ARTICLE AD BOX
Aktor Ringgo Agus Rahman curhat tentang kondisi medis nan diidap anak sulungnya, Bjorka Dieter Morscheck. Bjorka nan sejenak lagi berumur 9 tahun itu mengalami adenoid, Bunda.
Ringgo dan sang istri Sabai Morscheck memutuskan untuk memeriksakan kondisi Bjorka ke master lantaran beragam keluhan nan dialami sang putra. Mulai dari kebiasaan tidur Bjorka nan mendengkur hingga mengeluarkan bunyi nan mengkhawatirkan.
Setelah melakukan pemeriksaan ke dokter, Bjorka didiagnosis mengalami adenoid di saluran pernapasannya. Putra Ringgo ini pun disarankan untuk menjalani operasi pengangkatan adenoid.
"Bertahun2 lamanya saya dan bojo perhatikan bjorka klo tidur ngorok, sampe minggu2 terakhir ini dia sering kebangun gara2 ngoroknya tersendat dan bunyinya agak mengkhawatirkan," tulis Ringgo, dikutip dari IG @ringgoagus, Kamis (9/1/25).
"Kita coba konsul master tht dan rupanya adenoid dia perlu diangkat, terlebih katanya asupan oksigen ke otak pun bakal berkurang klo ga diangkat," sambungnya.
Ringgo merasa bahwa kondisi medis nan dialami sang putra ini menurun darinya. Bintang movie Jatuh Cinta Seperti di Film-Film ini pun meminta maaf ke Bjorka dan berambisi kondisi ini tak terjadi kepada anaknya.
"Ah oke ini bakal jadi pengalaman operasi buat bjorka, berasa mau minta maaf ke doi karna banyak dari bapaknya yg ga bagus nurun ke dia, huhuhu maafkan bjorkaaaaa...klo bisa pilih gen buat turun ke Anda mah gen ibu 99% baba 1% ajahhhhhh," ungkapnya.
Adenoid memang kondisi medis nan banyak dialami anak-anak, Bunda. Simak penyebab serta gejalanya berikut ini ya!
Apa itu adenoid pada anak?
Menurut ulasan di jurnal BMJ Paediatrics Open tahun 2023, adenoid (tonsil nasofaring) adalah massa jaringan limfoid nan terletak di persimpangan genting dan tembok posterior nasofaring. Adenoid memainkan peran krusial dalam perkembangan sistem imun dan berfaedah sebagai pertahanan terhadap infeksi, Bunda.
Adenoid dapat meradang dan membesar (hipertrofi adenoid), sehingga menyebabkan masalah kesehatan seperti jangkitan telinga, jangkitan saluran pernapasan atas, dan epistaksis nan berulang.
Penyebab hipertrofi adenoid tidak sepenuhnya diketahui. Kemungkinan besar, penyebabnya mengenai dengan reaksi kekebalan tubuh nan tidak normal, infeksi, paparan lingkungan, dan aspek hormonal namalain genetik.
Gejala hipertrofi adenoid
Bjorka Putra Sulung Ringgo Agus/ Foto: IG @ringgoagus
Melansir dari Cleveland Clinic, anak-anak nan mengalami hipertrofi adenoid mungkin tidak menunjukkan indikasi sama sekali. Namun, dalam beberapa kasus, adenoid nan membesar dapat diketahui dari beberapa gejala, seperti:
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat
- Telinga terasa penuh
- Sering bernapas lewat mulut
- Kesulitan tidur
- Tidur sering mendengkur
- Apnea tidur obstruktif
Pemeriksaan adenoid pada anak
Bila berprasangka Si Kecil mengalami masalah adenoid, Bunda bisa langsung membawanya ke dokter. Ada beberapa pemeriksaan nan dapat dilakukan untuk mencegek kondisi adenoid anak, seperti:
1. Tes pencitraan
Tes pencintraan dilakukan untuk mendapatkan gambaran nan lebih baik tentang saluran hidung, sinus, dan adenoid anak. Dokter mungkin bakal melakukan rontgen, CT scan, namalain MRI.
2. Pemeriksaan tidur
Bila adenoid nan membesar menyebabkan apnea tidur obstruktif namalain mendengkur, master mungkin bakal menyarankan pemeriksaan tidur pada anak.
3. Endoskopi hidung
Selama tes ini, master bakal memasukkan selang elastis ke dalam hidung anak. Selang tersebut mempunyai lampu dan kamera di ujungnya sehingga master dapat memandang adenoid secara langsung. Dengan langkah ini, mereka dapat mengetahui apakah adenoid anak berwarna merah, meradang, namalain membesar.
4. Tes kultur bakteri
Tes ini dilakukan untuk memandang apakah adenoid nan membesar disebabkan oleh jangkitan namalain bukan. Dokter mungkin bakal melakukan kultur tenggorokan untuk mengetahui jenis organisme namalain kuman penyebabnya.
Penanganan hipertrofi adenoid
Ada dua langkah penanganan hipertrofi adenoid pada anak, yakni:
1. Pemberian obat
Pemberian obat untuk menangani hipertrofi adenoid biasanya dilakukan pada kasus nan disebabkan oleh kuman namalain alergi. Jika adenoid meradang lantaran jangkitan bakteri, master kemungkinan bakal meresepkan antibiotik. Sedangkan jika disebabkan alergi, master mungkin memberikan antihistamin namalain semprotan kortikosteroid hidung.
2. Operasi adenoidektomi
Adenoidektomi adalah operasi untuk mengangkat adenoid anak dengan anestesi umum. Tindakan ini dilakukan jika metode non-bedah (pengobatan) tidak sukses memperbaiki masalah. Sebagian besar anak pulih dari adenoidektomi dalam waktu dua hingga tiga hari. Menurut penelitian, pengangkatan adenoid tidak meningkatkan gelombang pilek namalain infeksi.
Demikian penjelasan mengenai hipertrofi adenoid seperti dialami anak pertama Ringgo Agus Rahman. Semoga info ini berfaedah ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga jenis-jenis penyakit tidak menular tertinggi pada anak, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/ank)
Loading...