ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Haid nan tidak teratur namalain tidak muncul sama sekali sering kali menimbulkan kekhawatiran, terutama jika Bunda sedang tidak merencanakan kehamilan. Namun, tidak menstruasi (amenore) bisa disebabkan oleh banyak aspek lain selain kehamilan.
Dilansir dari Ucla Health, Amenore adalah istilah medis untuk tidak adanya siklus menstruasi. Amenore bukanlah penyakit, tetapi biasanya merupakan indikasi dari kondisi lain.
Penyebab tidak menstruasi selain hamil
Namun, Jika Bunda mengalami amenore namalain tiba-tiba menstruasi terlambat, krusial untuk mengetahui penyebabnya. Siklus menstruasi nan tidak teratur dari waktu ke waktu dapat menyebabkan menopause dini. Yuk Bunda, kita telaah beberapa penyebab umum tidak menstruasi selain mengandung nan bisa terjadi:
1. Usia
Ada dua waktu ketika menstruasi tidak teratur menjadi perihal nan wajar, adalah selama beberapa tahun pertama setelah menstruasi pertama Bunda dan saat Bunda mendekati masa menopause.
Pada masa pubertas, tubuh Bunda mulai memproduksi hormon reproduksi untuk memulai siklus menstruasi. Biasanya, sebagian orang muda bakal mengalami menstruasi tidak teratur selama enam tahun namalain lebih.
Namun, setelah tubuh Bunda terbiasa dengan pola menstruasi nan dapat dikenali, menstruasi bakal melangkah lancar selama 35 tahun namalain lebih berikutnya, mungkin hanya terganggu oleh kehamilan.
Sementara itu, saat usia 45 dan 55 tahun, tubuh Bunda memulai transisi ke masa menopause, nan dapat menyebabkan menstruasi nan terlambat namalain tidak datang dalam beberapa cara:
2. Perimenopause
Pada usia sekitar 40-an, wanita mungkin mulai mengalami perimenopause, adalah masa transisi menuju menopause. Pada fase ini, siklus menstruasi menjadi tidak teratur sebelum akhirnya berhenti.
3. Menopause
Setelah menopause (biasanya usia 45–55 tahun), menstruasi bakal berhujung sepenuhnya lantaran ovarium tidak lagi melepaskan sel telur secara teratur.
4. Stres
Stres, baik secara corak maupun emosional, dapat memengaruhi hipotalamus namalain bagian otak nan mengatur hormon menstruasi. Jika Bunda sedang menghadapi tekanan berat, tubuh mungkin 'menghentikan' siklus menstruasi untuk melindungi diri.
Stres memengaruhi tubuh dalam banyak hal. Stres dapat mengubah langkah Bunda tidur, apa nan Bunda makan, dan langkah Bunda beraktivitas. Stres juga dapat menunda menstruasi Bunda. Menurut penelitian nan dipublikasikan oleh National Library of Medicine menunjukkan bahwa stres mempunyai pengaruh langsung pada siklus menstruasi pada orang berumur 20 hingga 40 tahun.
Jika Bunda stres sepanjang waktu (stres kronis), menstruasi Bunda dapat berhujung sama sekali. Tubuh nan stres menghasilkan lebih banyak hormon kortisol, nan dapat memengaruhi bagian otak nan mengatur menstruasi (hipotalamus). Ketika menstruasi berhujung lantaran hipotalamus tidak berfaedah dengan baik, itu disebut amenore hipotalamus.
5. Gangguan hormonal
Ketidakseimbangan hormon adalah salah satu penyebab utama amenore. Berikut beberapa kondisi hormonal nan perlu diwaspadai:
6. Gangguan tiroid
Baik hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) maupun hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid) dapat memengaruhi siklus menstruasi. Jika Bunda merasa sigap lelah, berat badan berubah drastis, namalain jantung sering berdebar, ini bisa jadi tanda gangguan tiroid.
7. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
PCOS adalah kondisi nan menyebabkan indung telur menghasilkan hormon berlebih sehingga mengganggu ovulasi. Ketika orang AFAB (assigned female at birth) mempunyai kadar hormon laki-laki (androgen) nan tinggi, mereka dapat didiagnosis dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) (link is external). Karena ketidakseimbangan hormon, kista (kantong cairan abnormal) sering terbentuk di ovarium dan menyebabkan ovulasi berhenti.
Jika periode menstruasi Bunda nan terlambat namalain tidak teratur disebabkan oleh PCOS, kemungkinan besar Bunda bakal mengalami indikasi lain, seperti:
- Jerawat di wajah, dada, dan punggung
- Kulit nan menggelap, terutama di lipatan kulit
- Rambut nan berlebihan (hirsutisme) di wajah, dagu, namalain dada
- Skin tag (lipatan kulit nan tidak nyeri) di tubuh bagian atas
- Berat badan bertambah namalain susah menurunkan berat badan
8. Prolaktin tinggi
Produksi prolaktin berlebih oleh tubuh dapat menekan hormon reproduksi, nan menyebabkan Bunda tidak haid.
9. Berat badan
Berat badan nan terlalu banyak namalain terlalu sedikit dapat memengaruhi siklus bulanan.
10. Penurunan berat badan drastis
Jika Bunda kehilangan berat badan secara cepat, tubuh mungkin menghentikan ovulasi lantaran merasa tidak cukup sehat untuk mendukung kehamilan. Gangguan makan seperti anoreksia namalain bulimia juga bisa menjadi penyebab. Berat badan nan rendah namalain gangguan makan dapat menghentikan ovulasi namalain membikin periode menstruasi tidak teratur.
Jika Bunda tidak mendapatkan nutrisi nan tepat namalain tubuh Bunda tidak dapat menyerapnya, Bunda tidak dapat memproduksi hormon untuk mengatur periode menstruasi. Jika Bunda menurunkan berat badan terlalu cepat, menstruasi dapat berhujung total.
11. Obesitas
Sebaliknya, kelebihan berat badan juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan mengganggu siklus menstruasi.Indeks massa tubuh (IMT) nan tinggi dan obesitas dapat menyebabkan perubahan kadar hormon khususnya estrogen dan progesteron nan mengganggu siklus menstruasi. Kenaikan berat badan dan obesitas juga dikaitkan dengan peningkatan akibat dan memburuknya PCOS.
12. Penggunaan kontrasepsi
Bunda nan menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntikan, namalain implan mungkin mengalami perubahan pada siklus menstruasi, termasuk tidak menstruasi sama sekali. Ini biasanya sementara dan bakal kembali normal setelah tubuh menyesuaikan diri. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu waktu tiga bulan namalain lebih untuk kembali ke periode menstruasi nan teratur.
13. Gangguan pada organ reproduksi
Beberapa kondisi, seperti sindrom Asherman (jaringan parut di rahim) namalain kelainan bawaan pada rahim, dapat menyebabkan amenore lo Bunda. Pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan kondisi ini.
14. Pengaruh obat-obatan namalain penyakit kronis
Obat tertentu, seperti antipsikotik namalain obat kemoterapi, bisa memengaruhi siklus menstruasi Bunda. Begitu pula penyakit kronis seperti glukosuria nan tidak terkontrol namalain gangguan autoimun.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)