Benarkah Kb Hormonal Bikin Bunda Gemuk? Simak Penjelasannya

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

KB hormonal dapat menjadi pilihan kontrasepsi untuk mencegah namalain menunda kehamilan. Namun, sering kali jenis KB ini tidak menjadi pilihan utama lantaran pengaruh sampingnya nan disebut-sebut dapat menyebabkan berat badan naik, Bunda.

Lantas, benarkah KB hormonal bisa bikin Bunda gemuk? Apa saja keterbatasan lainnya nan perlu diketahui sebelum menggunakan KB jenis ini?

Simak penjelasan komplit dari Bubun berikut ini ya!

Benarkah KB hormonal bikin gemuk?

Menurut master mahir obstetri dan ginekologi, Traci C. Johnson, MD, beberapa wanita mungkin mengalami sedikit kenaikan berat badan saat mulai mengonsumsi pil KB nan termasuk kontrasepsi hormonal. Sering kali pengaruh samping ini berbudi pekerti sementara dan bukan lantaran peningkatan lemak tubuh.

"Sering kali ini merupakan pengaruh samping sementara nan disebabkan oleh retensi cairan, bukan peningkatan lemak tubuh," kata Johnson, dilansir Web MD.

Dalam tinjauan terhadap 49 penelitian, tidak ditemukan cukup bukti nan menghubungkan pil KB dengan kenaikan berat badan pada kebanyakan perempuan, Bunda. Seperti pengaruh samping pil KB lainnya, kenaikan berat badan umumnya sedikit dan biasanya lenyap dalam waktu 2-3 bulan saat tubuh mulai menyesuaikan diri dengan hormon.

Meski demikian, tubuh setiap orang merespons hormon secara berbeda. Jika Bunda mengalami perubahan berat badan nan tidak diinginkan setelah mulai mengonsumsi pil KB, maka sebaiknya segera konsultasi dengan dokter. Dokter dapat menyarankan kontrasepsi hormonal alternatif, termasuk jenis pil KB nan berbeda.

Hal nan sama juga dijelaskan dalam ulasan di laman Hello Clue. Kontrasepsi hormonal kombinasi adalah metode pengendalian kelahiran nan mengandung dua hormon (estrogen dan progestin), nan ditemukan di pil KB, koyo KB, dan beberapa jenis KB suntik. Sementara itu, kontrasepsi progestin nan hanya mengandung satu corak hormon progestin bisa ditemukan di KB implan, intrauterine device (IUD), KB suntik, dan pil KB tertentu.

Sejauh ini, tidak ada cukup bukti untuk mengatakan bahwa kontrasepsi hormonal kombinasi menyebabkan perubahan berat badan, tetapi jika memang demikian, perubahan berat badannya kemungkinan kecil.

Hal serupa juga ditemukan pada penggunaan kontrasepsi progestin saja. Sebagian besar penelitian tidak menunjukkan peningkatan berat badan namalain lemak tubuh, tetapi beberapa penelitian menunjukkan adanya sedikit peningkatan.

Perlu dicatat ya, beberapa orang bakal mengalami kenaikan berat badan saat menggunakan perangkat kontrasepsi, dan beberapa orang mungkin lebih rentan mengalami kenaikan berat badan dibandingkan nan lain.

Ilustrasi Suntik KBIlustrasi Suntik KB/ Foto: Getty Images/iStockphoto/SunnyVMD

Kaitan KB hormonal dan kenaikan berat badan

Saat pil KB pertama kali beredar di pasaran pada awal tahun 1960-an, pil tersebut mempunyai kadar estrogen dan progestin nan tinggi. Hal tersebut menyebabkan komplikasi kesehatan, termasuk tekanan hipertensi dan pembekuan darah.

Dosis hormon nan tinggi juga dapat meningkatkan nafsu makan dan retensi cairan. Akibatnya, kenaikan berat badan dan pengaruh samping lainnya lebih mungkin terjadi, terutama pada penggunaan puluhan tahun nan lalu.

KB hormonal, terutama pil KB, masa sekarang telah dibuat dengan dosis hormon nan jauh lebih rendah. Meski begitu, bukan berfaedah kenaikan berat badan tidak bakal terjadi, Bunda.

"Meskipun para peneliti belum membuktikan bahwa setiap orang mengalami kenaikan berat badan saat menggunakan KB, perihal itu tetap merupakan pengaruh samping potensial nan tercantum pada label kontrasepsi, berdampingan dengan penurunan berat badan," ujar Johnson.

Bila dijelaskan lebih rinci, ada beberapa penyebab kb hormonal bisa bikin gemuk. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Hormon estrogen dapat menyebabkan retensi cairan

Hormon estrogen nan terkandung di KB hormonal dapat menyebabkan retensi cairan, Bunda. Dikutip dari Very Well Family, estrogen adalah hormon nan mengatur siklus reproduksi perempuan. Namun, hormon ini dapat memengaruhi sistem tubuh lainnya, termasuk kenaikan berat badan.

"Kekurangan namalain kelebihan estrogen bukanlah hubungan sebab-akibat langsung nan mengenai kenaikan berat badan. Sebaliknya, ketidakseimbangan estrogen dapat merusak kemampuannya untuk mengelola sistem secara normal, nan dapat menyebabkan penambahan berat badan," kata mahir endokrinologi, Ana Maria Kausel, MD.

2. KB hormonal dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan

Hormon progesteron di KB hormonal dapat meningakatkan nafsu makan, nan pada gilirannya bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Hormon ini dapat memicu peningkatan emosi namalain kemauan untuk makan bagi sebagian orang.

"Jenis kontrasepsi tertentu juga dapat membikin seseorang condong menginginkan makanan manis namalain makanan berkalori tinggi lainnya, terutama jika menggunakan kontrasepsi nan mengandung progestin saja," ungkap Johnson.

Salah satu jenis KB nan dikaitkan dengan penambahan berat badan adalah KB suntik nan umumnya mengandung progestin dalam jumlah tinggi. Para peneliti telah menemukan bahwa injeksi progestin saja, namalain Depo-Provera, tampaknya dapat meningkatkan lemak tubuh dan menyebabkan peningkatan berat badan nan signifikan pada beberapa orang.

3. KB hormonal dan genetik

Penelitian awal menunjukkan bahwa perbedaan genetik dapat membikin penambahan berat badan akibat penggunaan kontrasepsi. Hal tersebut lebih mungkin terjadi pada sebagian orang, Bunda.

Sayangnya, tidak ada langkah untuk memprediksi gimana tubuh bakal merespons kontrasepsi hormonal sebelum mencobanya. Penelitian mengenai perihal ini juga tetap terbatas.

4. KB hormonal dan usia Bunda

Berat badan biasanya dapat bertambah sekitar 0,5 hingga 1 kilogram (kg) per tahun seiring bertambahnya usia, terutama terjadi di antara usia 20 hingga 35 tahun. Usia tersebut sering kali bertepatan dengan waktu di mana banyak wanita mulai menggunakan KB hormonal.

Sering kali pertambahan berat badan susah diketahui penyebabnya, apakah lantaran aspek usia namalain penggunaan kontrasepsi. Untuk memastikannya, Bunda dapat melakukan pemeriksaan corak dan darah metabolik untuk mengetahui kondisi kesehatan nan dapat memengaruhi skill tubuh untuk membakar kalori.

Demikian penjelasan mengenai penggunaan KB hormonal nan disebut bisa bikin gemuk. Semoga info ini berfaedah ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027