Marshall Rilis Pedal Overdrive Baru Dengan Suara Khas Amplifier Jcm Dan Jvm

KincaiMedia, Jakarta – Marshall, merek amplifier nan telah menjadi ikon dalam bumi musik rock, kembali menghadirkan penemuan terbaru dengan meluncurkan seri overdrive pedal. Seri ini dirancang untuk menangkap prinsip bunyi dari amplifier legendaris mereka, mulai dari era 1959 Super Lead hingga JVM modern.

Berbagai pedal pengaruh dari Marshall ini bakal dijual dengan nilai mulai dari $149 (sekitar Rp 2,2 juta), pedal ini menawarkan pengalaman bermain gitar nan autentik dan penuh karakter.

Seri overdrive pedal Marshall datang dalam lima model, adalah 1959, DSL, JCM800, JCM900, dan JVM. Setiap pedal didesain dengan tampilan nan elegan, mengusung warna emas dan hitam nan unik Marshall. Panel depan dilengkapi dengan empat knob rotary nan terinspirasi dari kontrol amplifier klasik, memberikan sentuhan vintage nan otentik.

BACA JUGA:

• Erajaya Boyong Marshall Emberton III dan Willen II, Ini Harganya!
• Fender Luncurkan Tone Master Pro, Punya 100 Pilihan Efek dan AMP

Meskipun desainnya terlihat mewah, pedal ini dirancang untuk tahan banting. Beratnya nan mencapai 0,74 kg membuatnya terasa kokoh dan tahan terhadap kondisi tur nan berat. Namun, bagi gitaris nan lebih memilih pedal ringkas dan ringan, ukuran dan berat ini mungkin menjadi pertimbangan.

Setiap pedal dalam seri ini menawarkan kontrol nan sederhana namun efektif. Secara umum, pedal ini dilengkapi dengan knob Volume, Tone, dan Gain, nan memungkinkan gitaris dengan mudah menyesuaikan bunyi sesuai kebutuhan.

Selain itu, setiap pedal mempunyai kontrol unik nan terinspirasi oleh amplifier aslinya, berikut daftar detailnya:

• 1959: Dilengkapi dengan kontrol High Treble dan Normal untuk meniru bunyi breakup ringan era 1960-an.
• JCM800: Menyertakan knob Sensitivity nan menggantikan input sensitivitas tinggi dan rendah pada amplifier aslinya.
• JCM900: Memiliki kontrol Contour untuk menyetel gelombang midrange, cocok untuk beragam aliran musik.
• DSL: Dilengkapi dengan knob Deep nan meniru switch bass boost pada amplifier JCM2000.
• JVM: Satu-satunya pedal dalam seri ini nan memiliki noise gate bawaan, ideal untuk penggunaan gain tinggi.

Seri overdrive pedal Marshall ini juga dirancang untuk meniru bunyi amplifier legendaris mereka tanpa menggunakan teknologi digital. Semua pedal menggunakan sirkuit analog, memberikan respons nan alami dan dinamis, daftar berikut memberikan gambaran gimana bunyi nan dihasilkan.

• 1959: Menghasilkan bunyi breakup ringan nan unik era 1960-an, sempurna untuk blues dan rock klasik.
• JCM800: Menawarkan distorsi nan padat dan kompresif, cocok untuk riff rock nan powerful.
• JCM900: Menghadirkan gain nan lebih tinggi dengan midrange nan bisa disesuaikan, ideal untuk metal dan punk.
• DSL: Memberikan bunyi nan lebih terbuka dan kurang kompresif dibandingkan JCM800, cocok untuk rock modern.
• JVM: Menghasilkan distorsi tinggi nan lembut dan terkontrol, dilengkapi dengan noise gate untuk mengurangi hiss.

Meskipun seri ini menawarkan performa bunyi nan mengesankan, ada beberapa kekurangan nan perlu diperhatikan. Pertama, ukuran dan berat pedal nan relatif besar mungkin tidak cocok untuk gitaris nan mengutamakan portabilitas.

Kedua, tidak adanya fitur boost pada pedal JCM800 bisa menjadi kelemahan bagi gitaris nan menginginkan lebih banyak fleksibilitas.

Seri overdrive pedal Marshall adalah pilihan tepat bagi gitaris nan mencari bunyi legendaris Marshall dalam format stompbox. Dengan kreasi nan kokoh, kontrol nan sederhana, dan performa bunyi nan autentik, pedal ini sukses menangkap prinsip amplifier ikonik mereka.

BACA JUGA:

• Unik! Pedal Gitar Ini Terhubung dengan Smartphone
• Netizen Berduka, Gitaris Eddie Van Halen Meninggal Dunia

Meskipun ada beberapa kekurangan dalam perihal ukuran dan berat, seri ini tetap menjadi opsi menarik dengan nilai nan terjangkau. Bagi fans Marshall namalain gitaris nan mau menghadirkan bunyi rock klasik ke dalam pedalboard mereka, seri overdrive pedal ini layak dipertimbangkan.

Namun perlu dicatat bahwa pedal overdrive ini tetap belum tersedia secara resmi di Indonesia sehingga para gitaris perlu bersabar hingga ada pemasok resmi nan memboyong pengaruh ini ke tanah air.