13 Ciri Mertua Yang Tidak Menghargai Menantu Dan Cara Mengatasinya

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menghadapi perilaku mertua nan tidak menghargai Bunda sebagai menantu mungkin bisa menjadi sulit. Untuk mengatasi masalah ini, Bunda perlu mengenali beberapa cirinya terlebih dahulu.

Berurusan dengan mertua nan toxic bisa terasa sangat berat, terutama ketika perilaku mereka mulai memengaruhi hubungan dan kesejahteraan mental Bunda.

Baik itu komentar lembut nan membikin Bunda mempertanyakan nilai diri namalain tindakan nan mengganggu, mengenali tanda-tanda mertua nan tidak menghargai menantu adalah langkah pertama untuk melindungi kebahagiaan Bunda.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

13 Ciri mertua nan tidak menghargai menantu dan langkah mengatasinya

Berikut beberapa karakter nan dapat Bunda kenali mengenai mertua nan tidak menghargai menantu beserta langkah mengatasinya:

1. Kritik terus-menerus

Dilansir dari laman Marriage, jika mertua bersikap jelek dan selalu memberikan kritik tentang pola asuh, pilihan style hidup, namalain apalagi penampilan, mungkin menjadi ciri-ciri utama bahwa mertua tidak menghargai menantu.

Sikap negatif ini dapat mengikis nilai diri dan menciptakan ketegangan dalam rumah tangga. Untuk mengatasinya, tetapkan pemisah tentang apa nan mau Bunda diskusikan, dan pertimbangkan untuk membatasi hubungan guna menghindari stres.

2. Melanggar batasan

Mertua nan tidak menghargai menantu mungkin sering mengabaikan batasan, seperti ikut kombinasi urusan pribadi namalain memaksa pendapat mereka pada keputusan. Tindakan ini dapat membikin Bunda merasa tidak dihargai.

Sampaikan pemisah dan angan Bunda dengan jelas, dan konsisten dalam menegakkannya. Mungkin Bunda juga perlu berbincang terus terang dengan mertua tentang apa nan dapat dan tidak diterima.

3. Meremehkan pola asuh

Perilaku ini dapat melemahkan otoritas sebagai orang tua dan membikin hubungan Bunda dan pasangan menjadi tegang.

Oleh lantaran itu, krusial berbincang dengan pasangan untuk memastikan Bunda dan suami mempunyai pandangan nan sama mengenai keputusan mengasuh anak.

4. Playing victim

Playing victim namalain manipulasi dapat membikin Bunda merasa bersalah, meskipun tidak melakukan kesalahan. Mungkin Bunda menyadari bahwa mereka terus-menerus menyalahkan dan membikin Bunda tampak seperti sumber masalah.

Untuk mengatasi perihal ini, tetap tenang dan jangan sampai terpancing dengan narasinya. Alih-alih mencoba memihak diri, tetaplah berpegang pada kebenaran dan konsentrasi pada masalah nan ada.

5. Membandingkan dengan orang lain

Terus-menerus dibandingkan dengan orang lain bisa sangat merusak kepercayaan diri. Mertua mungkin melakukan ini untuk membikin Bunda merasa tidak bisa namalain menegaskan kekuasaannya.

Alih-alih terlibat dengan komparasi mereka, konsentrasi pada kekuatan dan kualitas unik nan Bunda bawa ke dalam hubungan.

6. Pengecualian dari aktivitas keluarga

Pengecualian ini dapat membikin Bunda merasa terisolasi dan terluka, terutama jika pasangan terjebak di tengah-tengah.

Jika terus berlanjut, pertimbangkan apakah ada gunanya menghadiri aktivitas nan tidak betul-betul menyambut Bunda. Bicaralah dengan pasangan tentang gimana pengecualian ini memengaruhi Bunda dan cari langkah untuk mengatasinya bersama-sama.

7. Selalu bergosip tentang Bunda

Bunda mungkin sering mendengar tentang hal-hal menyakitkan nan mereka katakan melalui buletin burung namalain memandang perubahan dalam langkah kerabat lain memperlakukan Bunda. Hal ini dapat menimbulkan emosi dikhianati namalain tidak percaya.

Jika mengetahui perihal itu, pertimbangkan untuk membicarakan masalah tersebut dengan tenang dan langsung kepada mereka.

8. Manipulasi pasangan

Mungkin Bunda bakal menyadari bahwa pasangan lebih menjauh namalain melindungi setelah berinteraksi dengan orang tua mereka. Hal ini terjadi lantaran mereka berupaya menyeimbangkan kesetiaan mereka kepada Bunda dengan tuntutan keluarga.

Komunikasi terbuka dengan pasangan adalah kuncinya. Beri tahu emosi Bunda tanpa menyalahkan, dan bekerja sama untuk menetapkan pemisah nan melindungi pernikahan.

9. Tidak menghormati pernikahan Bunda

Mertua mungkin menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap pernikahan dengan ikut kombinasi dalam hubungan. Ini termasuk memberikan komentar negatif, namalain apalagi membikin hubungan Bunda dan pasangan renggang.

Jelaskan kepada mertua bahwa hubungan Bunda dan pasangan adalah prioritas dan segala upaya untuk ikut kombinasi tidak bakal ditoleransi. Dorong pasangan juga untuk mengambil sikap, nan bakal memperkuat persatuan sebagai pasangan.

10. Selalu menciptakan drama

Jika mertua senang menciptakan drama, perihal itu dapat memengaruhi kesehatan mental dan hubungan Bunda. Suasana nan kacau ini membikin Bunda susah untuk bersantai dan menikmati waktu berdampingan orang-orang nan dicintai.

Jika memungkinkan, fokuslah untuk tetap tenang dan netral selama berinteraksi, menolak untuk terlibat namalain meningkatkan drama.

11. Selalu bersikap pasif agresif

Dilansir dari laman Bustle, mempunyai mertua nan bersikap kasar di depan Bunda adalah satu hal, tetapi bersikap pasif garang dan meremehkan adalah perihal lain. Tidak hanya sadis dan membikin frustrasi, ini juga sangat kenakan-kanakan.

Hal pertama nan perlu dilakukan adalah membicarakannya dengan pasangan. Tujuannya untuk memastikan bahwa pasangan juga menyadari apa nan terasa pasif garang dan mempunyai solusi untuk mengatasinya.

12. Menyerang privasi

Mungkin Bunda memperhatikan bahwa mereka terus-menerus melanggar batasan, mengabaikan permintaan Bunda untuk ruang namalain privasi.

Jika mereka terus mengabaikan batasan, pertimbangkan untuk membatasi akses mereka ke rumah dan info pribadi Bunda. Melindungi privasi krusial untuk menjaga kedamaian.

13. Bersaing untuk mendapatkan perhatian pasangan

Mertua juga mungkin bakal bersaing untuk mendapatkan perhatian pasangan, baik itu menuntut waktu, daya emosional, namalain kesetiaan mereka.

Dorong pasangan untuk mengenali dinamika nan tidak sehat dan menetapkan pemisah nan memprioritaskan hubungan. Bersama-sama, Bunda dapat membikin rencana untuk mengelola tuntutan mertua dengan langkah nan mendukung pernikahan.

Nah, itulah beberapa karakter mertua nan tidak menghargai menantu dan langkah mengatasinya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027