13 Fakta Tentang Kulit Bayi Dan Perubahan Dari Warna Hingga Jenisnya

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kulit bayi mempunyai aroma unik nan wangi dan menggemaskan. Namun sayangnya, kondisi kulit bayi seringkali sangat sensitif nan membuatnya sigap ruam dan kemerahan.

Kulit bayi lahir belum sepenuhnya matang lantaran belum mempunyai kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Hal inilah nan membikin kulit bayi tetap kudu beradaptasi dengan perubahan lingkungan baru nan lebih kering dibanding rahim ibunya.

Fakta unik mengenai kulit bayi

Namun, tahukah Bunda, ada beberapa kebenaran unik mengenai kulit bayi lho. Mulai dari perubahan warna kulitnya hingga aroma alami nan memancar dari tubuhnya.

Lebih lengkapnya, kita simak ulasannya berikut ini yuk:

1. Diselimuti rambut lembut nan disebut Lanugo

Tahukah Bunda, kulit bayi baru lahir ditumbuhi dengan rambut super halus, lembut, tidak berpigmen nan disebut lanugo. Ini adalah jenis rambut pertama nan dimiliki seseorang.

Sekitar 30 persen bayi baru lahir tetap memilikinya. Lanugo inilah nan membikin punggung bayi dan beberapa bagian tubuhnya terlihat berbulu.

Ini krusial dalam menjaga vernix tetap menempel pada kulit bayi baru lahir. Namun, seiring waktu kelak bakal rontok dan kulit bayi terlihat normal.

2. Kulit bayi baru lahir mempunyai lapisan pelindung alami

Bayi lahir dengan pelembab alami nan disebut vernix, Bunda. Bentuknya seperti unsur putih krim nan menyelimuti tubuhnya.

Di dalam rahim, unsur ini membantu melindungi kulit dari elektrolit dan unsur lain dalam cairan ketuban. Setelah lahir, vernix membantu kulit bayi kering, menjaga suhu tubuhnya tetap stabil, dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Namun, beberapa jam namalain beberapa hari setelah kelahirannya, vernix perlahan-lahan bakal memudar. Biasanya lenyap setelah Si Kecil dimandikan, Bunda.

3. Kulit bayi lebih tipis dibanding orang dewasa

Sebuah studi menyebut bahwa kulit bayi baru lahir mempunyai ketebalan nan bervariasi, apalagi bisa 20-30 persen lebih tipis dari kulit orang dewasa. Namun, ketebalan kulit bayi bakal meningkat dengan sigap dalam beberapa bulan pertama kehidupannya.

4. Paparan kuman bagus untuk sistem kekebalan bayi baru lahir

Ketika di dalam rahim, bayi nyaris tidak terpapar bakteri. Namun, kuman bakal mulai menempel di kulit saat bayi lahir. Lalu, membentuk mikrobioma kulit mereka, suatu ekosistem mikroorganisme nan berfaedah untuk sistem kekebalan tubuhnya.

Bakteri ini biasanya berasal dari kulit dan memek sang bunda. Para mahir percaya bahwa paparan terhadap mikroba ini sangat krusial dalam pengembangan sistem kekebalan tubuh bayi.

5. Ruam sangat umum terjadi

Bayi mengalami ruam? Jangan buru-buru resah dulu ya, Bunda.

Sebagian bayi bakal mengalami ruam tidak rawan nan disebut eritema toksikum dalam 2-3 hari pertama setelah lahir. Ruam ini nampak seperti jerawat mini nan berwarna kemerah-merahan nan bakal lenyap dengan sendirinya.

Sebagian lainnya, bayi juga rentan mengalami ruam popok. Biasanya tidak rawan dan bakal lenyap dalam waktu 3-4 hari.

American Academy of Pediatrics (AAP), merekomendasikan beberapa langkah untuk mencegah ruam popok, di antaranya menjaga kulit tetap bersih dan kering, mengganti popok secara berkala, dan membersihkan area pinggul saat mengganti popok.

6. Warna kulit dapat berubah

Bayi baru lahir seringkali terlihat putih kemerahan dan lebih bersih dibanding orang dewasa. Faktor kulit nan lebih tipis dengan sedikit melanin (pigmen) dan pelembab alami, membikin warnanya berbeda dari kulit orang dewasa.

Hal ini pula nan membikin kulitnya tampak berwarna merah muda, Bunda. Kulitnya nan tetap tipis membikin pembuluh darah di bawahnya lebih merona.

7. Jerawat bayi

Jerawat bayi dapat muncul sekitar 20 persen pada bayi nan berumur sekitar dua minggu. Bentuknya terlihat seperti titik-titik merah mini pada kulit. American Academy of Dermatology meminta para orang tua untuk tidak mengkhawatirkan perihal itu lantaran bakal lenyap dalam beberapa minggu setelahnya.

8. Cradle cap

Kulit bayi kerapa kali bersisik nan nampak seperti ketombe. Apakah perihal ini berbahaya?

Kondisi ini disebut dengan cradle cap, sejenis dermatitis seboroik dengan ciri-ciri munculnya bercak kekuningan di kulit kepala. Tenang, Bunda, kondisi ini tidak gatal namalain menular, dan bukan pula disebabkan oleh alergi namalain masalah kebersihan.

