ARTICLE AD BOX
KincaiMedia, JAKARTA -- Thalhah bin Ubaidillah merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW nan dijamin masuk surga. Pahlawan Uhud ini telah melindungi Rasulullah SAW dan mendapat gelar "syahid nan melangkah di muka bumi."
Suatu ketika, Thalhah pergi ke Syam. Sebagai saudagar di sana, dia berdagang. Bersama kafilah jual beli lainnya, Thalhah berangkat. Meski tetap muda, Thalhah punya kelebihan dalam strategi berdagang. Ia pandai dan pandai hingga dapat mengalahkan pedagang-pedagang lain nan lebih tua.
Tiba di Basrah, sebuah kota di wilayah Syam, para pedagang itu segera memasuki pasar. Saat itulah, peristiwa menarik dialami oleh Thalhah. Bahkan, peristiwa ini telah mengubah total garis hidupnya.
Tiba-tiba seorang pendeta berteriak-teriak, "Wahai para pedagang, adakah di antara tuan-tuan nan berasal dari Kota Makkah?"
Kebetulan Thalhah berdiri tak jauh dari pendeta itu. Segera dia menghampirinya. Ya, saya masyarakat Makkah, sahut Thalhah.
"Sudah munculkah di tengah-tengah kalian orang nan berjulukan Ahmad?" tanya pendeta kepadanya.
"Ahmad, di mana? Ahmad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Bulan ini pasti muncul sebagai nabi penutup para nabi. Kelak dia bakal hijrah ke negerimu, pindah dari negeri batu-batu hitam nan banyak pohon kurmanya. Ia bakal pindah ke negeri nan subur makmur, memancarkan air dan garam. Sebaiknya engkau se gera menemuinya, wahai Anak Muda!" saran pendeta itu.
Ucapan pendeta itu begitu membekas di hati Thalhah. Ia segera menggaet untanya dan pulang kembali ke Makkah. Tak dihiraukannya kafilah jual beli nan tetap sibuk di pasar itu. Sampai di Makkah, Thalhah bertanya kepada keluarganya, "Apakah ada peristiwa krusial nan terjadi di Makkah sepeninggalku?"
"Ada. Muhammad bin Abdullah mengatakan dirinya nabi. Abu Bakar memercayainya dan telah mengikuti apa nan dikatakannya," jawab mereka.
"Aku kenal Abu Bakar. Dia seorang nan lapang dada, penyayang, dan lemah lembut. Dia pedagang nan beradab tinggi dan teguh. Kami berkawan baik."
"Banyak orang nan menyukai majelisnya lantaran dia mahir sejarah Quraisy dan mengetahui silsilah keturunan suku itu," gumam Thalhah lirih.
Setelah itu, dia langsung mencari Abu Bakar dan menanyakan buletin nan didengarnya. "Benarkah Muhammad bin Abdullah telah menjadi nabi dan engkau mengikutinya?"
"Betul," jawab Abu Bakar.
Kemudian dia menceritakan kisah Muhammad SAW sejak peristiwa pertama di Gua Hira sampai turunnya ayat pertama. Tak lupa setelah itu, Abu Bakar membujuk Thalhah untuk masuk Islam.
Hijrah