Studi Temukan Bahaya Minum Alkohol Sebelum Hamil, Berdampak Pada Perkembangan Janin Dan Plasenta

Jakarta -

Konsumsi alkohol saat promil sebaiknya dihindari ya, Bunda. Studi terbaru menemukan kaitan minum alkohol sebelum mengandung dengan perkembangan janin dan plasenta.

Studi nan diterbitkan di jurnal Environment International pada Oktober 2024 ini menunjukkan bahwa pengaruh paparan alkohol pada embrio sebelum implantasi di rahim dapat dideteksi pada plasenta di akhir kehamilan. Studi ini dipimpin oleh peneliti di CHU Sainte-Justine dan pembimbing besar di Universite de Montréal, Pr. Serge McGraw.

Lebih rinci, penelitian dilakukan dengan menggunakan subjek tikus. Tim peneliti silam mengawasi perubahan molekuler nan signifikan pada plasenta, termasuk penanda sejumlah gen dan metilasi DNA dan penanda epigenetik.

Plasenta memainkan peran utama dalam perkembangan dan kesehatan janin. Perubahan nan ditemukan pada organ ini dapat mempunyai akibat besar bagi perkembangan anak di masa depan.

Hasil studi pengaruh minum alkohol sebelum hamil

Salah satu hasil studi menunjukkan bahwa perubahan metilasi DNA dapat memberikan tanda molekuler nan kuat untuk mendeteksi paparan alkohol pada awal kehamilan.

Bukti dari konsep tersebut membuka jalan bagi pengembangan uji diagnostik pada manusia nan memungkinkan penemuan awal paparan alkohol sejak hari-hari pertama kehidupan bayi baru lahir. Meskipun hasil ini belum dikonfirmasi pada manusia, tim peneliti percaya bahwa profil metilasi DNA dapat menjadi parameter nan baik untuk mengetahui apakah bayi telah terpapar alkohol selama masa kehamilan.

"Saat ini belum ada uji diagnostik molekuler untuk paparan alkohol prenatal. Jadi, selain jika anak tersebut sangat terpengaruh, masalahnya sering kali tidak diketahui hingga usia sekolah namalain apalagi remaja. Misalnya, anak-anak ini mungkin mempunyai masalah konsentrasi namalain perilaku nan dapat menghalang kemajuan mereka di sekolah," kata McGraw, dilansir News Medical.

Selama beberapa tahun terakhir, McGraw dan timnya berupaya mengungkap bahwa paparan alkohol selama fase pra-implantasi dapat berakibat pada bayi belum lahir. Menurutnya, embrio nan tetap muda mungkin dapat memperkuat hidup dari paparan alkohol, tetapi perkembangan otak dapat berubah hingga tingkat nan berbeda-beda.

Studi nan dipublikasikan oleh McGraw mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa pengaruh rawan alkohol pada perkembangan janin tidak secara langsung disebabkan oleh kelainan plasenta. Namun, perubahan molekuler, khususnya dalam gen dan DNA, dapat memainkan peran krusial dalam pengaruh jelek tersebut.

Menariknya, akibat epigenetik dari paparan alkohol bervariasi menurut jenis kelamin, Bunda. Pada embrio laki-laki, izin gen nan berasosiasi dengan pertumbuhan lebih terpengaruh, sehingga disimpulkan bahwa anak laki-laki lebih rentan terhadap retardasi pertumbuhan setelah paparan alkohol di fase pra-implantasi.

Sedangkan pada perempuan, pengaruhnya ada pada izin gen nan terlibat dalam metabolisme serotonin namalain neurotransmitter, nan krusial untuk perkembangan dan kegunaan otak. Gangguan nan terjadi pada kegunaan tersebut dapat menyebabkan abnormal morfologi otak.

Perlu dicatat ya, penelitian ini didasarkan pada konsumsi alkohol nan tinggi namalain setara dengan lima hingga enam minuman dalam satu jam. Model ini menyesuaikan info nan diperoleh dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) tentang konsumsi alkohol nan meningkat di kalangan perempuan, serta konsumsi alkohol pada wanita dengan kehamilan nan tidak direncanakan.

Bahaya konsumsi alkohol saat hamil

Tak hanya pada program hamil, konsumsi alkohol juga perlu dihentikan saat Bunda dinyatakan positif mengandung ya. Penelitian nan diterbitkan di European Journal of Epidemiology 2016 menemukan kaitan antara konsumsi alkohol saat mengandung dan bibir sumbing pada anak.

Menurut penelitian, konsumsi alkohol berat nan berulang oleh ibu dikaitkan dengan peningkatan akibat bibir sumbing pada keturunannya. Tetapi, hanya sedikit bukti nan menunjukkan peningkatan risikonya pada jenis bibir sumbing lain.

Sementara itu, menurut ulasan di laman John Hopkins Medicine dijelaskan bahwa mengandung merupakan penyebab utama abnormal lahir pada janin. Alkohol dipecah lebih lambat di tubuh janin nan belum matang dibandingkan di tubuh orang dewasa. Hal tersebut dapat menyebabkan kadar alkohol tetap tinggi dan memperkuat di tubuh bayi lebih lama.

Tidak ada jumlah alkohol nan aman. Artinya, minum alkohol dalam jumlah sedikit namalain sedang pun dapat memengaruhi perkembangan janin.

Ada beberapa kondisi medis nan dapat dialami bayi lahir dari ibu nan minum alkohol, yakni:

1. Fetal alcohol syndrome (FAS) namalain sindrom alkohol janin

Ini merupakan kondisi paling parah nan dapat terjadi saat ibu mengandung nan konsumsi alkohol selama kehamilan. FAS dapat menyebabkan kematian janin. Sedangkan, bayi nan lahir dengan FAS mempunyai fitur wajah nan tidak normal, dan kemungkinan bakal mengalami gangguan pertumbuhan serta sistem saraf pusat, seperti masalah belajar.

2. Gangguan perkembangan saraf mengenai alkohol

Anak-anak dengan gangguan perkembangan saraf mengenai alkohol mungkin tidak mengalami FAS sepenuhnya. Namun, mereka tetap dapat mengalami masalah belajar dan perilaku lantaran terpapar alkohol di dalam rahim. Mereka mungkin mengalami kesulitan dengan matematika, masalah dengan ingatan namalain perhatian, masalah dengan pengendalian impuls namalain penilaian, dan prestasi sekolah nan buruk.

3. Cacat lahir mengenai alkohol

Cacat lahir nan mengenai dengan paparan alkohol prenatal dapat mencakup kelainan pada jantung, ginjal, tulang, pendengaran, namalain kombinasi dari semuanya.

Demikian penjelasan mengenai ancaman minum alkohol sebelum dan saat hamil. Semoga info ini berfaedah ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)