Hikmah Saksi Nikah Dalam Islam

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia – Salah satu syarat sahnya menikah adalah adanya saksi nikah. Tanpa adanya saksi nikah, pernikahan dianggap tidak sah, pun tidak bakal diakui oleh norma positif Indonesia, dalam perihal ini norma resmi negara Indonesia.

Pernikahan adalah ikatan lahir jiwa seorang laki-laki dan wanita sebagai suami istri dengan membentuk family (rumah tangga) nan senang dan kekal berasas Ketuhanan nan Maha Esa. Kebijakan itulah nan tertulis dalam Undang-undang No. 1 tahun 1974.

Ucapan terhadap kesaksian dalam pernikahan adalah wajib. Tidak sah sebuah pernikahan tanpa kehadiran dua orang saksi. Adapun nan dimaksud dengan kesaksian di sini adalah pemberitahuan seseorang nan betul di depan pengadilan dengan ucapan kesaksian untuk menetapkan kewenangan oang lain. Al Syafi’i setuju dengan wajibnya keberadaan saksi berasas sabda Rasulullah nan berbunyi:

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: لاَ نِكَاحَ اِلاَّ بِوَلِيٍّ وَ شَاهِدَى عَدْلٍ. احمد  بن حنبل

Dari‘Imran bin Hushain dari Nabi saw. beliau bersabda,“Tidak ada nikah melainkan dengan wali dan dua saksi yang adil”. [HR. Ahmad bin Hanbal]

Berdasarkan sabda tersebut, keberadaan saksi dalam pernikahan adalah wajib. Sehingga jika ada pernikahan nan tidak menghadirkan saksi nikah adalah batil, namalain tidak sah, lantaran saksi merupakan salah satu rukun nikah. Dalam kitab Al Muwattha’, Imam Malik memaparkan bahwa pernikahan nan tanpa saksi adalah mempunyai balasan untuk dirajam. Hal tersebut berasas suatu riwayat dari Abu Zubair Al Makki sebagai berikut:

عن ابى الزبير المكي اَنَّ عُمَرَ بْنَ اْلخَطَّابِ اُتِيَ بِنِكَاحٍ لَمْ يَشْهَدْ عَلَيْهِ اِلاَّ رَجُلٌ وَ امْرَأَةٌ فَقَالَ: هذَا نِكَاحُ السِّرِّ وَ لاَ اُجِيْزُهُ وَ لَوْ كُنْتَ تَقَدَّمْتَ فِيْهِ لَرُجِمْتَ.

Dari Abu Zubair Al Makki, bahwa sesungguhnya pernah diajukan kepada Umar bin Khattab sebuah pernikahan nan tidak disaksikan melainkan hanya seorang laki-laki dan wanita. Umar berkata: “ini adalah nikah sirri, saya tidak memperkenankannya, dan jika engkau tetap melakukannya tentu saya rajam.”

Hikmah adanya saksi dalam sebuah pernikahan adalah untuk menolak keraguan dan tuduhan dari pernikahan tersebut. Selain itu, dengan saksi tersebut kita bisa membedakan mana nan legal dan haram. Sehingga menjadi nyata terhadap urusan pernikahan dan kehati-hatian dalam menetapkan pernikahan tatkala dibutuhkan. Sebab menurut Tihami dan Sohari, saksi tersebut bisa menjadi perangkat bukti dan tentu untuk menegakkan keadilan.

Silmi Adawiya

Silmi Adawiya

Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027