ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Saat sudah memasuki usia 3 tahun, perilaku anak sering kali jadi mirip seperti remaja, sehingga mempunyai julukan threenager. Bagaimana langkah mengatasi tingkah dan emosional anak usia 3 tahun?
Ya, periode ini bisa penuh dengan tantangan bagi orang tua, terutama ketika anak mulai menunjukkan sikap membangkang, mudah marah, namalain apalagi berubah-ubah suasana hatinya tanpa argumen nan jelas.
Meskipun perilaku ini mungkin terasa menjengkelkan, sebenarnya ini adalah bagian dari perkembangan emosional anak, Bunda.
Apa itu threenager?
Istilah threenager muncul lantaran menggambarkan perilaku menentang dan pembangkangan nan dapat dilakukan anak usia 3 tahun sebagai langkah untuk menegaskan kemandirian.
"Hal ini sangat mirip dengan karakter remaja, oleh lantaran itu muncul istilah tersebut," ungkap konsultan parenting anak, Cindy Hovington, PhD, seperti dikutip dari The Bump.
Fase threenager nan sering membikin frustrasi sekaligus menggemaskan ini dapat melangkah selama beberapa bulan namalain lebih, berjuntai pada anak dan style pengasuhan orang tua.
Namun, Hovington mencatat bahwa anak-anak secara umum mulai mempunyai beberapa skill pengendalian diri dan tetap konsentrasi pada usia 4 hingga 5 tahun.
Mengapa anak usia 3 tahun sangat emosional?
Tovah Klein, pembimbing besar pengetahuan jiwa di Barnard College Center for Toddler Development, mengatakan bahwa anak pada umumnya mulai menunjukkan tanda-tanda kemandirian antara usia 18 dan 24 bulan.
Nantinya di usia tiga tahun, fase tersebut makin meningkat. Anak sedang belajar mengenal dirinya sendiri, semakin berani bertindak dan banyak bertanya lantaran rasa mau tahunya sangat besar.
"Anak usia tiga tahun tidak mengenal waktu. Mereka dapat fokus, tetapi hanya pada apa nan mau mereka fokuskan. Mereka mempunyai emosi nan besar dan mulai mengekspresikannya. Secara verbal, mereka terdengar seakan lebih dewasa dari usia sebenarnya," ujar Klein.
Anak lebih bisa memahami dan mengekspresikan ide, kepribadian, dan emosi mereka, tetapi mereka tetap mempunyai sedikit kendali atas semua itu.
"Ini berangkaian dengan perkembangan korteks prefrontal, bagian otak nan membantu proses penalaran, pemikiran rasional, pemecahan masalah, dan pengaturan emosi," jelas Hovington.
Cara mengatasi perilaku threenager
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/maroke
Agar anak bisa mengendalikan emosi dan rasa mau tahunya, pendampingan nan tepat dari orang tua di fase threenager pun menjadi sangat penting. Berikut beberapa langkah mengatasi tingkah dan emosional anak usia 3 tahun:
Gaya pengasuhan dan langkah orang tua menjadi teladan dalam mengatur emosi memainkan peran besar dalam skill anak menerapkannya.
Sebuah penelitian tahun 2022 dalam jurnal Biological Psychiatry menemukan bahwa ketika orang tua bereaksi lebih keras kepada anak-anak mereka, misalnya disiplin nan tidak konsisten, jawaban berat, dan kritik terus-menerus, anak-anak justru menunjukkan perilaku nan lebih menantang.
Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa orang tua nan menunjukkan kehangatan dan kepekaan sembari menetapkan pemisah nan tegas, memberikan pengaruh perilaku nan lebih baik pada anak-anak.
"Cara kita menanggapi perilaku anak dapat memengaruhi langkah mereka belajar mengelola emosi," imbuh Hovington.
2. Pastikan kebutuhan orang tua terpenuhi dahulu
Bukan hanya secara mental, tapi kesiapan orang tua secara corak juga tak kalah krusial dalam menghadapi perilaku threenager. Tujuannya adalah agar orang tua juga bisa mendampingi anak dengan tubuh nan sehat.
Orang tua perlu cukup tidur, makan bergizi, luangkan waktu untuk diri sendiri juga. Ini bukanlah hal-hal nan egois, tetapi justru memberi daya agar orang tua siap datang seutuhnya untuk anak.
3. Pahami penyebab perubahan perilaku anak
Pada usia 3 tahun, anak-anak sedang mengembangkan skill untuk mengenali dan mengekspresikan emosi mereka. Namun meskipun mereka lebih bisa mengungkapkan perasaan, mereka tetap belum bisa mengendalikan emosi tersebut sepenuhnya.
Cobalah untuk memahami penyebab di kembali perilaku anak. Perhatikan apakah mungkin anak sedang merasa lapar, lelah, namalain terlalu banyak stimulasi nan rentan memengaruhi emosinya.
Memberikan perhatian pada kebutuhan dasar anak dapat mencegah ledakan emosional nan tidak diinginkan.
4. Bantu anak mengenal dan mengungkapkan emosi
Sebagai bagian dari perkembangan mereka, anak usia 3 tahun mulai perlu diperkenalkan dengan beragam kata nan menggambarkan perasaan. Termasuk seperti marah, cemas, namalain kecewa, agar mereka dapat mulai mengenali dan menyebut emosi nan sedang dirasakan.
5. Bersiap hadapi pertanyaan
Saat anak banyak bertanya, ini bisa menjadi kesempatan untuk berlatih komunikasi nan cakap. Berikan jawaban sembari menatap mata anak.
Tak hanya mengerti tentang pertanyaannya, anak juga melatih kepintaran emosional. Anak jadi belajar memahami emosi orang lain, berlatih empati dan kesabaran.
Dikutip dari Metro Parent, meskipun mungkin terasa melelahkan, munculnya pertanyaan-pertanyaan dari anak pertanda bahwa mereka sedang berpikir dan belajar.
6. Ajarkan anak tentang berbagi dan kerja sama
Di usia 3 tahun, anak-anak mulai lebih tertarik untuk berbagi dan bekerja sama dalam permainan. Namun perihal ini tetap menjadi tantangan besar nan susah dilakukan dengan tepat.
Oleh lantaran itu, Bunda mungkin perlu mengajarkan mereka langkah berbagi dan bergiliran. Libatkan anak dalam permainan nan melibatkan berbagi, seperti permainan bergantian namalain menggunakan mainan bersama.
7. Perhatikan kelebihan stimulasi nan diterima anak
Ketika terlalu banyak terstimulasi, anak 3 tahun bisa menjadi sangat emosional dan meledak-ledak. Faktor-faktor seperti kebisingan, sinar nan terang, screentime nan berlebihan, namalain kurang tidur dapat memengaruhi perilaku mereka.
Penting untuk memperhatikan lingkungan anak agar tidak terlalu banyak menerima rangsangan, nan bisa membikin mereka merasa kewalahan.
Demikian ulasan tentang fase threenager dan cara-cara tepat menghadapinya. Ingat, jangan lupa siapkan diri Bunda dengan corak dan mental nan sehat agar siap mendampingi Si Kecil pada masa aktif ini.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)