses tumbuh kembang anak. Salah satu kandungan protein hewani nan krusial adalah masam amino esensial. Nutrisi ini tidak diproduksi oleh tubuh, sehingga hanya bisa didapatkan dari makanan.
"Kalau dilihat dari info ilmiah, protein hewani itu nan terbaik lantaran mempunyai kualitas masam amimo dan dapat digunakan maksimal oleh tubuh," ungkap Epi.
Selain masam amino, protein hewani juga mempunyai biological value dan net protein utilization (NPU). Jumlah keduanya lebih tinggi ditemukan di protein hewani dibandingkan protein nabati.
"Selain mempunyai komposisi masam amino esensial nan lebih lengkap, protein hewani mempunyai biological value dan net protein utilization (NPU) nan jauh lebih tinggi dibandingkan protein nabati, sehingga jumlah protein nan diserap dan dipergunakan oleh tubuh untuk pemeliharaan sel-sel dan pertumbuhan juga lebih tinggi," ujar Epi.
"Kekurangan protein hewani dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan (stunting), lemahnya sistem imun, dan rendahnya konsentrasi belajar," sambungnya.
Bekal makanan dan camilan mengandung protein hewani
Bunda dapat mencukupi kebutuhan protein hewani untuk Si Kecil dari bekal sekolahnya. Sumber protein hewani dapat diolah menjadi menu makan utama dan camilan. Jangan lupa untuk memilih campuran bahan lainnya nan bergizi ya.
"Kalau ditanya, kapan sebaiknya protein hewani dikonsumsi, apakah makan besar namalain camilan, jawabannya tidak ada pola nan baku. Paling krusial itu asupan gizi per hari," kata Epi.
"Tapi, jika memilih camilan pun kudu nan bergizi dan berbobot baik, lantaran terkadang anak-anak lebih banyak makan camilan dibandingkan makan besar. Lebih bagus lagi camilan nan juga mengandung sumber serat, karbohidrat, dan lemak."
Bunda tak perlu bingung mencari sumber protein hewani untuk dibuat menu bekal sekolah anak. Sumber protein hewani bisa didapatkan di daging ruminansia, daging ayam, susu, telur, dan ikan. Pastikan untuk tidak terlalu banyak memberikan jajanan tidak sehat, seperti nan mengandung tinggi garam dan gula ke anak.
Demikian serba-serbi tentang pentingnya protein hewani untuk anak dan pilihan menu bekal sekolah nan sehat. Semoga info ini berfaedah ya.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)