Jelang Nisfu Syaban, Apa Yang Harus Kita Amalkan?

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia,JAKARTA -- Bulan Syaban bulan nan spesial dalam Islam. Banyak peristiwa krusial nan terjadi di bulan ini. Nisfu Syaban nan jatuh pada 15 Syaban 1446 Hijriah tahun ini bertepatan pada 14 Februari 2025 mendatang. 

Di Syaban ini lah ada perintah perubahan arah kiblat nan semula menghadap ke Baitul Maqdis Yerussalem silam pindah ke Kakbah di Masjidil Haram, perintah melaksanakan puasa Ramadhan, perintah membaca sholawat dan peristiwa krusial lainnya. 

Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat dan Pengurus LBM PBNU, KH Abdul Muiz Ali menjelaskan, bulan Syaban adalah bulan mulia nan terletak di antara dua bulan nan sama-sama mulianya, adalah bulan Rajab dan Ramadhan. 

Dalam tradisi masyarakat muslim, khususnya di Indonesia nan notabene penganut Islam ala Ahlusunah wal jama’ah, setiap pertengahan (nisfu) Syaban mereka mengisinya dengan serangkaian kebaikan ibadah, seperti membaca Alquran, memperbanyak dzikir, dan memperbanyak doa.

"Bahkan masyarakat terkadang dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan, dalam setiap akhir bulan Syaban mereka mengisinya dengan aktivitas kunjungan kubur (nyekkar, red)," ujar Kiai Muiz kepada KincaiMedia, Kamis (6/2/2025). 

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa melatih diri untuk menjadi lebih dekat kepada Allah SWT dapat dimulai dari bulan Rajab sebagai tempat “pemanasannya”, silam di bulan Syaban sebagai wahana “latihannya” dan silam "puncaknya” di bulan Ramadhan untuk penempaan dirinya, melatih kesabaran, memperbanyak dzikir, tadarus Alquran, bersedekah dan amalan-amalan ibadah lainya untuk meningkatkan religiusitas dirinya. 

"Rasulullah SAW banyak membaca angan unik sepanjangan bulan Rajab hingga bulan Ramadhan dengan referensi doa," ucap Kiai Muiz. 

Redaksi doanya sebagai berikut:

 اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ  

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

Lalu, apa nan kudu kita amalkan untuk di Bulan Syaban?

Dalam tradisi masyarakat muslim Ahlussunah wal jamaaah di Indonesia, menurut Kiai Muiz, setiap memasuki pertengahan (nisfu) bulan Syaban, mereka melakukan serangkaian kebaikan ibadah seperti berdoa, dzikir, sholat sunah, puasa sunah, dan lain-lain.

Hal itu mereka lakukan dengan mendasari dari penjelasan beberapa riwayat hadis, penjelasan ustadz serta teladan namalain contoh dari para ustad namalain gurunya.

Dalam sabda riwayat Ibnu Majah di jelaskan,

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ فِي اللَّيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ "

Artinya,: "Dari Mu’adz bin Jabal, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: ”Allah memperhatikan kepada semua mahkluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban. Makai Dia memberi pembebasan kepada semua mahkluk-Nya, selain kepada orang nan musyrik dan orang nan bermusuhan.” 

Dalam riwayat nan lain juga disebutkan tentang perintah rekomendasi memperbanyak ibadah pada saat malam nisfu Syaban dan di siang harinya,

  إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه فِي السُّنَنِ وَالْبَيْهَقِيُّ)   

Artinya: "Apabila tiba malam nisfu Syaban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya." (HR Ibnu Majah dalam as-Sunan dan al-Baihaqi).

 إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَان نَادَى مُنَادٍ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ (رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ)

Artinya:  "Apabila tiba malam nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah, Adakah orang nan memohon maaf maka saya ampuni, adakah orang nan meminta sesuatu maka saya berikan permintaannya." (HR. Al-Baihaqi).

عن ابن عمر بن الخطاب ، قال: خمس ليال لا يرد فيهن الدعاء ليلة الجمعة، وأول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، وليلتا العيد

Dari Ibnu Umar Radiya Alllahu berkata, “Terdapat lima malam di mana angan tidak ditolak, adalah malam Jumat, malam awal bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, Malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha”. (HR Baihaqi)

Dalam Kitab Al Umm juz 1 laman 231 Imam Syafi'i berkata,

( قَالَ الشَّافِعِيُّ ) وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِيْ خَمْسِ لَيَالٍ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

Artinya: "Imam Syafi'i berkata, 'Telah sampai kepada kami bahwa angan bakal dikabulkan pada lima malam, yaitu: malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam pertengahan bulan Syaban'."

Dengan berambisi keberkahan di bulan Syaban para ustadz terdahulu hingga sekarang, setiap memasuki pertengahan bulan Syaban, tepatnya antara waktu Maghrib sampai Isya mereka mengisinya dengan pembacaan Surat Yasin sebanyak tiga kali silam ditutup dengan doa.

Pembacaan Surat Yasin tiga kali tersebut diniatkan untuk tiga hal. Pertama, adalah untuk memohon panjang umur nan barokah. Kedua, diniatkan untuk memohon dijauhkan dari segala marabahaya lahir jiwa dan pembacaan Surat Yasin. Ketiga, diniatkan untuk kaya hati dan tidak menggantungkan diri kepada selain Allah.

Setelah membaca Surat Yasin tiga kali dengan tiga niat di atas, kemudian dilanjutkan dengan membaca angan seperti angan berikut ini:

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Artinya: "Sepanjang pertengahan bulan Syaban mulai dari waktu Maghrib, kita dapat mengisinya dengan serangkaian amalan-amalan sunah, seperti memperbanyak membaca istighfar, sholawat, membaca Alquran, sholat sunah dan besok harinya bisa juga dengan melakukan puasa sunah."

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027