ARTICLE AD BOX
Setiap muslim dan muslimah nan hidup di bumi pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التوَّابوْنَ.
“Setiap anak Adam pasti melakukan salah dan sebaik-baik orang nan melakukan kesalahan adalah nan bertobat.“[1]
Wahai saudaraku, segeralah bertobat! Sebesar apa pun dosa nan mungkin pernah dilakukan segeralah untuk bertobat. Sesungguhnya kita mempunyai Rabb nan Maha Pengampun dan Maha Menerima tobat. Bahkan, salah satu corak kasih sayang Allah ‘Azza Wajalla adalah pintu tobatnya selalu terbuka siang dan malam untuk hamba-Nya nan mau bertobat. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ اللهَ يبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيتوْبَ مُسِيئُ النهَارِ وَيبْسُطُ يَدَهُ بِالنهَارِ لِيتوْبَ مُسِيئُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا.
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu membuka tangan-Nya di waktu malam untuk menerima tobat orang nan melakukan kesalahan di siang hari, dan Allah membuka tangan-Nya pada siang hari untuk menerima tobat orang nan melakukan kesalahan di malam hari. Begitulah, hingga mentari terbit dari barat“[2]
Dalam sabda qudsi, Allah Subhahanu wa Ta’ala berfirman,
يا عبادي! إنَّكم تُخطئون بالليل والنهار، وأنا أغفرُ الذنوبَ جميعاً، فاستغفروني أغفرْ لكم
“Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian berdosa siang dan malam, dan Aku Maha Mengampuni dosa, maka mintalah pembebasan kepada-Ku, niscaya Aku bakal mengampuni kalian.”[3]
Saudaraku, Allah ‘Azza Wajalla memberikan kesempatan nan sama kepada setiap hamba-Nya nan telah terjerumus ke dalam kubangan dosa dan maksiat. Allah membuka pintu tobat-Nya sampai nyawa belum melewati kerongkongan. Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ اللهَ يقْبَلُ توْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يغَرْغِرْ.
“Sesungguhnya Allah menerima tobat seorang hamba, selama (roh) belum sampai di tenggorokan.“[4]
Saudaraku, apalagi pintu tobat bakal selalu terbuka sebelum datangnya hari kiamat. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ تَابَ قبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللهُ عَلَيْهِ.
“Barangsiapa tobat sebelum mentari terbit dari barat, maka Allah bakal menerima tobatnya.“[5]
Hadis-hadis di atas menunjukkan sungguh besarnya kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya nan terjerumus ke dalam maksiat, melalui pintu tobat. Jangan pernah kita beranggapan bahwa Allah tidak bakal mengampuni dosa-dosa kita. Sebesar apa pun dosa kita, Allah bakal mengampuni selama kita bertobat kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّـهِ إِنَّ اللَّـهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku nan melampaui pemisah terhadap diri mereka sendiri, janganlah Anda berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah nan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ ”[6]
Syekh As-Sa’di menjelaskan ayat ini di dalam tafsirnya[7], “Allah mengabarkan kepada hamba-hamba-Nya nan melampaui pemisah bakal keluasan kebaikan-Nya, dan mengimbau mereka untuk ber-inabah (kembali) kepada-Nya sebelum perihal itu menjadi tidak mungkin mereka lakukan, seraya berfirman, “Katakanlah” wahai Rasul, dan wahai orang-orang nan menggantikan posisi beliau, adalah para da’i nan menyerukan kepada kepercayaan Allah seraya menyampaikan buletin kepada hamba-hamba-Nya dari Rabb mereka, “Hai hamba-hamba-Ku nan melampaui pemisah terhadap diri mereka sendiri,” dengan menuruti apa saja nan diinginkan oleh hawa nafsunya, adalah dosa-dosa dan perbuatan nan dapat mengundang murka Allah nan Maha Mengetahui segala nan gaib,
