Ketahui Ciri-ciri Bayi Dehidrasi Karena Diare Dan Tanda Kurang Asi Beserta Cara Mengatasinya

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Diare kerap dialami bayi dan membikin kondisi tubuh mereka lemas dan terancam dehidrasi. Ketahui ciri-ciri bayi dehidrasi lantaran diare dan tanda kurang ASI serta langkah mengatasinya.

Sama halnya dengan orang dewasa, diare dan dehidrasi bisa terjadi pada bayi kapan saja. Bunda pun perlu mewaspadai akibat tersebut agar bayi terpantau kesehatannya sepanjang waktu.

Diare merupakan masalah umum pada bayi dan anak-anak. Meskipun biasanya ringan dan singkat, diare akut bisa melangkah kurang dari 1 minggu, dan tidak lebih dari 14 hari seperti dikutip dari laman Caring for kids.

Bayi ASI dehidrasi

Seorang anak terindikasi mengalami diare jika dia buang air besar lebih banyak daripada biasanya, dan jika tinja kurang terbentuk dan lebih encer. Terkadang anak-anak nan mengalami diare mempunyai indikasi lain, seperti demam, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, kram, dan darah namalain lendir dalam buang air besar.

Diare dapat rawan jika tidak ditangani dengan betul lantaran mengeluarkan air dan garam dari tubuh anak. Jika cairan ini tidak segera diganti, anak dapat mengalami dehidrasi dan mungkin perlu dirawat di rumah sakit.

Ada banyak penyebab nan menyebabkan bayi diare ya, Bunda. nan paling umum adalah jangkitan virus. Kuman diare menyebar dengan mudah dari orang ke orang, dan terutama dari anak ke anak. Mereka biasanya menyebar dengan sigap di antara anak-anak nan belum belajar menggunakan toilet.

Anak-anak nan mengalami diare perlu terus minum cairan dalam jumlah nan tepat untuk menghindari dehidrasi. Jika Bunda menyusui, teruslah memberi makan sesuai permintaan. Bunda juga dapat menawarkan makanan nan biasa dimakan anak.

Tanda dehidrasi pada bayi ASI

Dehidrasi merupakan kondisi saat bayi kehilangan terlalu banyak air dan tidak dapat minum cukup cairan (susu) untuk segera menggantinya. Ukurannya nan mini memudahkan bayi dan balita kehilangan air dan mengalami dehidrasi. Dalam kasus nan serius, dehidrasi dapat rawan bagi bayi jika tidak diobati.

Tanda dan indikasi dehidrasi pada bayi dapat bervariasi tergantung pada seberapa banyak kehilangan air nan dialami bayi. Gejalanya mungkin juga berbeda pada bayi baru lahir, bayi, dan balita, seperti dikutip dari laman Healthline.

Secara umum, ciri-ciri bayi dehidrasi pada bayi baru lahir meliputi beberapa perihal berikut ya, Bunda:

1. Bagian lunak di atas kepala tampak cekung
2. Terlalu banyak tidur
3. Mata cekung
4. Menangis dengan sedikit namalain tanpa air mata
5. Rewel
6. Kulit keriput

Sementara itu, ciri-ciri umum dehidrasi pada bayi dan balita ditandai dengan indikasi berikut ya, Bunda:

1. Tidak mau bermain
2. Lelah namalain rewel
3. Popok kering selama 6 jam namalain lebih
4. Mata cekung
5. Menangis dengan sedikit namalain tanpa air mata
6. Mulut kering
7. Sembelit namalain buang air besar nan keras namalain lebih sedikit (jika dehidrasi disebabkan oleh tidak cukup minum air)
8. Tangan dingin
9. Napas cepat
10. Detak jantung cepat

Penyebab dehidrasi pada bayi ASI

Bayi baru lahir sering mengalami beberapa cegukan saat pertama kali belajar langkah mendapatkan susu. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan menelan dan mencerna susu. Berikut ini beberapa penyebab dehidrasi pada bayi baru lahir ya, Bunda:

1. Bayi tidak dapat menyusu dengan betul pada puting susu
2. Suplai ASI nan sedikit pada awalnya
3. Bayi tidak dapat menyedot susu dari puting susu namalain botol dengan baik
bayi terlalu banyak gumoh namalain muntah
4. ASI tidak seimbang namalain campuran air dan garam tidak tepat (penyebab dehidrasi nan sangat jarang terjadi pada bayi baru lahir)

Pada bayi nan lebih besar dan balita, penyebab dehidrasi nan nyaris sama. Mereka kemungkinan besar mengalami dehidrasi saat merasa tidak lezat badan. Flu, virus perut, dan intoleransi makanan namalain alergi semuanya dapat menyebabkan dehidrasi sementara.

Pengobatan dan perawatan dehidrasi pada bayi ASI

Perawatan dan pengobatan untuk dehidrasi pada Si Kecil berjuntai pada penyebab dan usia bayi ya, Bunda. Berikut ini beberapa pengganti langkah nan dapat dilakukan untuk mengatasi dehidrasi pada bayi:

1. Berikan ASI secara teratur

Jika bayi belum dapat menyusu dengan benar, teruslah berupaya untuk menyusui secara teratur. Biarkan bayi mencoba menyusu dan kemudian beristirahatlah saat dia lelah. Cobalah untuk menyusui lagi setelah sekitar 15 menit.

2. Cobalah pemberian susu botol namalain pipet

Jika bayi tidak dapat menyusu namalain Bunda belum menghasilkan cukup ASI, cobalah beragam langkah untuk memberikan ASI. Pompa ASI namalain buat susu formula bayi. Gunakan botol, pipet steril, namalain sendok bayi mini untuk memberikan susu kepada bayi dengan lembut.

3. Kenakan busana tipis

Untuk mengatasi keringat malam, kenakan busana tipis pada bayi
Jika bayi namalain balita berkeringat di malam hari namalain saat tidur, kenakan busana nan menyerap keringat, pilih sprei nan lebih tipis, dan turunkan suhu termostat, agar mereka tidak kepanasan di malam hari.

4. Kompres air hangat saat demam

Jika bayi namalain balita demam, Bunda dapat mencoba membasahi mereka dengan air hangat. Pertimbangkan juga kiat-kiat berikut untuk membantu menurunkan demam. Salah satunya menawarkan makanan nan berair. Jika bayi namalain balita rewel minum air namalain susu, berikan mereka buah dan sayuran berair seperti semangka, plum, namalain mentimun.

Kapan kudu ke dokter?

Bayi dan balita dapat mengalami dehidrasi dengan sigap lantaran ukurannya nan kecil. Bayi baru lahir mempunyai perut nan sangat mini sehingga mereka tidak dapat menampung banyak susu sekaligus. Hubungi master jika Bunda memandang indikasi dehidrasi. Kondisi ini dapat berubah menjadi serius dengan cepat.

Cara menghindari akibat bayi ASI dehidrasi

Untuk mengurangi akibat dehidrasi pada bayi, sebaiknya Bunda dapat melakukan beberapa perihal seperti memastikan bayi minum pada waktu makan dan menawari makanan dengan kandungan air tinggi seperti sup, melon, dan lainnya, seperti dikutip dari laman Nhs.

Berikan pula sedikit cairan rehidrasi secara teratur untuk mengganti cairan nan hilang. Mintalah apoteker untuk merekomendasikannya ya, Bunda. Kemudian, teruslah menyusui bayi dan memberikannya dalam jumlah sedikit tetapi lebih sering dari biasanya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027