Kisah Wni Di As Siap Dipulangkan Usai Donald Trump Ancam Deportasi Massal Imigran Tanpa Izin Tinggal

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Presiden terpilih ke-47 Amerika Serikat (AS), Donald Trump, membikin gebrakan baru dalam rencana kepemimpinannya. Presiden dari Partai Republik ini berjanji bakal mendeportasi imigran tak berdokumen di AS, Bunda.

Rencana ini merupakan konsentrasi utama Trump dalam kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Trump berjanji bakal melakukan deportasi massal imigran tanpa izin tinggal di AS.

"Kita bakal melakukan deportasi terbesar dalam sejarah Amerika. Kita tak ada pilihan lain," katanya, dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (13/1/25).

Menurut info Pew Research, diperkirakan ada 11 juta imigran tanpa arsip di AS, tak terkecuali di antaranya adalah WNI. Banyak imigran datang untuk mengadu nasib namalain mencari kehidupan nan layak.

Salah satu WNI nan tinggal tanpa arsip di AS adalah Lady Insih (nama samaran). Lady sudah 23 tahun berada di AS tanpa mempunyai izin tinggal.

Kisah WNI 23 tahun di AS sudah siap dideportasi

Lady mengaku sudah siap jika dideportasi dari AS dan pulang ke Tanah Air. Ancaman deportasi ini nyatanya bulan kali pertama dialami Lady, Bunda. Sebelumnya, dia sudah pernah menghadapi ancaman serupa.

"Aku sudah enggak takut lagi lantaran sudah terlalu lama di sini, dan mungkin saya pun sudah siap untuk pulang," katanya.

"Beberapa tahun nan silam juga ada razia di jalan, di mana-mana, di restoran, itu saya sudah alami."

Bagi Lady, kehidupannya selama 23 tahun di AS melangkah dengan baik. Ia merasa semua itu bisa didapat lantaran dia tidak pernah melakukan perihal jelek namalain kejahatan.

"Kalau kita selama ini baik, tidak melakukan kriminal, tidak membikin sesuatu nan merugikan negara lantaran memang tujuannya ke sini hanya untuk mencari penghidupan nan baik, itu saja," ujarnya.

Kisah perjuangan hidup sebagai imigran tanpa arsip juga pernah dialami Maureen. Setelah 15 tahun, Maureen baru bisa mendapatkan izin tinggal di Negeri Paman Sam tersebut.

Kisah Maureen menjadi imigran di AS hingga dapat izin tinggal

Ilustrasi Deportasi

Ilustrasi Deportasi dari AS/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Pada tahun 2002, Maureen tiba di AS dan sempat bekerja di kapal pesiar. Di AS, Maureen berjumpa dengan laki-laki pujaannya hingga menikah dan mempunyai anak.

Sejak tiba di AS, Mauren tinggal sebagai imigran tanpa dokumen, Bunda. Tak hanya itu, sang suami kala itu juga mempunyai status nan sama, adalah tak punya izin tinggal di sana.

"Beberapa bulan kemudian, saya ketemu suami saya. Suami saya juga waktu itu tidak mempunyai arsip dari visa turis," ungkap Maureen.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Selama lebih dari satu dekade, Maureen memperjuangkan izin tinggalnya di AS. Pada 2017, dia pun resmi mendapatkan legalitas untuk tinggal. Saat ini, Maureen menetap di Florida, AS, berdampingan keluarganya.

Tak berbeda dengan Lady, Maureen memutuskan tinggal di AS untuk mendapatkan penghidupan nan layak. Ia juga menjalani kehidupan nan baik selama di sana.

"Amerika itu adalah negara angan ya. Selagi kita melakukan baik, enggak usik orang, kayaknya mereka menerima, dan kudu bayar pajak," kata Maureen.

Pihak Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Houston mengakui adanya WNI tanpa izin tinggal sah di AS. Mereka tidak bisa melarang kehadiran WNI, tapi di lain sisi tetap memberikan perlindungan tanpa pandang status.

"Untuk masuk ke Amerika kita enggak bisa batasi ya. Itu kan kewenangan orang" kata protokol dan konsuler KJRI Houston, Suri Tauchid Ishak.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga kisah anak pengemudi taksi online kuliah di AS, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

Loading...

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027