ARTICLE AD BOX
KincaiMedia – Pasar mata duit digital nan tengah bergolak dalam beberapa hari ini mengingatkan pada situasi di bulan Agustus 2024, saat tren bull mengalami pembalikan dan banyak trader nan terlikuidasi. Hal ini pun memicu pertanyaan besar, adalah apakah ini puncak siklus namalain hanya guncangan sementara sebelum reli berikutnya?
Axel Bitblaze, seorang pengamat pasar kripto, berbagi pandangannya melalui postingan di media sosial X mengenai perihal tersebut. Berikut adalah rangkuman analisisnya.
1. Ekonomi Kuat, Resiko Inflasi Meningkat
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa ekonomi Amerika tetap kuat. Tingkat pengangguran berada di nomor 4,1 persen, lebih baik dari perkiraan 4,2 persen, dan laporan JOLTS menunjukkan ada 8,1 juta lowongan pekerjaan lebih tinggi dari nan diharapkan.
Namun, ekonomi nan kuat biasanya berfaedah pengeluaran lebih tinggi, nan dapat memicu inflasi. Menurut Bitblaze, inflasi ini dapat membikin The Fed enggan memangkas suku bunga. Jika suku kembang tetap tinggi, ini bisa berakibat negatif bagi aset berisiko seperti mata duit kripto.
2. Penjualan Bitcoin oleh Pemerintah AS
Pada 9 Januari, pemerintah AS diberi izin untuk menjual 69.000 BTC. Menariknya, sebelum buletin ini keluar, Bitcoin sudah turun ke US$ 6.000. Hal ini memunculkan dugaan adanya insider trading. Ketika buletin tersebut diumumkan, harganya turun US$ 800 lebih lanjut.
3. Pola Historis Penurunan Bitcoin
Penurunan nilai Bitcoin di bulan Januari rupanya bukan perihal baru. Dalam siklus sebelumnya, perihal serupa juga terjadi:
- Januari 2017: BTC turun dari US$ 1.185 ke US$ 800.
- Januari 2021: BTC turun dari US$ 42.000 ke US$ 28.000.
- Januari 2025: BTC turun dari US$ 103.000 ke US$ 92.000.
Namun, dalam semua kasus tersebut, penurunan ini diikuti oleh reli besar di bulan-bulan berikutnya. Bitblaze percaya perihal serupa dapat terjadi di tahun ini.
Baca Juga: Harga Bitcoin Diprediksi Naik 220 Persen, Apakah US$ 300.000 Realistis?
4. Peluang di Altcoin saat Dominasi BTC Menurun
Dominasi Bitcoin (BTC.D) tengah menunjukkan tren penurunan. Dari November hingga Desember 2024, kekuasaan BTC turun dari 62 persen menjadi 54 persen. Dalam siklus sebelumnya, penurunan kekuasaan ini sering menjadi tanda bahwa altcoin bakal mengalami lonjakan harga.
Jika kekuasaan BTC terus turun hingga 50 persen namalain lebih rendah, BitBlaze memprediksi altcoin bisa mencatat kenaikan besar.
5. Ethereum Siap untuk Bangkit
Ethereum (ETH) saat ini tetap tertinggal dibandingkan Bitcoin, sama seperti di siklus sebelumnya. Pada Januari 2025, ETH berada di US$ 3.300, turun 33 persen dari All Time High (ATH)-nya, serupa dengan Januari 2021, ketika ETH turun 32 persen.
Namun, di siklus sebelumnya, ETH mulai melonjak setelah bulan Februari. Bitblaze memperkirakan perihal nan sama bisa terjadi pada 2025.
6. Altseason Setelah Pelantikan Presiden
Sejarah menunjukkan bahwa altcoin sering kali mengalami kenaikan besar setelah pelantikan AS. Contohnya:
- Januari 2017: Kapitalisasi pasar altcoin turun, tetapi melonjak 28x lipat dalam 5 bulan.
- Januari 2021: Kapitalisasi pasar altcoin turun, silam naik 400 persen dalam waktu singkat.
Bitblaze menjelaskan bahwa argumen utama di kembali ini adalah suntikan likuiditas oleh manajemen baru untuk memenuhi janji politik mereka. Dengan Trump nan baru-baru ini mendorong suku kembang rendah, dia meyakini likuiditas nan lebih besar bisa mendorong pasar mata uang digital naik.
7. Data On-Chain Beri Sinyal Akumulasi
Data blockchain menunjukkan bahwa whale kembali membeli Bitcoin setelah sebelumnya menjualnya selama tren naik. Selain itu, metrik SOPR (Spent Output Profit Ratio) berada di bawah 1, nan biasanya menjadi tanda fase akumulasi.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi namalain saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.