Samsung Innovation Campus Batch 6 Stage 3 Resmi Digelar!

KincaiMedia, Jakarta – Samsung Electronics Indonesia terus memperkuat perannya dalam mendukung literasi digital dan pendidikan teknologi melalui program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6.

Program ini telah menyelesaikan dua tahap pembelajaran, adalah Stage 1: Coding & Programming dan Stage 2: Design Thinking & IoT Development. Inisiatif ini sejalan dengan misi pemerintah dalam meningkatkan skill digital masyarakat Indonesia serta mempersiapkan sumber daya manusia nan unggul dan berkekuatan saing tinggi di era transformasi digital.

Pemerintah Indonesia semakin serius dalam memasukkan teknologi ke dalam bumi pendidikan dengan rencana penerapan mata pelajaran coding dan kepintaran buatan (AI) sebagai kurikulum pilihan di sekolah mulai tahun aliran 2025/2026.

BACA JUGA:

• Gelar Program SIC, Samsung Ajak Siswa Belajar Coding
• Samsung Galaxy S25 Punya Fitur AI Writing Assist, Berikut Detailnya!

Dalam keterangan resminya, Winner Jihad Akbar, S.Si. M.Ak. Direktur SMA, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menegaskan bahwa pihaknya mendukung program SIC sebagai upaya nyata dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan membekali generasi muda dengan skill nan relevan di era digital.

Langkah ini bermaksud untuk membangun generasi nan unggul dalam penguasaan teknologi dan mendorong Indonesia menjadi negara dengan daya saing tinggi dalam ekonomi digital global.

Sejalan dengan visi ini, Samsung Innovation Campus Batch 6 nan sudah mencapai stage 3 terus menjadi program pendidikan unggulan dengan jumlah pendaftar mencapai 10.623 peserta, nan mencerminkan antusiasme tinggi terhadap literasi digital di kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia.

Pada Stage 3, nan bakal melangkah dari 1 Maret hingga 12 April 2025, peserta bakal mendalami integrasi kepintaran buatan (AI) dengan Internet of Things (IoT). Materi pembelajaran bakal mencakup konsep Computer Vision dan Generative AI untuk pemrosesan gambar dan video, serta pemanfaatan software Python dan platform kepintaran buatan Gemini.

Peserta juga bakal belajar teknik integrasi AI dengan IoT, seperti peningkatan respons AI menggunakan Retrieval-Augmented Generation (RAG), penerapan Fine-Tuning, serta langkah menghubungkan perangkat IoT dengan AI menggunakan Streamlit.

Sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem pendidikan berbasis teknologi nan berkelanjutan, Samsung juga memberikan training kepada para pembimbing dan dosen. Tujuannya adalah memastikan transfer pengetahuan nan efektif dan berkepanjangan kepada siswa, sehingga mereka dapat mengembangkan skill digital nan relevan dengan kebutuhan industri.

Dengan memberikan akses kepada pendidikan berkualitas, diharapkan peserta dapat menciptakan solusi inovatif berbasis teknologi nan bisa membawa perubahan bagi masyarakat.

SIC Batch 6 telah menunjukkan efektivitas metode pembelajaran berbasis praktik. Pada Stage 1, sebanyak 4.509 peserta nan lolos seleksi awal mengikuti program ini, dengan 3.634 peserta aktif nan menunjukkan peningkatan skor signifikan dari pre-test rata-rata 77,47 menjadi post-test 93,09.

Metode pembelajaran ini memungkinkan peserta untuk memahami konsep dasar serta menerapkan teknologi AI dan IoT secara praktis. Dalam tahap kedua, peserta mendapatkan pengalaman langsung dalam mengembangkan solusi berbasis IoT melalui simulator dan perangkat corak IoT Kit untuk eksplorasi lebih lanjut.

BACA JUGA:

• Tingkat Keberhasilan 30%, Uji Coba Awal Proses 2nm Chip Samsung Positif
• Ini Alasan Sensor Kamera ISOCELL H9 Absen di Galaxy S25 Ultra

Program ini terbuka bagi pelajar SMA, SMK, MA, serta mahasiswa D3, D4, dan S1 nan tetap aktif pada tahun aliran 2024/2025. Selain mendapatkan sertifikat kompetensi, peserta terbaik bakal menerima sertifikat dari lembaga dengan legalisasi internasional.

Dengan inisiatif ini, Samsung terus berkomitmen dalam membangun talenta muda Indonesia agar siap bersaing di era digital dan menciptakan penemuan nan berfaedah bagi masa depan bangsa.