ARTICLE AD BOX
KincaiMedia – Di antara perihal nan sering kita lakukan setelah melakukan makan sahur, terutama di bulan Ramadhan, adalah kita tidur lagi lantaran tidak kuat menahan kantuk. Sebenarnya, gimana norma tidur setelah sahur ini, apakah boleh? (Baca: Imsak Sudah Terdengar, Masih Bolehkah Lanjut Sahur?)
Pada dasarnya, norma tidur setelah kita makan sahur boleh tapi makruh. Ketika kita makan sahur untuk berpuasa, baik di bulan Ramadhan dan lainnya, maka tidak masalah kita tidur lagi asalkan tidak sampai meninggalkan shalat Subuh. Puasa tetap dinilai sah dan tidak jadi batal hanya lantaran kita tidur lagi setelah makan sahur. (Baca:Telaah Hadis 10 Hari Terakhir Nabi Mengakhirkan Buka Puasa sampai Waktu Sahur)
Meski boleh, namun menurut para ulama, tidur setelah sahur hukumnya adalah makruh. Setidaknya terdapat beberapa argumen nan dikemukakan oleh para ustadz mengenai kemakruhan tidur setelah makan sahur ini. (Baca: Sirene Imsak Berbunyi, Apakah Masih Boleh Melanjutkan Sahur?)
Pertama, waktu sahur merupakan waktu terbaik untuk bermohon dan membaca istighfar. Selain sebagai waktu untuk makan dan minum bagi orang nan hendak berpuasa, waktu sahur juga merupakan waktu mustajab untuk bermohon dan membaca istighfar. Sehingga tidur di waktu sahur ini, apalagi setelah bangun makan sahur, hukumnya adalah makruh.
Dalam surah Ali Imran, Allah berfirman bahwa di antara sifat orang-orang mahir surga adalah;
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِين وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
Merekalah orang-orang nan penyabar, jujur, tunduk, giat berinfak, dan giat istighfar di waktu sahur.
Dalam surah Al-Dzariyat, Allah juga berfirman;
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan di waktu sahur, mereka senantiasa memohon pembebasan (beristighfar).
Kedua, Nabi Saw dan para sahabatnya menggunakan waktu setelah makan sahur untuk menunggu datangnya waktu shalat Shubuh, bukan untuk tidur. Ini sebagaimana disebutkan dalam sabda riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas, dia berkata;
تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً
Kami bersahur berdampingan Rasulullah Saw, kemudian beliau pergi untuk shalat. Lantas saya bertanya kepada Nabi Saw; Berapa lama antara adzan dan sahur? Nabi Saw mejawab; Sekitar 50 ayat.
Dengan demikian, meski boleh tidur setelah makan sahur, namun perihal itu hukumnya makruh dan tidak dianjurkan. nan dianjurkan setelah makan sahur adalah menunggu datangnya waktu shalat Shubuh sembari membaca istighfar, membaca Al-Quran dan zikir-zikir lainnya.