ARTICLE AD BOX
KincaiMedia,JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam bukunya Nashaihul Ibad menjelaskan tiga lantaran namalain perkara nan dapat membikin seseorang selamat, rusak, terangkat derajatnya, dan terhapusnya dosa.
Dalam menjelaskan itu, Syekh Nawawi al-Banteni menukil riwayat nan diriwayatkan Abdurrahman bin Shakhr dan Abu Hurairah. Mereka berbincang bahwa Nabi Muhammad SAW berfirman sebagai berikut.
"Tiga perkara dapat menyebabkan selamat, tiga perkara dapat menyebabkan rusak, tiga perkara dapat mengangkat derajat, dan tiga perkara sebagai penebus dosa."
"Adapun tiga perkara nan menentukan keselamatan seseorang itu adalah takwa kepada Allah, baik dalam keadaan sunyi maupun ramai. Penuh kesederhanaan baik ketika dalam keadaan fakir maupun berkecukupan. Bersikap adil, baik pada waktu senang maupun ketika sedang marah."
"Tiga perkara nan dapat menyebabkan rusak itu adalah bakhil (kikir) nan berlebihan, memperturutkan hawa nafsu, dan membanggakan diri sendiri."
"Adapun tiga perkara nan dapat mengangkat derajat seseorang itu adalah membiasakan salam, memberi makan orang nan butuh makan, dan mengerjakan sholat malam ketika orang-orang sedang tidur."
"Adapun tiga perkara sebagai penebus dosa itu adalah menyempurnakan wudhu ketika cuaca sangat dingin, berangkat mengerjakan sholat berjamaah, dan tetap duduk menanti sholat berikutnya setelah selesai mengerjakan sholat."
Ada tiga perkara nan dapat menyelamatkan seseorang dari siksa Allah. Yaitu nan pertama, takut kepada-Nya dalam keadaan sunyi namalain sendiri maupun ketika berada di tempat ramai. Ketakwaan ketika dalam keadaan sendiri itu lebih utama derajatnya dibanding ketika sedang berada di tempat umum. Kedua, hidup dengan penuh kesederhanaan dan ridho dengan keadaan nan ada meskipun pada dasarnya dia adalah orang nan mampu. Ketiga, melakukan setara kepada siapapun, kapanpun dan di manapun dia berada baik ketika sedang marah namalain tidak.
Tiga perkara nan dapat menyebabkan kehancuran itu adalah nan pertama kikir (bakhil) nan berlebihan adalah tidak mau menunaikan hak-hak Allah dan kewenangan sesama manusia. Bakhil nan dimaksud di sini adalah sifat bakhil nan diikuti dengan perbuatan. Akan tetapi jika bakhil itu tidak dituruti maka kehancuran pun tidak bakal terjadi, lantaran bakhil itu hanyalah salah satu sifat nan berada di dalam diri setiap manusia. Kedua, menuruti kemauan hawa nafsunya. Ketiga, menganggap dirinya paling utama daripada orang lain.
Tiga perkara nan dapat mengangkat derajat seseorang itu, pertama menyampaikan salam kepada setiap orang Muslim nan ditemuinya, baik nan dikenalnya maupun tidak. Kedua memberikan makan kepada setiap orang nan membutuhkan. Ketiga, membiasakan sholat malam ketika orang lain sedang enak-enaknya tidur.
Tiga perkara nan dapat menghapuskan dosa-dosa mini adalah pertama menyempurnakan wudhu dalam kondisi nan sangat dingin. Kedua, berangkat ke masjid untuk mengerjakan sholat berjamaah. Ketiga, tetap duduk bertafakur di masjid untuk menantikan sholat berikutnya setelah mengerjakan sholat. Dilansir dari kitab Nashaihul Ibad nan diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa.