Sisi Lain Janissari, Pasukan Elite Ottoman

KincaiMedia, JAKARTA -- Dari seluruh korps militer Turki Utsmaniyah pada abad pertengahan, Janissari menjadi nan paling masyhur. Kelompok tentara elite ini dekat dengan sultan. Sebab, tugas utama mereka memang menjaga keamanan dan keselamatan raja dan family istana.

Sejarawan Turki, Micah Azzir, mengungkapkan kehebatan pasukan ini. Mereka sejak tetap belia sudah ditempa dengan beragam pendidikan dan training militer. Bukan hanya disiplinnya nan dibentuk, tetapi juga keteguhannya dalam berislam.

“Pendidikan nan keras membikin mereka terlatih dalam menghadapi perang,” ujar Azzir.

Mereka dilatih untuk mempunyai mental siap tempur. Setiap personel Janissari dilarang keras mengonsumsi dan melakukan perbuatan-perbuatan haram, termasuk menenggak khamar dan berjudi. Dua perihal itu acap kali dilakukan sebagian mereka dahulu, ketika belum memeluk Islam.

Kandidat terbaik nan lolos seleksi calon Janissari bakal dikirim ke istana sultan. Di sana, mereka dibentuk menjadi pengawal. Adapun sebagian lain bakal menjadi pasukan persediaan nan bakal dipekerjakan sementara di bawah pengawasan Utsmaniyah. Termasuk dalam perihal ini pegawai pemerintahan hingga tenaga terampil lainnya.

Dengan kelebihan dan keistimewaan pasukan ini, banyak family di wilayah penaklukan nan berkompetisi mendaftarkan putra mereka sebagai Janissari. Dari abad ke-15 sampai akhir abad ke-17, setidaknya ada 200 ribu hingga 300 ribu remaja laki-laki direkrut dengan sistem Devsirme untuk menjadi Janissari. Seiring waktu, para Janissari begitu sukses sehingga mereka tumbuh menjadi salah satu kekuatan sendiri di Kerajaan Turki Ustmaniyah.

Sayang, skill mereka kemudian disalahgunakan untuk memengaruhi kebijakan. Mereka pun terlibat dalam persekongkolan politik. Hingga abad ke-17, Janissari telah terlibat banyak kudeta terhadap sultan di istana untuk perebutan kekuasaan.

Tugas Janissari disalahgunakan sebagai perangkat penggulingan kekuasaan. Di sisi lain, korupsi tumbuh di korps Janissari menggerogoti kekuatan militer Kekaisaran Turki Usmani hingga terus dikalahkan oleh musuh.