Cradle cap sering disebabkan ragi pada kulit kepala, namalain berasosiasi dengan produksi minyak berlebih dari kelenjar kulit kepala bayi. Bunda dapat menghilangkannya dengan memijat lembut kepalanya namalain menyisir lembut kulit kepalanya.

9. Tidak perlu mandi setiap hari

Banyak Bunda nan belum tahu bahwa sebenarnya bayi tidak kudu dimandikan setiap hari lho. APP apalagi merekomendasikan para orang tua untuk memandikan bayi tiga kali seminggu.

Memandikan bayi terlalu sering, justru dapat menyebabkan kulitnya terlalu kering.

10. Pelembab bantu melindungi kulit

Meski kulit bayi lembut, Bunda tetap disarankan untuk menggunakan pelembab unik bayi. Ini berfaedah untuk mengembalikan elastisitas kulit, memperlambat kehilangan air melalui kulit, dan mencegah dermatitis atopik.

11. Kulit bayi sensitif pada paparan sinar matahari

Bunda mau menjemur bayi secara langsung? Sebaiknya jangan menjemur dengan membuka bajunya ya. AAP menganjurkan agar bayi di bawah usia enam bulan, terhindari dari sinar mentari langsung.

Kulit bayi sangat sensitif terhadap sengatan mentari . Dibandingkan orang dewasa, kulit bayi tetap mempunyai sedikit melanin nan berfaedah untuk melindungi kulit bayi dari kerusakan akibat paparan sinar UV.

12. Sentuhan lembut seperti mengelus bantu menenangkan bayi

Tindakan sederhana menyentuh bayi seperti membelai, memeluk, mengelus, namalain melakukan skin to skin menjadi corak paling dasar untuk menenangkan mereka. Ini sekaligus menjadi bonding antara bayi dan ibu nan bakal memengaruhi perkembangan sosial dan emosional bayi.

Sentuhan dari ibu pada kulit bayi, dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon oksitosin. Kadar stres, kortisol pun bakal berkurang sehingga menciptakan perasan nyaman untuk Si Kecil.

13. Aroma kulit bayi harum

Aroma kulit bayi dikenal memancarkan kesegaran alami dari tubuhnya. Sebuah studi di tahun 2017, menyebut bahwa lebih dari 93 persen orang tua nan ikut dalam survey mengatakan bahwa bayi mereka mempunyai aroma nan 'menyenangkan' namalain 'sangat menyenangkan'.

Para ibu apalagi dapat membedakan aroma bayi mereka sendiri namalain bayi orang lain.

Cara merawat kulit bayi

Kulit bayi nan tetap tipis dan sensitif memerlukan perawatan nan lebih hati-hati, Bunda. Setelah mengetahui kebenaran bahwa bayi tidak perlu dimandikan setiap hari, sekarang saatnya mencari tahu perawatan nan tepat untuk kulitnya.

Berikut langkah merawat kulit bayi nan mudah dilakukan di rumah:

  1. Menjaga kebersihan tubuh bayi
  2. Mengganti popok kotor sesegera mungkin
  3. Gunakan detergen bebas pewangi untuk mencuci selimut hingga busana bayi
  4. Lindungi kulit bayi dari paparan sinar mentari langsung
  5. Memilih produk perawatan bayi nan tepat

Cara melindungi bayi agar tidak mudah alami masalah kulit

Penelitian menunjukkan 1 dari 3 anak mempunyai kulit nan sangat sensitif. Pada anak nan mempunyai kulit sensitif, lebih rentan mengalami iritasi kulit sebagai respons terhadap kondisi lingkungan, baik panas namalain dingin nan ekstrem.

Pada bayi nan berkulit sensitif, Bunda mungkin memerlukan perawatan nan lebih ekstra dari biasanya. Termasuk saat memilih produk perawatannya. Jangan asal memilih, pastikan kandungan di dalamnya kondusif untuk kulit bayi sensitif.

Pilih produk nan tepat untuk kulit bayi

Memilih produk perawatan nan tepat untuk bayi, kudu diperhatikan kandungannya. Pilih produk nan mengandung bahan pelembab untuk mencegah kulit bayi kering.

Salah satunya saat memilih minyak telon, Bunda. Pilih produk nan dapat menjaga kelembutan kulit bayi seperti Talita Minyak Tulon, zaiTun + teLON dengan kegunaan lengkap. Produk ini dirancang dengan konsep baru nan memadukan kegunaan minyak telon dan minyak zaitun.

Selain berfaedah untuk menghangatkan tubuh Si Kecil, Talita Minyak Tulon juga dapat digunakan untuk memijat tubuh bayi. Diperkaya dengan minyak oliva nan dapat melembutkan kulit bayi.

Talita Minyak Tulon juga dapat melindungi Si Kecil dari gigitan nyamuk dan serangga selama 8 jam, sehingga anak dapat beraktivitas dengan nyaman. Selain itu, dapat menjaga anak wangi seharian.

Talita Minyak Tulon sudah disertifikasi legal dan ramah di kantong lho Bunda. Wah pas banget ya bisa menjadi Solusi Lengkap, Sahabat Ibu Hebat.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027