“Janganlah Anda berputus asa dari rahmat Allah.” Maksudnya, janganlah berputus minta darinya silam kalian menceburkan diri kalian ke dalam kebinasaan dan kalian mengatakan, “Dosa-dosaku sudah terlanjur sangat banyak dan keburukan-keburukan sudah menggunung, maka sudah tidak ada lagi jalan untuk bisa menghilangkannya dan tidak ada langkah untuk menjauhkannya,” lalu, kalian tetap, disebabkan nan demikian itu, terus melakukan kemaksiatan, memperbekali diri dengan apa nan dapat menyebabkan Allah nan Maha Pengasih murka terhadap kalian! Akan tetapi, kenalilah Tuhan kalian melalui nama-nama-Nya nan menunjukkan pada kemurahan dan kedermawanan-Nya, dan ketahuilah bahwasanya Dia mengampuni semua dosa-dosa, seperti dosa syirik, pembunuhan, zina, riba, kezaliman, dan lain sebagainya dari dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil. “Sesungguhnya Dialah nan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” yakni, sifat-Nya nan memberikan pembebasan dan rahmat adalah dua sifat nan lazim bagi-Nya, nan Zat-Nya tidak pernah lepas dari keduanya. Dan pengaruh kedua sifat ini terus melangkah di alam ini apalagi memenuhi jagat raya ini, kedua tangan-Nya mencurahkan beragam kebaikan sepanjang malam dan siang, dan Dia melimpahkan beragam nikmat kepada hamba-hamba-Nya dan beragam keutamaan-keutamaan secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan dan memberi, lebih disukai-Nya daripada menahan, dan rahmat (kasih sayang)-Nya mendahului dan mengalahkan sifat murka-Nya.
Wahai saudaraku, jangan pernah merasa Allah tidak bakal menerima tobatku namalain merasa dosanya sudah terlampau besar sehingga merasa mustahil bakal diampuni namalain merasa pesimis apakah diri ini tetap layak untuk kembali kepada Allah. Allah memberikan buletin ceria kepada hamba-Nya nan mau bertobat dan memperbaiki dirinya bahwa tobatnya bakal diterima. Allah berfirman,
وَالَّذِينَ إِذَا فعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فعَلُوا وَهُمْ يعْلَمُونَ
“Dan orang-orang nan seumpama mengerjakan perbuatan bandel namalain menganiaya diri sendiri, mereka ingat kepada Allah, silam memohon maaf terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi nan dapat mengampuni dosa, selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu sedang mereka mengetahui.“[8]
Allah juga berfirman,
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً ثُمَّ اهْتَدَى
“Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi nan bertobat, beriman, dan beramal saleh (berbuat kebaikan), kemudian tetap dalam petunjuk.”[9]
Allah ‘Azza Wajalla juga berfirman,
وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَالِحاً فَإِنَّهُ يتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَاباً
“Dan orang-orang nan bertobat dan mengerjakan kebaikan saleh, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat nan sebenar-benarnya.”[10]
Saudaraku, tidak ada penghalang sedikit pun antara kita dan Allah untuk bertobat. Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla adalah Zat nan Maha Penyayang dan Maha Menerima tobat. Allah bakal mengampuni semua dosa kita selama kita jujur dengan tobat kita. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah nan begitu besar. Semoga Allah menjadikan kita menjadi hamba nan doyan bertobat dan menerima tobat kita.
Diselesaikan di Jember, 18 Jumadilakhir 1446 H.
***
Penulis: Gazzeta Raka Putra Setyawan
Artikel: KincaiMedia
Catatan kaki:
[1] Hadis hasan riwayat Ahmad, Tirmidzi, dan Al-Hakim.
[2] HR. Muslim no. 2759.
[3] HR. Muslim.
[4] HR. Tirmidzi, Al Hakim, dan Ibnu Majah.
[5] HR. Muslim.
[6] QS. Az-Zumar: 53.
[7] Taisir Al-Karim Ar-Rahman fi Tafsir Kalam Al-Mannan, hal. 859.
[8] QS. Ali Imran: 135.
[9] QS. Thaha: 82.
[10] QS. Al-Furqan: 71.