Amalan Antara Maghrib Dan Isya Ini Disebut Sholat Sunnah Lalai, Manfaatnya Melimpah

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia, JAKARTA— Perbuatan dan amalan-amalan mendekatkan diri kepada Allah SWT berbeda-beda sesuai dengan perbedaan waktu, tempat dan situasi nan berangkaian dengannya. 

Hal ini lantaran amalan-amalan itu lebih baik pada waktu tertentu daripada waktu nan lain, dan pada beberapa tempat daripada tempat nan lain, dan pada suatu keadaan daripada keadaan nan lain, nan merupakan hikmah Allah, lantaran Dia "menciptakan apa nan dikehendaki-Nya dan nan Dia pilih".

Kenyataan tersebut disebabkan oleh makna nan lebih dalam daripada sekadar waktu, tetapi lebih pada makna kewaspadaan ketika manusia lalai, dan mengingat ketika mereka lalai, seperti berakidah di waktu-waktu nan penuh rayuan dan kebingungan, sholat malam ketika orang-orang tertidur, pahala nan besar ketika sholat di pasar ketika orang-orang sibuk berjual-beli, dan seterusnya.

Termasuk dalam konteks ini, adalah menghidupkan waktu antara Maghrib dan Isya dengan ibadah berupa sholat sunnah. Sholat ini dianjurkan oleh sebagian besar mahir fiqih dan mereka menyebut sholat ini sebagai sholat sunnah ghaflah (lalai).

Hal ini lantaran waktu tersebut adalah waktu di mana manusia lalai dari sholat dan sibuk dengan hal-hal lain.

Banyak hadits nan diriwayatkan mengenai perihal ini, ada nan sahih, ada pula nan lemah dan diingkari, namun nan sahih adalah hadits-hadits nan berasal dari perbuatan Rasulullah SAW tanpa ada pemisah jumlah tertentu, dan tanpa ada pahala tertentu.

عن حذيفة ـ رضي الله عنه ـ قال: أتيت النبي صلى الله عليه وسلم: فصليت معه المغرب، فصلى إلى العشاء

Dari Hudzaifah RA, dia berkata, "Aku mendatangi Nabi SAW silam saya sholat berdampingan beliau di waktu Maghrib, dan beliau sholat hingga waktu Isya.” (HR an-Nasai).

Ibnu Hajar berkata, “Dua rakaat antara Maghrib dan Isya adalah sunnah, sebagaimana al-Mawardi dan al-Ruwayyani mengatakan bahwa shplat Awabin adalah sunnah. Rasulullah SAW biasa melakukan sholat dua puluh kali dan berkata, "Ini adalah sholat Awabin, maka barangsiapa nan melaksanakannya bakal diampuni." Al-Ruwayyani mengatakan bahwa sholat ini lebih ringan dari sholat Duha dalam perihal penekanannya.”

Al-Syaukani dalam kitab Nail al-Awthar, "Hadits-hadits dalam bab ini menunjukkan bahwa memperbanyak sholat antara Maghrib dan Isya adalah sah, dan hadits-hadits tersebut, meskipun sebagian besar lemah, tetapi kesemuanya saling menguatkan satu sama lain apalagi ini adalah mengenai dengan fadhail al-a’mal.

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027