ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa terkena penyakit kanker. Salah satu kanker nan banyak menyerang anak adalah kanker mata namalain retinoblastoma.
Belum lama ini, beredar kisah seorang anak nan kudu kehilangan matanya lantaran kanker nan garang ini. Ia adalah anak berumur satu tahun berjulukan Lily nan berasal dari Arkansas, Amerika Serikat.
Mulanya, Lily hanya mengalami pembengkakan mini pada bagian mata. Namun, dia akhirnya menerima pemeriksaan nan membikin kedua orang tuanya khawatir.
Dikutip dari laman Only My Health, Ayah Lily, Josh Morss, memandang beberapa pembengkakan di sekitar mata sang putri. Ia kemudian membawa Lily ke rumah sakit dan melakukan beragam tes.
Sebuah CT scan mengungkapkan adanya tumor pada mata kanannya. Tidak hanya itu, master juga mendiagnosisnya dengan retinoblastoma, adalah kanker mata sangat langka nan sebagian besar menyerang anak kecil.
Pada kasus Lily, kanker ini sudah menyebar ke mata kirinya sehingga Lily memerlukan tindakan segera. Mata kanannya diangkat melalui pembedahan untuk mencegah perkembangan lebih lanjut.
"Saya menangis. Gadis mini kita mengalami sesuatu nan tidak terbayangkan," ujar sang Bunda, Casie.
Mengenal retinoblastoma pada anak
Retinoblastoma termasuk kondisi nan jarang terjadi, tetapi merupakan corak kanker nan paling umum pada anak-anak. Dalam 25 persen kasusnya, kanker ini bakal menyerang kedua mata anak seperti nan terjadi pada Lily.
Tidak hanya di luar negeri, kasus kanker mata retinoblastoma juga merupakan kanker mata nan banyak ditemukan pada anak-anak Indonesia. Penelitian apalagi menunjukkan kondisi ini turut didukung oleh kelainan gen pada Si Kecil.
"Tapi di kita nan menduduki tempat kedua adalah kanker mata nan kita kenal dengan retinoblastoma. Sedangkan di luar negeri itu dia menguruti urutan ke tujuh namalain ke delapan," ungkap Prof. dr. Djajadiman Gatot, Sp.A(K), dikutip kanal YouTube IDAI_TV.
"Sayangnya kita belum mengetahui persis apa nan menyebabkan kanker itu banyak di kita walaupun ada penelitian mengatakan adanya kelainan gen," lanjutnya.
Menilik dari laman yankes.kemkes.go.id, retinoblastoma terjadi ketika sel-sel saraf nan terdapat di retina bermutasi dan membentuk tumor. Sel-sel ini juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk otak dan tulang belakang.
Sekitar 90 persen kasus dari penyakit ini terdiagnosis pada anak nan berumur di bawah empat tahun. Jumlah kejadian penyakit ini pada pasien laki-laki maupun wanita adalah sama. Meski begitu, kondisinya jarang terjadi pada anak nan berumur di atas enam tahun.
Gejala kanker mata
Menurut Dokter Spesialis Mata dan Kepala Direktur Medis-EyeQ, Dr Ajay Sharma, mendeteksi secara awal kanker mata bisa membikin perbedaan nan signifikan dalam retinoblastoma. Tanda pertama nan sering terlihat adalah pupil anak memantulkan sinar putih ketika dipotret.
"Tanda pertama sering terlihat pada foto di mana pupilnya memantulkan sinar putih, bukan pengaruh kilatan mata merah. Tanda lainnya termasuk mata nan tidak melacak namalain terlihat asimetris, mata melotot namalain meradang, berdarah di belakang iris, hingga mata membesar," ujarnya dikutip laman Only My Health.
Selain indikasi tersebut, ada pula tanda lain nan terlihat saat anak mengalami kanker mata. Dilansir dari laman Kids Health, berikut ini deretannya:
- Pupil putih keruh
- Dalam sinar terang, mata terlihat keperakan namalain kuning
- Mata nan tidak berjejer sebagaimana mestinya
- Mata juling
- Pupil nan lebih besar dari biasanya
- Iris keruh
- Penglihatan nan buruk
Untuk itu, pentingnya peran Bunda dan Ayah mengenai kemunculan awal penyakit serius pada Si Kecil. Pembengkakan di sekitar mata mungkin terlihat biasa, tetapi sebenarnya ini bisa menjadi pertanda sesuatu nan lebih buruk.
Pemeriksaan rutin oleh master anak serta tindakan nan sesegera mungkin saat kelainan mulai muncul, bisa menyelamatkan nyawa anak.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)