ARTICLE AD BOX
![5 Trik membikin lontong daun pisang sigap matang dan tidak pecah](https://cdn-brilio-net.akamaized.net/news/2025/01/14/317937/750xauto-5-trik-membuat-lontong-daun-pisang-cepat-matang-dan-tidak-pecah-2501146.jpg)
foto: shutterstock.com
KincaiMedia - Lontong adalah hidangan tradisional nan terkenal di beragam wilayah di Indonesia. Terbuat dari beras nan dikukus dalam gulungan daun pisang, lontong sering disajikan sebagai pendamping jenis masakan, mulai dari sayur lodeh, opor ayam, gulai, hingga sate. Kelezatan dan teksturnya nan kenyal menjadikan lontong sebagai pilihan tepat untuk melengkapi cita rasa hidangan utama.
Sejarah lontong dapat ditelusuri hingga beratus-ratus tahun lalu. Menurut catatan sejarah, lontong sudah ada sejak era Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Kala itu, lontong dikenal dengan nama "rukti" nan berfaedah "nasi nan dibungkus daun". Seiring perkembangan zaman, lontong semakin terkenal dan menjadi hidangan nan tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia.
Bahan utama pembuatan lontong adalah beras, nan dimasak dengan air hingga separuh matang, silam dipadatkan dan dibungkus dengan daun pisang. Daun pisang dipilih lantaran kemampuannya dalam memberikan aroma unik nan menggugah selera. Selain itu, daun pisang juga berdomisili dalam menjaga kelembapan lontong selama proses pemasakan, sehingga menghasilkan tekstur nan pulen dan kenyal.
Lontong daun pisang digemari lantaran cita rasanya nan autentik dan aroma daun pisang nan menambah kelezatannya. Namun, membikin lontong daun pisang nan sempurna bisa menjadi tantangan tersendiri. Beberapa masalah umum nan sering dihadapi antara lain lontong nan pecah, tekstur nan keras namalain terlalu lembek, serta waktu memasak nan lama.
Nah, jika Anda mau membikin lontong daun pisang nan sigap matang, pulen, dan anti gagal, simak lima trik berikut ini:
1. Pilih beras pulen berkualitas.
Kunci pertama dalam membikin lontong daun pisang nan lezat dan pulen adalah pemilihan beras nan tepat. Pilihlah beras pulen berbobot tinggi, seperti beras IR 64 namalain beras Rojolele. Beras pulen bakal menghasilkan tekstur lontong nan lebih kenyal dan tidak mudah pecah.
2. Rendam beras sebelum dimasak.
Sebelum memasak beras, rendam terlebih dulu selama 2-3 jam. Perendaman ini bermaksud untuk melunakkan tekstur beras dan mempersingkat waktu pemasakan. Setelah direndam, tiriskan beras hingga airnya berkurang.
3. Tambahkan santan untuk aroma dan kelezatan.
Untuk menambah aroma dan kelezatan lontong, tambahkan santan saat memasak beras. Perbandingan nan tepat adalah 1 bagian beras dan 2 bagian campuran air dan santan. Aduk rata hingga beras separuh matang, silam balut dengan daun pisang.
4. Bungkus dengan daun pisang nan segar.
Pilihlah daun pisang nan segar dan tidak sobek untuk membungkus lontong. Daun pisang nan segar bakal memberikan aroma nan lebih wangi dan mencegah lontong pecah saat dikukus. Bungkus beras nan sudah dimasak separuh matang dengan rapat, silam ikat dengan tali namalain semat dengan lidi.
5. Gunakan api sedang dan kukus hingga matang.
Saat mengukus lontong, pastikan air dalam kukusan sudah mendidih dan gunakan api sedang. Kukus lontong selama 30-40 menit hingga matang sempurna. Jangan lupa untuk menambahkan air jika diperlukan agar lontong tidak gosong.
Cara menyimpan lontong daun pisang agar awet 2–3 hari.
Agar lontong daun pisang tetap awet dan tidak mudah basi, berikut langkah-langkah penyimpanan nan komplit dan benar:
1. Dinginkan lontong sepenuhnya.
Setelah matang, biarkan lontong dingin pada suhu ruang. Jangan langsung memasukkannya ke lemari es dalam keadaan panas, lantaran uap air dari lontong dapat menyebabkan kondensasi nan mempercepat pembusukan.
2. Gunakan wadah namalain plastik rapat udara.
Simpan lontong di wadah rapat udara namalain balut dengan plastik wrap untuk menghindari kontak langsung dengan udara dan mencegah kontaminasi. Alternatifnya, lontong juga bisa diletakkan dalam kantong plastik nan rapat.
3. Letakkan di kulkas.
Masukkan lontong ke dalam kulkas, bukan freezer, dengan suhu sekitar 2–5°C. Penyimpanan di lemari es bakal memperpanjang umur lontong hingga 2–3 hari. Jika disimpan di freezer, lontong bisa memperkuat lebih lama, tetapi teksturnya bisa berubah setelah dihangatkan kembali.
4. Panaskan sebelum disajikan.
Saat hendak dimakan, keluarkan lontong dari lemari es dan kukus kembali selama 10–15 menit hingga hangat dan kenyal. Ini juga bakal mengembalikan aroma unik lontong daun pisang.
5. Hindari penyimpanan dengan bahan berbau tajam.
Pastikan lontong tidak disimpan berdampingan bahan lain nan mempunyai aroma menyengat, seperti durian namalain ikan asin, lantaran lontong dapat menyerap aroma tersebut.
Cara mengatasi lontong nan pecah namalain tidak matang.
Kadang, lontong daun pisang bisa pecah saat dimasak namalain teksturnya tidak sempurna. Berikut tips untuk mengatasinya:
- Jika pecah saat direbus:
Gunakan daun pisang nan lebih lebar dan ikat ujungnya dengan kencang menggunakan tali rafia. Jika sudah pecah, Anda bisa membungkus ulang lontong dengan daun pisang segar dan mengukusnya kembali.
- Jika lontong belum matang sempurna:
Potong lontong menjadi bagian nan lebih mini dan kukus kembali selama 10–20 menit. Ini bakal membantu lontong matang merata tanpa menjadi lembek.
- Untuk mencegah pecah:
Jangan terlalu memadatkan beras saat membungkus lontong, lantaran tekanan saat memasak dapat menyebabkan daun pisang sobek.
Dengan mengikuti langkah penyimpanan dan trik tambahan ini, lontong daun pisang bakal tetap awet, enak, dan siap dinikmati kapan saja.
(brl/tin)